Beijing, 30 Mei 2025 — Dalam eskalasi signifikan terhadap penindasan berkelanjutan terhadap aset digital, China secara resmi melarang kepemilikan individu cryptocurrency, termasuk Bitcoin. Langkah ini menandai sikap paling agresif negara tersebut hingga saat ini terhadap sistem keuangan terdesentralisasi, memperluas larangan sebelumnya terhadap perdagangan dan penambangan.
🔍 Apa yang telah berubah
China selalu menerapkan regulasi ketat terhadap cryptocurrency, tetapi kali ini mereka telah melangkah terlalu jauh. Sebagai warga negara Tiongkok, saya sangat ketakutan melihat bagaimana sekarang mereka melarang kita memiliki bentuk aset digital apapun di dompet pribadi kita. Sekarang bukan hanya kita tidak bisa berdagang atau menambang - sekarang kita bahkan tidak bisa memiliki.
Menurut kontak dekat saya dengan para regulator, ini adalah bagian dari rencana yang lebih besar untuk sepenuhnya mengendalikan sistem moneter kita dan memaksa kita untuk menggunakan yuan digital, koin digital dari bank sentral China (CBDC).
“Ini adalah langkah berani untuk menghilangkan alat keuangan apa pun yang tidak dapat diawasi sepenuhnya oleh pemerintah,” aku mengaku kepada seorang analis dari Asia Crypto Watch.
📉 Reaksi pasar
Pasar pasar bereaksi seperti yang diharapkan. Bitcoin turun hampir 7% setelah pengumuman, sementara altcoin dengan eksposur di pasar Asia mengalami penurunan yang bahkan lebih tajam.
Tapi jangan kita tertipu - ini bukan pertama kalinya pemerintah kita mengguncang pasar. Secara historis, pengumuman ini memicu penjualan jangka pendek diikuti oleh pemulihan. Sudah berapa kali kita mengulangi siklus ini?
🌏 Implikasi global
Sentralisasi vs. Desentralisasi: Langkah terakhir China menyoroti obsesi mereka terhadap kontrol keuangan terpusat dan pengawasan total.
Negara-negara tetangga dengan regulasi yang lebih ringan seperti Hong Kong, Singapura, dan beberapa bagian Asia Tenggara kemungkinan akan melihat peningkatan dalam aktivitas kripto. Sementara itu, adopsi global terus mempercepat di AS, UE, Amerika Latin, dan Afrika.
💡 Apa yang harus diketahui oleh para investor
Volatilitas adalah hal yang normal: Gerakan geopolitik selalu menyebabkan reaksi yang tajam tetapi sementara.
Diversifikasi dan tetap terinformasi: Jangan menaruh semua telurmu dalam satu keranjang dan perhatikan tren regulasi
Kesempatan dalam kekacauan: Bagi sebagian orang, penurunan ini adalah titik masuk strategis, tetapi hati-hati
Sementara Cina menutup pintunya untuk cryptocurrency, sisa dunia terus menjelajahi dan memperluas inovasi blockchain. Seperti dengan larangan sebelumnya, ini bisa jadi hanya kemunduran sementara bagi ekosistem kripto global.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
China melarang kepemilikan koin dalam penindasan terbarunya
Beijing, 30 Mei 2025 — Dalam eskalasi signifikan terhadap penindasan berkelanjutan terhadap aset digital, China secara resmi melarang kepemilikan individu cryptocurrency, termasuk Bitcoin. Langkah ini menandai sikap paling agresif negara tersebut hingga saat ini terhadap sistem keuangan terdesentralisasi, memperluas larangan sebelumnya terhadap perdagangan dan penambangan.
🔍 Apa yang telah berubah
China selalu menerapkan regulasi ketat terhadap cryptocurrency, tetapi kali ini mereka telah melangkah terlalu jauh. Sebagai warga negara Tiongkok, saya sangat ketakutan melihat bagaimana sekarang mereka melarang kita memiliki bentuk aset digital apapun di dompet pribadi kita. Sekarang bukan hanya kita tidak bisa berdagang atau menambang - sekarang kita bahkan tidak bisa memiliki.
Menurut kontak dekat saya dengan para regulator, ini adalah bagian dari rencana yang lebih besar untuk sepenuhnya mengendalikan sistem moneter kita dan memaksa kita untuk menggunakan yuan digital, koin digital dari bank sentral China (CBDC).
📉 Reaksi pasar
Pasar pasar bereaksi seperti yang diharapkan. Bitcoin turun hampir 7% setelah pengumuman, sementara altcoin dengan eksposur di pasar Asia mengalami penurunan yang bahkan lebih tajam.
Tapi jangan kita tertipu - ini bukan pertama kalinya pemerintah kita mengguncang pasar. Secara historis, pengumuman ini memicu penjualan jangka pendek diikuti oleh pemulihan. Sudah berapa kali kita mengulangi siklus ini?
🌏 Implikasi global
Sentralisasi vs. Desentralisasi: Langkah terakhir China menyoroti obsesi mereka terhadap kontrol keuangan terpusat dan pengawasan total.
Negara-negara tetangga dengan regulasi yang lebih ringan seperti Hong Kong, Singapura, dan beberapa bagian Asia Tenggara kemungkinan akan melihat peningkatan dalam aktivitas kripto. Sementara itu, adopsi global terus mempercepat di AS, UE, Amerika Latin, dan Afrika.
💡 Apa yang harus diketahui oleh para investor
Sementara Cina menutup pintunya untuk cryptocurrency, sisa dunia terus menjelajahi dan memperluas inovasi blockchain. Seperti dengan larangan sebelumnya, ini bisa jadi hanya kemunduran sementara bagi ekosistem kripto global.