Analisis data terbaru pada jaringan X Layer menunjukkan tingkat partisipasi pengguna yang tinggi, dengan 37.763 alamat Ethereum aktif tercatat per 17 Oktober 2025. Data ini memberikan gambaran penting mengenai adopsi dan aktivitas pengguna di jaringan tersebut. Untuk membandingkan, berikut data jumlah alamat aktif X Layer dengan beberapa jaringan blockchain utama lainnya:
Network | Active Addresses |
---|---|
X Layer | 37.763 |
Ethereum | 645.046 |
Soneium | 91.000 |
World Chain | 68.100 |
Meskipun jumlah pengguna X Layer masih lebih kecil dibandingkan Ethereum, platform ini menunjukkan pertumbuhan pesat untuk jaringan baru. Jumlah alamat aktifnya melampaui World Chain, menandakan minat dan adopsi yang semakin meningkat. Tren pertumbuhan ini patut diperhatikan, terutama di tengah kondisi pasar yang bergejolak dalam beberapa bulan terakhir. Misalnya, harga Ethereum turun tajam dari $4.736 menjadi $3.394 antara 6–10 Oktober 2025, namun tetap mempertahankan jumlah alamat aktif yang tinggi. Ketahanan aktivitas pengguna di berbagai jaringan ini mencerminkan ekosistem blockchain yang semakin matang, di mana partisipasi terus berlangsung meski terjadi fluktuasi pasar.
Pada 17 Oktober 2025, Ethereum mencatat lonjakan besar dalam volume transaksi harian, mencapai 2,47 juta ETH. Aktivitas ini terjadi saat harga ETH berada di $2.470, menghasilkan nilai perdagangan sekitar $1,2 miliar. Sebagai perbandingan, berikut performa Ethereum dalam beberapa waktu terakhir:
Date | ETH Price | 24h Volume (ETH) | Trading Volume (USD) |
---|---|---|---|
Oct 17, 2025 | $2.470 | 2,47M | $1,2B |
Oct 16, 2025 | $3.894,61 | 0,37M | $1,44B |
Data ini memperlihatkan pertumbuhan volume transaksi ETH yang signifikan, meski total volume perdagangan USD menurun. Lonjakan aktivitas ini bisa didorong oleh meningkatnya adopsi aplikasi berbasis Ethereum, tumbuhnya minat pada platform DeFi, atau pergerakan pasar besar. Perlu dicatat, kapitalisasi pasar Ethereum saat itu mencapai $448,4 miliar, dengan suplai beredar sebanyak 120.698.693 ETH. Volume transaksi yang tinggi menunjukkan aktivitas ekosistem Ethereum yang solid dan peran sentralnya dalam industri kripto global.
Pada 17 Oktober 2025, pergerakan whale Ethereum besar menarik perhatian analis kripto. Seorang pemegang besar memindahkan 92.700 ETH, senilai sekitar $344 juta, ke posisi menunggu unstaking. Langkah besar ini menandakan potensi perubahan dinamika ekosistem dan pasar Ethereum.
Aksi whale ini sejalan dengan tren peningkatan staking dan likuiditas Ethereum. Data menunjukkan lebih dari 20% suplai ETH kini di-stake, dan pergerakan terbaru ini dapat memengaruhi ekosistem staking:
Metric | Before Movement | After Movement |
---|---|---|
Total ETH Staked | 24.139.738 | 24.232.438 |
% of Supply Staked | 20,00% | 20,08% |
Liquid ETH Supply | 96.558.955 | 96.466.255 |
Keputusan whale untuk unstake dalam jumlah besar bisa dipicu oleh kondisi pasar, rencana upgrade protokol, atau penyeimbangan portofolio. Menariknya, data blockchain memperlihatkan alamat yang sama sebelumnya telah menyetor 10.819 ETH ke Kraken, menunjukkan pola manuver strategis.
Kejadian ini menyoroti dampak signifikan whale individu pada ekosistem Ethereum. Seiring jaringan menghadapi upgrade seperti EIP-4844 dan proto-danksharding, pergerakan berskala besar seperti ini kemungkinan semakin sering terjadi, memengaruhi keamanan, likuiditas, dan sentimen pasar.
Aktivitas on-chain Ethereum melonjak tajam, dengan biaya mingguan mencapai $11,2 juta—naik 38% dibanding pekan sebelumnya. Peningkatan biaya transaksi ini menunjukkan lonjakan penggunaan jaringan dan permintaan layanan berbasis Ethereum. Berikut perbandingan biaya saat ini dengan beberapa pekan terakhir:
Week | On-chain Fees | Percentage Change |
---|---|---|
Current Week | $11,2 juta | +38% |
Previous Week | $8,12 juta | - |
Kenaikan biaya ini menunjukkan adopsi DApps dan protokol DeFi di Ethereum makin meluas. Lonjakan ini bisa dipicu peluncuran proyek baru, tingginya volume perdagangan di exchange terdesentralisasi, atau minat terhadap NFT. Dengan Ethereum tetap menjadi platform utama untuk smart contract dan DApps, lonjakan biaya seperti ini kerap mencerminkan fase inovasi dan antusiasme pasar. Namun, biaya tinggi tetap perlu dipantau karena dapat menghambat akses pengguna dan mendorong adopsi solusi scaling layer-2 atau blockchain alternatif.