grafik kedalaman Bitcoin

grafik kedalaman Bitcoin

Bitcoin Depth Chart merupakan alat visualisasi yang menampilkan distribusi order beli (bid) dan jual (ask) dalam order book di bursa kripto. Alat ini secara visual merepresentasikan likuiditas pasar pada rentang harga tertentu, sehingga membantu trader memahami dinamika penawaran dan permintaan pasar saat ini. Depth chart memplot harga pada sumbu horizontal dan volume order kumulatif pada sumbu vertikal, dengan kedalaman beli umumnya di sisi kiri (hijau) dan kedalaman jual di sisi kanan (merah). Alat ini sangat berguna untuk memahami sentimen pasar, mengidentifikasi level support dan resistance, serta menilai potensi slippage harga saat melakukan transaksi besar.

Apa saja fitur utama Bitcoin Depth Chart?

Bitcoin Depth Chart memvisualisasikan struktur pasar dengan karakteristik utama berikut:

Distribusi Likuiditas: Depth chart menampilkan likuiditas pasar pada berbagai level harga. Kurva kumulatif yang semakin curam menandakan likuiditas lebih besar di area harga tersebut.

Resistensi dan Support Harga: Tembok yang lebih tebal pada depth chart mencerminkan konsentrasi order besar pada harga tertentu. Hal ini berpotensi membentuk level support atau resistance sementara.

Ketidakseimbangan Pasar: Perbedaan kedalaman antara sisi beli dan jual dapat menggambarkan bias sentimen pasar. Sebagai contoh, kedalaman jual yang jauh lebih besar daripada beli bisa menandakan dominasi sentimen bearish.

Indikasi Manipulasi Pasar: Munculnya tembok order besar secara tiba-tiba kadang menandakan upaya manipulasi pasar, karena order-order tersebut mungkin dibatalkan ketika harga mendekat.

Probabilitas Eksekusi: Trader dapat menggunakan depth chart untuk menilai apakah order besar dapat dieksekusi dekat harga pasar saat ini atau apakah kurangnya likuiditas akan menyebabkan slippage harga yang signifikan.

Apa dampak pasar dari Bitcoin Depth Chart?

Selain sebagai alat trading, Bitcoin Depth Chart memberikan dampak signifikan terhadap pasar secara keseluruhan:

Transparansi Pasar: Depth chart meningkatkan transparansi pasar dengan memungkinkan seluruh partisipan melihat kondisi order terkini secara setara, sehingga berkontribusi pada efisiensi pasar.

Pengembangan Strategi Trading: Trader profesional dan algoritma trading memanfaatkan data depth chart untuk mengoptimalkan eksekusi order dan meminimalkan biaya dampak pasar.

Penilaian Likuiditas: Investor institusional yang mempertimbangkan untuk masuk ke pasar Bitcoin menggunakan depth chart sebagai referensi untuk menilai apakah pasar mampu menampung ukuran transaksi mereka.

Arbitrase Antar-Bursa: Karena distribusi likuiditas serta pola depth chart berbeda di tiap bursa, arbitrase menggunakan perbedaan ini untuk merancang strategi trading mereka.

Indikator Sentimen Pasar: Analis sering menggunakan depth chart sebagai indikator sentimen pasar utama. Biasanya dikombinasikan dengan indikator teknikal lain untuk memprediksi pergerakan harga jangka pendek.

Apa risiko dan tantangan dari Bitcoin Depth Chart?

Walaupun sangat berguna, depth chart memiliki sejumlah risiko dan keterbatasan yang perlu diketahui pengguna:

Order Tersembunyi: Beberapa bursa menyediakan fitur order tersembunyi yang tidak muncul di order book, sehingga depth chart tidak selalu mencerminkan kedalaman pasar yang sesungguhnya.

Perubahan Dinamis: Order book dapat berubah drastis dalam waktu singkat, khususnya saat volatilitas tinggi atau terjadi peristiwa penting, sehingga cuplikan depth chart bisa cepat menjadi tidak relevan.

Likuiditas Semu: Beberapa pelaku pasar mungkin menciptakan ilusi likuiditas dengan sering menambah dan menghapus order, dikenal sebagai praktik Spoofing.

Perbedaan Antar-Bursa: Depth chart dapat sangat berbeda antara satu bursa dengan bursa lain, sehingga depth chart dari satu bursa tidak mewakili kondisi pasar Bitcoin secara keseluruhan.

Kompleksitas Interpretasi: Bagi trader pemula, interpretasi depth chart yang akurat membutuhkan pengalaman dan pengetahuan. Kesalahan interpretasi dapat menyebabkan keputusan trading yang keliru.

Keterlambatan Data: Selama kemacetan sistem atau beban sistem bursa yang tinggi, data depth chart bisa mengalami keterlambatan, sehingga mengurangi efektivitasnya.

Trader sebaiknya menggunakan depth chart Bitcoin sebagai bagian dari strategi trading yang komprehensif, bukan hanya sebagai indikator tunggal. Dengan memahami dan menggunakan depth chart secara tepat, trader dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan trading. Selain itu, trader juga akan memperdalam wawasan terhadap pasar.

Bagikan

Glosarium Terkait
FOMO
Fear of Missing Out (FOMO) merupakan kondisi psikologis yang membuat investor khawatir melewatkan peluang investasi penting, sehingga mereka mengambil keputusan investasi secara terburu-buru tanpa riset yang cukup. Fenomena ini kerap ditemukan di pasar cryptocurrency, didorong oleh hype di media sosial, lonjakan harga yang cepat, serta berbagai faktor lain yang memicu investor bertindak secara emosional alih-alih berdasarkan analisis rasional. Akibatnya, sering terjadi valuasi yang tidak logis dan tercipta
leverage
Leverage adalah strategi keuangan yang memungkinkan trader menggunakan dana pinjaman untuk memperbesar ukuran posisi perdagangan, sehingga investor dapat mengendalikan eksposur pasar yang melebihi modal sebenarnya. Dalam trading cryptocurrency, leverage biasanya digunakan melalui margin trading, kontrak perpetual, atau leveraged tokens dengan rasio leverage mulai dari 1,5x hingga 125x. Risiko likuidasi dan potensi kerugian juga semakin besar.
AMM
Automated Market Maker (AMM) adalah protokol perdagangan terdesentralisasi yang menggunakan algoritma matematika dan kolam likuiditas, bukan buku pesanan tradisional, untuk mengotomatiskan transaksi aset kripto. AMM menggunakan fungsi konstan—biasanya menggunakan rumus hasil kali konstan x*y=k—untuk menentukan harga aset. Hal ini memungkinkan pengguna melakukan perdagangan tanpa mitra transaksi, sekaligus menjadi infrastruktur utama dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Pelaku arbitrase
Arbitrageur merupakan pelaku pasar di ekosistem aset kripto yang memanfaatkan selisih harga aset yang sama di berbagai platform perdagangan atau periode waktu. Mereka melakukan transaksi dengan membeli pada harga rendah dan menjual pada harga tinggi, bertujuan memperoleh keuntungan dengan risiko minimal. Selain itu, arbitrageur turut mendukung efisiensi pasar dengan menyeimbangkan perbedaan harga dan meningkatkan likuiditas di berbagai platform perdagangan.
wallstreetbets
WallStreetBets (WSB) merupakan komunitas finansial yang didirikan di Reddit pada tahun 2012 oleh Jaime Rogozinski, dengan ciri strategi trading berisiko tinggi, jargon unik seperti "degenerates", dan budaya anti-arus utama. Grup ini didominasi oleh investor ritel yang sering melakukan aksi bersama yang dapat memengaruhi pasar saham. Salah satu aksi paling terkenal terjadi pada peristiwa penekanan posisi short (short squeeze) GameStop pada tahun 2021.

Artikel Terkait

Bagaimana Melakukan Penelitian Anda Sendiri (DYOR)?
Pemula

Bagaimana Melakukan Penelitian Anda Sendiri (DYOR)?

"Penelitian berarti Anda tidak tahu, tetapi bersedia mencari tahu." - Charles F. Kettering.
11/21/2022, 8:14:39 AM
Analisis Teknis adalah apa?
Pemula

Analisis Teknis adalah apa?

Belajar dari masa lalu - Untuk menjelajahi hukum pergerakan harga dan kode kekayaan di pasar yang selalu berubah.
11/21/2022, 10:04:58 AM
Apa yang Dimaksud dengan Analisis Fundamental?
Menengah

Apa yang Dimaksud dengan Analisis Fundamental?

Indikator dan alat yang relevan, bila dipadukan dengan berita kripto, memberikan analisis fundamental paling optimal untuk mendukung pengambilan keputusan
11/21/2022, 9:38:29 AM