Tentu saja, stop loss dalam kontrak sangat penting, bisa dibilang merupakan dasar bagi trader dan investor untuk bertahan dan sukses dalam jangka panjang di pasar keuangan (terutama di pasar derivasi dengan leverage tinggi). Tidak memahami atau tidak menerapkan stop loss, sama seperti mengemudikan mobil di jalan raya tanpa mengenakan sabuk pengaman, mungkin tidak ada masalah dalam jangka pendek, tetapi begitu terjadi kecelakaan, akibatnya akan menjadi bencana.
Berikut adalah penjelasan rinci tentang pentingnya stop loss dalam kontrak:
Satu, Pentingnya Inti: Bertahan hidup adalah tugas utama.
Aturan inti pasar keuangan bukanlah "seberapa banyak uang yang dihasilkan", tetapi "pertama-tama bertahan hidup". Tujuan langsung dari stop loss adalah untuk melindungi modal Anda.
1. Mencegah kerugian yang bencana · Risiko "likuidasi": Perdagangan kontrak biasanya melibatkan leverage. Leverage tidak hanya memperbesar keuntungan tetapi juga sangat memperbesar kerugian. Tanpa stop loss, fluktuasi harga yang merugikan dapat menyebabkan Anda kehilangan sebagian besar bahkan seluruh margin, mengakibatkan likuidasi, dan kehilangan kesempatan untuk memulihkan kerugian. · Hindari terjebak dalam posisi yang dalam: Meskipun tidak menggunakan leverage, tidak menetapkan stop loss juga dapat mengakibatkan posisi terjebak dalam keadaan yang dalam, dengan dana yang terpakai dalam jangka panjang, biaya peluang yang besar, dan menghadapi tekanan psikologis yang besar. 2. Mengelola risiko, mengendalikan kerugian dalam batas yang dapat diterima · Transaksi yang sukses bukan berarti setiap transaksi menguntungkan, melainkan keuntungan besar dan kerugian kecil. Melalui stop loss, Anda dapat secara aktif mengendalikan kerugian setiap transaksi dalam batas yang telah ditentukan dan dapat diterima (misalnya, kerugian tidak lebih dari 1%-2% dari total modal setiap kali). · Ini memastikan bahwa bahkan jika Anda membuat beberapa kesalahan penilaian berturut-turut, dana akun Anda tidak akan terkena dampak fatal, menjaga modal Anda untuk terus berdagang.
II. Aspek Psikologis: Mengatasi Kelemahan Manusia
Trading sebagian besar adalah permainan psikologis. Stop loss dapat membantu Anda membangun disiplin trading dan melawan kelemahan manusia.
1. Mengatasi keberuntungan dan keserakahan · Ketika harga berfluktuasi ke arah yang berlawanan, sifat manusia cenderung berpikir "tunggu sebentar, mungkin akan naik/turun kembali", psikologi keberuntungan ini adalah sumber kerugian. Strategi stop loss yang telah ditentukan sebelumnya dapat membantu Anda menjalankan rencana secara objektif sebelum emosi mengambil alih. 2. Mengatasi ketakutan dan harapan · Ketika mengalami kerugian, orang-orang sering kali menolak untuk melakukan cut loss karena takut kerugian menjadi kenyataan, sambil berharap pasar dapat berbalik arah. Psikologi yang bertentangan ini dapat menyebabkan keraguan, membuat kerugian kecil berubah menjadi kerugian besar. Disiplin cut loss dapat membantu Anda dengan tegas memutuskan kerugian. 3. Jaga sikap tenang · Mengetahui berapa banyak kerugian maksimum yang bisa terjadi, akan membuat Anda lebih tenang saat berdagang. Rencana stop loss yang jelas dapat secara signifikan mengurangi tekanan mental Anda, menghindari keputusan tidak rasional akibat fluktuasi emosi (seperti perdagangan balas dendam, menambah posisi secara membabi buta untuk meratakan biaya, dll.).
Tiga, dasar dari perdagangan sistematis
Sebuah sistem perdagangan yang lengkap harus mencakup strategi stop loss yang jelas.
1. Mewujudkan kuantifikasi rasio risiko terhadap imbal hasil · Sebelum bertransaksi, Anda perlu mengevaluasi potensi keuntungan dan kerugian dari transaksi ini. Penetapan level stop loss dan take profit memungkinkan Anda untuk menghitung rasio risiko terhadap imbal hasil yang jelas (misalnya, potensi keuntungan 3 kali lipat dari potensi kerugian). Hanya transaksi dengan rasio risiko terhadap imbal hasil yang sesuai yang layak untuk diikuti. 2. Memberikan sinyal kegagalan yang jelas · Level stop loss bukan hanya titik harga, tetapi juga sinyal bahwa logika trading Anda telah dibuktikan salah oleh pasar. Anda masuk pasar karena percaya bahwa harga akan bergerak ke arah tertentu, jika harga menyentuh stop loss, itu menunjukkan bahwa penilaian Anda mungkin salah, pasar memberi tahu Anda jawabannya dengan uang sungguhan. Saat ini, Anda harus keluar dengan tegas, menghormati pasar.
Bagaimana cara mengatur stop loss secara ilmiah?
Stop loss tidak sembarangan ditetapkan, stop loss yang tidak wajar juga dapat menyebabkan kerugian.
1. Metode Analisis Teknik (Umum Digunakan) · Level dukungan/rezistansi: Dalam posisi beli, atur stop loss di bawah level dukungan kunci; dalam posisi jual, atur di atas level rezistansi kunci. Hindari mengatur stop loss di lokasi yang jelas dan mudah dijangkau oleh pasar. · Rata-rata bergerak: Misalnya, menetapkan stop loss posisi long di bawah garis rata-rata penting (seperti rata-rata 30 hari, 60 hari). · ATR (Rata-rata Rentang Nyata): Mengatur stop loss berdasarkan volatilitas pasar. Misalnya, jarak stop loss = 2 kali ATR. Ini sangat efektif di pasar yang volatile, dapat menghindari keluar dari posisi karena "noise" normal pasar. · Persentase/Titik Tetap: Menetapkan rasio kerugian tetap berdasarkan dana akun (misalnya 2%). 2. Metode Manajemen Keuangan · Ini adalah metode yang lebih mendasar. Pertama, berdasarkan total modal Anda dan kerugian maksimum yang dapat Anda tanggung per transaksi (misalnya 1%), mundurlah untuk menentukan berapa banyak lot yang harus Anda ambil dalam transaksi ini. Ukuran lot harus ditentukan oleh jarak stop loss, bukan sebaliknya, yaitu menentukan lot terlebih dahulu lalu menetapkan stop loss.
Konsep stop loss yang umum salah
· "Tidak melakukan cut loss, lambat laun akan kembali modal": Ini adalah salah satu kesalahpahaman yang paling berbahaya. Pasar mungkin tidak akan kembali (seperti saat menghadapi tren satu arah), atau mungkin membutuhkan waktu yang sangat lama, dengan biaya peluang dan penderitaan psikologis yang sangat besar selama periode tersebut. · "Sering mengubah stop loss": ketika melihat harga mendekati level stop loss, terus-menerus menggeser stop loss, berharap pasar dapat memberikan "kesempatan". Ini sama dengan menyerahkan kontrol risiko, dan biasanya akan mengakibatkan kerugian yang lebih besar. · "Stop loss yang terkena lalu harga kembali": Situasi ini memang bisa terjadi, dikenal sebagai "spike" atau "stop loss hunt". Namun, ini hanyalah salah satu biaya dalam perdagangan, seperti membayar sewa saat berbisnis. Menggunakan metode stop loss yang wajar (seperti metode ATR) dapat mengurangi situasi ini, tetapi tidak boleh menghentikan penggunaan stop loss sama sekali. Bencana yang ditimbulkan dari satu kali tidak menggunakan stop loss jauh lebih besar dibandingkan dengan kerugian kecil dari sepuluh kali penggunaan stop loss yang normal.
kesimpulan
Pentingnya penghentian kerugian dalam kontrak tidak bisa ditekankan cukup. Ini bukan hanya "sabuk pengaman" untuk melindungi modal, tetapi juga disiplin inti bagi trader profesional.
· Dari sudut pandang keberlangsungan, ini adalah firewall yang mencegah kehancuran akun. · Dari sudut pandang psikologis, itu adalah pengukur untuk mempertahankan disiplin perdagangan dan mengatasi kelemahan manusia. · Dari sudut pandang sistem, itu adalah dasar untuk mencapai keuntungan stabil jangka panjang.
Ingatlah satu pepatah bijak di dunia trading: "Potong kerugian, biarkan keuntungan mengalir." Dan langkah pertama untuk "memotong kerugian", yang juga merupakan langkah paling penting, adalah melaksanakan stop loss secara ilmiah dan tegas. Dalam bidang kontrak yang berisiko tinggi ini, tanpa stop loss, tidak mungkin untuk sukses.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Tentu saja, stop loss dalam kontrak sangat penting, bisa dibilang merupakan dasar bagi trader dan investor untuk bertahan dan sukses dalam jangka panjang di pasar keuangan (terutama di pasar derivasi dengan leverage tinggi). Tidak memahami atau tidak menerapkan stop loss, sama seperti mengemudikan mobil di jalan raya tanpa mengenakan sabuk pengaman, mungkin tidak ada masalah dalam jangka pendek, tetapi begitu terjadi kecelakaan, akibatnya akan menjadi bencana.
Berikut adalah penjelasan rinci tentang pentingnya stop loss dalam kontrak:
Satu, Pentingnya Inti: Bertahan hidup adalah tugas utama.
Aturan inti pasar keuangan bukanlah "seberapa banyak uang yang dihasilkan", tetapi "pertama-tama bertahan hidup". Tujuan langsung dari stop loss adalah untuk melindungi modal Anda.
1. Mencegah kerugian yang bencana
· Risiko "likuidasi": Perdagangan kontrak biasanya melibatkan leverage. Leverage tidak hanya memperbesar keuntungan tetapi juga sangat memperbesar kerugian. Tanpa stop loss, fluktuasi harga yang merugikan dapat menyebabkan Anda kehilangan sebagian besar bahkan seluruh margin, mengakibatkan likuidasi, dan kehilangan kesempatan untuk memulihkan kerugian.
· Hindari terjebak dalam posisi yang dalam: Meskipun tidak menggunakan leverage, tidak menetapkan stop loss juga dapat mengakibatkan posisi terjebak dalam keadaan yang dalam, dengan dana yang terpakai dalam jangka panjang, biaya peluang yang besar, dan menghadapi tekanan psikologis yang besar.
2. Mengelola risiko, mengendalikan kerugian dalam batas yang dapat diterima
· Transaksi yang sukses bukan berarti setiap transaksi menguntungkan, melainkan keuntungan besar dan kerugian kecil. Melalui stop loss, Anda dapat secara aktif mengendalikan kerugian setiap transaksi dalam batas yang telah ditentukan dan dapat diterima (misalnya, kerugian tidak lebih dari 1%-2% dari total modal setiap kali).
· Ini memastikan bahwa bahkan jika Anda membuat beberapa kesalahan penilaian berturut-turut, dana akun Anda tidak akan terkena dampak fatal, menjaga modal Anda untuk terus berdagang.
II. Aspek Psikologis: Mengatasi Kelemahan Manusia
Trading sebagian besar adalah permainan psikologis. Stop loss dapat membantu Anda membangun disiplin trading dan melawan kelemahan manusia.
1. Mengatasi keberuntungan dan keserakahan
· Ketika harga berfluktuasi ke arah yang berlawanan, sifat manusia cenderung berpikir "tunggu sebentar, mungkin akan naik/turun kembali", psikologi keberuntungan ini adalah sumber kerugian. Strategi stop loss yang telah ditentukan sebelumnya dapat membantu Anda menjalankan rencana secara objektif sebelum emosi mengambil alih.
2. Mengatasi ketakutan dan harapan
· Ketika mengalami kerugian, orang-orang sering kali menolak untuk melakukan cut loss karena takut kerugian menjadi kenyataan, sambil berharap pasar dapat berbalik arah. Psikologi yang bertentangan ini dapat menyebabkan keraguan, membuat kerugian kecil berubah menjadi kerugian besar. Disiplin cut loss dapat membantu Anda dengan tegas memutuskan kerugian.
3. Jaga sikap tenang
· Mengetahui berapa banyak kerugian maksimum yang bisa terjadi, akan membuat Anda lebih tenang saat berdagang. Rencana stop loss yang jelas dapat secara signifikan mengurangi tekanan mental Anda, menghindari keputusan tidak rasional akibat fluktuasi emosi (seperti perdagangan balas dendam, menambah posisi secara membabi buta untuk meratakan biaya, dll.).
Tiga, dasar dari perdagangan sistematis
Sebuah sistem perdagangan yang lengkap harus mencakup strategi stop loss yang jelas.
1. Mewujudkan kuantifikasi rasio risiko terhadap imbal hasil
· Sebelum bertransaksi, Anda perlu mengevaluasi potensi keuntungan dan kerugian dari transaksi ini. Penetapan level stop loss dan take profit memungkinkan Anda untuk menghitung rasio risiko terhadap imbal hasil yang jelas (misalnya, potensi keuntungan 3 kali lipat dari potensi kerugian). Hanya transaksi dengan rasio risiko terhadap imbal hasil yang sesuai yang layak untuk diikuti.
2. Memberikan sinyal kegagalan yang jelas
· Level stop loss bukan hanya titik harga, tetapi juga sinyal bahwa logika trading Anda telah dibuktikan salah oleh pasar. Anda masuk pasar karena percaya bahwa harga akan bergerak ke arah tertentu, jika harga menyentuh stop loss, itu menunjukkan bahwa penilaian Anda mungkin salah, pasar memberi tahu Anda jawabannya dengan uang sungguhan. Saat ini, Anda harus keluar dengan tegas, menghormati pasar.
Bagaimana cara mengatur stop loss secara ilmiah?
Stop loss tidak sembarangan ditetapkan, stop loss yang tidak wajar juga dapat menyebabkan kerugian.
1. Metode Analisis Teknik (Umum Digunakan)
· Level dukungan/rezistansi: Dalam posisi beli, atur stop loss di bawah level dukungan kunci; dalam posisi jual, atur di atas level rezistansi kunci. Hindari mengatur stop loss di lokasi yang jelas dan mudah dijangkau oleh pasar.
· Rata-rata bergerak: Misalnya, menetapkan stop loss posisi long di bawah garis rata-rata penting (seperti rata-rata 30 hari, 60 hari).
· ATR (Rata-rata Rentang Nyata): Mengatur stop loss berdasarkan volatilitas pasar. Misalnya, jarak stop loss = 2 kali ATR. Ini sangat efektif di pasar yang volatile, dapat menghindari keluar dari posisi karena "noise" normal pasar.
· Persentase/Titik Tetap: Menetapkan rasio kerugian tetap berdasarkan dana akun (misalnya 2%).
2. Metode Manajemen Keuangan
· Ini adalah metode yang lebih mendasar. Pertama, berdasarkan total modal Anda dan kerugian maksimum yang dapat Anda tanggung per transaksi (misalnya 1%), mundurlah untuk menentukan berapa banyak lot yang harus Anda ambil dalam transaksi ini. Ukuran lot harus ditentukan oleh jarak stop loss, bukan sebaliknya, yaitu menentukan lot terlebih dahulu lalu menetapkan stop loss.
Konsep stop loss yang umum salah
· "Tidak melakukan cut loss, lambat laun akan kembali modal": Ini adalah salah satu kesalahpahaman yang paling berbahaya. Pasar mungkin tidak akan kembali (seperti saat menghadapi tren satu arah), atau mungkin membutuhkan waktu yang sangat lama, dengan biaya peluang dan penderitaan psikologis yang sangat besar selama periode tersebut.
· "Sering mengubah stop loss": ketika melihat harga mendekati level stop loss, terus-menerus menggeser stop loss, berharap pasar dapat memberikan "kesempatan". Ini sama dengan menyerahkan kontrol risiko, dan biasanya akan mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
· "Stop loss yang terkena lalu harga kembali": Situasi ini memang bisa terjadi, dikenal sebagai "spike" atau "stop loss hunt". Namun, ini hanyalah salah satu biaya dalam perdagangan, seperti membayar sewa saat berbisnis. Menggunakan metode stop loss yang wajar (seperti metode ATR) dapat mengurangi situasi ini, tetapi tidak boleh menghentikan penggunaan stop loss sama sekali. Bencana yang ditimbulkan dari satu kali tidak menggunakan stop loss jauh lebih besar dibandingkan dengan kerugian kecil dari sepuluh kali penggunaan stop loss yang normal.
kesimpulan
Pentingnya penghentian kerugian dalam kontrak tidak bisa ditekankan cukup. Ini bukan hanya "sabuk pengaman" untuk melindungi modal, tetapi juga disiplin inti bagi trader profesional.
· Dari sudut pandang keberlangsungan, ini adalah firewall yang mencegah kehancuran akun.
· Dari sudut pandang psikologis, itu adalah pengukur untuk mempertahankan disiplin perdagangan dan mengatasi kelemahan manusia.
· Dari sudut pandang sistem, itu adalah dasar untuk mencapai keuntungan stabil jangka panjang.
Ingatlah satu pepatah bijak di dunia trading: "Potong kerugian, biarkan keuntungan mengalir." Dan langkah pertama untuk "memotong kerugian", yang juga merupakan langkah paling penting, adalah melaksanakan stop loss secara ilmiah dan tegas. Dalam bidang kontrak yang berisiko tinggi ini, tanpa stop loss, tidak mungkin untuk sukses.