Baru-baru ini, pasar Aset Kripto mengalami guncangan yang mendebarkan. Dari tanggal 10 hingga 11 Oktober, pasar menghadapi guncangan yang tidak biasa, dengan dampak yang sangat besar yang bisa dibilang tanpa preseden:

Sekitar 1,6 juta akun perdagangan dipaksa dilikuidasi dalam 24 jam, dengan skala likuidasi mencapai angka luar biasa 19 miliar dolar, mencetak rekor baru dalam sejarah Aset Kripto. Sumber badai ini dapat ditelusuri kembali ke ketegangan kembali dalam hubungan perdagangan AS-China serta perubahan kebijakan mendadak yang memicu dekleveraging yang panik.

Gelombang guncangan berlanjut selama beberapa hari. Bitcoin mengalami pukulan berat lagi minggu ini, dengan harga sempat jatuh ke kisaran 105.000-106.000 dolar AS, dengan penurunan mingguan lebih dari 13%. Sekali lagi terjadi likuidasi dengan skala 10-12 miliar dolar AS di seluruh jaringan, bahkan ETF juga tidak luput dari kesulitan, menghadapi aliran dana besar-besaran.

Dalam gejolak pasar ini, beberapa investor memilih strategi yang lebih konservatif. Misalnya, memindahkan posisi inti ke produk penguncian yang menghasilkan bunga rendah. Metode ini menunjukkan keunggulannya saat pasar bergejolak secara drastis: ketika banyak trader mengalami kerugian besar karena likuidasi kontrak, investasi yang konservatif ini dapat terus meningkat nilainya dengan stabil.

Pengalaman ini secara mendalam mengartikan sebuah kebenaran investasi: lonjakan dan penurunan yang tajam dalam jangka pendek mungkin menarik para penjudi, tetapi pertumbuhan bunga majemuk dalam jangka panjang adalah pilihan yang bijak bagi investor.

Mengapa beberapa produk investasi dapat tetap relatif stabil di tengah gejolak pasar? Ada dua alasan utama:

1. Menghindari leverage tinggi secara mekanisme: Pembersihan rekor kali ini pada dasarnya disebabkan oleh krisis likuiditas yang dipicu oleh leverage tinggi dan reaksi berantai. Sementara beberapa produk investasi yang stabil menekankan strategi penguncian dan reinvestasi, tidak melibatkan leverage tinggi, dan tidak mengejar volatilitas jangka pendek, secara fundamental menghindari risiko sistemik yang ditimbulkan oleh likuidasi paksa.

2. Pendapatan dan fluktuasi pasar berkorelasi lemah: pada 17 Oktober, ketika pasar kembali turun, kurva pendapatan dari investasi yang stabil ini masih dapat mempertahankan tren naik, menunjukkan ketahanan terhadap fluktuasi pasar.

Kekacauan pasar kali ini telah membangunkan investor, mengingatkan kita bahwa dalam mengejar imbal hasil tinggi, kita juga harus mempertimbangkan pentingnya manajemen risiko. Memilih strategi investasi yang tepat dapat memberikan perlindungan tertentu saat pasar bergejolak, membantu investor melewati masa sulit, dan akhirnya mencapai kesuksesan dalam investasi jangka panjang.