Ripple memperluas stablecoin RLUSD di Afrika melalui kemitraan baru

• Stablecoin RLUSD sekarang tersedia untuk institusi di Afrika melalui tiga kemitraan baru.
• Kasus penggunaan kemanusiaan muncul saat RLUSD mendukung proyek percontohan bantuan dalam menghadapi iklim ekstrem oleh Mercy Corps Ventures di Kenya.
• Data on-chain dari DeFiLlama menunjukkan bahwa pasokan RLUSD terus berkembang, saat ini mencapai 709,95 juta.

Ripple sedang memperluas jangkauan stablecoin-nya RLUSD ke Afrika melalui kemitraan institusional baru, menandai langkah penting dalam strategi ekspansi globalnya. Selain akses keuangan, RLUSD juga diterapkan dalam proyek kemanusiaan percontohan di Kenya. Data on-chain menunjukkan stablecoin yang tumbuh dengan kapitalisasi pasar yang melebihi $700 juta.

Aktivitas stablecoin Ripple yang semakin meningkat

Pada hari Kamis, Ripple mengumumkan bahwa mereka telah membuat stablecoin perusahaan yang didukung oleh USD, Ripple USD (RLUSD), tersedia untuk institusi di Afrika melalui tiga kemitraan baru dengan Chipper Cash, VALR, dan Yellow Card.

“RLUSD telah dengan cepat diatur dalam kasus penggunaan keuangan perusahaan, mulai dari pembayaran hingga tokenisasi dan jaminan di pasar trading baik kripto maupun tradisional. Kami melihat permintaan untuk RLUSD dari pelanggan kami dan pelaku institusional kunci lainnya di seluruh dunia dan kami sangat senang untuk memulai distribusi di Afrika sekarang melalui mitra lokal kami,” kata Jack McDonald, Wakil Presiden Senior Stablecoins di Ripple.

Selain ketersediaannya di Afrika, stablecoin RLUSD dari Ripple juga diterapkan dalam kasus penggunaan kemanusiaan, mendukung proyek percontohan bantuan terhadap iklim ekstrem di Kenya oleh Mercy Corps Ventures, termasuk solusi asuransi terhadap kekeringan dan hujan berbasis blockchain.

Ripple telah terus bekerja sama dengan mitra kelas satu di seluruh dunia untuk membuat RLUSD dapat diakses secara global melalui berbagai platform penting di sektor ini.

Sejak peluncurannya pada akhir 2024, RLUSD telah mengalami adopsi global yang kuat, dengan data dari DefiLlama menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar stablecoin mencapai $709,95 juta hingga Kamis.

Meskipun pertumbuhan yang ditunjukkan, data dari Artemis mengungkapkan bahwa RLUSD masih memiliki jalan panjang yang harus dilalui, dengan volume transaksi bulanan yang meningkat menjadi $193,9 juta pada bulan Agustus dari $119,6 juta pada bulan Juli, tetapi masih jauh di bawah tingkat aktivitas stablecoin yang ditetapkan di jaringan seperti Ethereum dan Tron.

Saya merasa menarik bahwa Ripple mencoba bersaing di pasar stablecoin yang jenuh ketika kekuatan sebenarnya selalu terletak pada pembayaran lintas batas. Apakah mereka tidak akan menyebarkan upaya mereka terlalu banyak? Afrika merupakan peluang besar, tetapi juga tantangan regulasi dan infrastruktur yang besar yang dapat memperumit ekspansi ini.

Kasus penggunaan kemanusiaan di Kenya terdengar mengesankan di atas kertas, tetapi kenyataannya adalah banyak proyek blockchain di Afrika berakhir lebih sebagai pemasaran daripada solusi nyata. Kita akan melihat apakah ini berbeda atau hanya cara lain untuk mendapatkan judul positif sementara mereka berjuang untuk adopsi massal stablecoin mereka.

Dengan hanya $709 juta dalam kapitalisasi, RLUSD tetap menjadi pemain kecil dibandingkan dengan raksasa sektor ini. Ujian yang sebenarnya akan datang ketika mereka mencoba untuk secara signifikan meningkatkan operasi ini di benua di mana infrastruktur keuangan tradisional masih menjadi tantangan yang konstan.