Di dunia Uang Digital, sebuah peristiwa pencurian aset yang mengejutkan sedang mengungkapkan selubung misterinya. Pada bulan Oktober 2025, Departemen Kehakiman AS mengajukan permohonan penyitaan untuk sekumpulan Bitcoin senilai sekitar 15 miliar USD, aset ini terkait dengan pendiri grup holding kerajaan Kamboja, Chen Zhi.
Sumber kasus ini dapat ditelusuri kembali ke insiden pencurian aset Lubin Mining yang mengejutkan dunia cryptocurrency pada tahun 2020. Laporan dari lembaga analisis blockchain Elliptic dan Chainalysis menunjukkan bahwa Bitcoin yang kemudian disita oleh Amerika Serikat, awalnya berasal dari kasus pencurian yang sangat diperhatikan itu.
Untuk memahami bagaimana aset digital sebesar ini dicuri, kita perlu memahami lebih dalam tentang proses pembuatan dompet Bitcoin. Proses ini dimulai dengan "benih awal", yang biasanya merupakan serangkaian kata bahasa Inggris yang tampaknya tidak terkait. Kata-kata ini diproses melalui algoritma kompleks, menghasilkan sebuah string yang disebut kunci privat. Kunci privat kemudian melalui operasi enkripsi tertentu, menghasilkan kunci publik dan alamat yang sesuai.
Proses desain yang kompleks ini memiliki makna yang dalam. Ini memastikan bahwa proses generasi dari kunci privat ke alamat adalah deterministik, sambil melindungi keamanan kunci privat. Pengguna dapat dengan aman mengungkapkan alamat untuk menerima dana, sementara kunci privat perlu dirahasiakan dengan ketat.
Namun, meskipun ada mekanisme keamanan yang begitu kompleks, kejadian pencurian Bitcoin secara besar-besaran masih terjadi. Ini membuat kita berpikir: dalam dunia Uang Digital yang tampaknya sangat aman, apakah ada celah yang belum kita sadari? Atau, apakah ini lebih merupakan risiko keamanan yang disebabkan oleh faktor manusia?
Seiring dengan pendalaman penyelidikan, kita mungkin dapat mengungkap lebih banyak detail tentang kasus pencurian yang mengejutkan ini, serta potensi ruang perbaikan dalam bidang keamanan Uang Digital. Kasus ini tidak diragukan lagi akan menjadi topik penting dalam penelitian keamanan kriptografi dan blockchain, mendorong seluruh industri untuk lebih meningkatkan langkah-langkah keamanan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
OnlyUpOnly
· 10jam yang lalu
Proyek ini benar-benar besar ya
Lihat AsliBalas0
BearEatsAll
· 10-18 09:50
Hanya seaman ini? Sekali bersin bisa kehilangan koin.
Lihat AsliBalas0
DefiOldTrickster
· 10-18 09:50
150 miliar jebakan? Dulu saya rugi 500 ribu sampai muntah darah, tertawa mati
Lihat AsliBalas0
TokenCreatorOP
· 10-18 09:46
Ini masih bisa disebut aman? Bodoh sekali.
Lihat AsliBalas0
SmartMoneyWallet
· 10-18 09:46
Arus data on-chain jelas ada kecurangan, hanya pencuri koin dari dalam.
Di dunia Uang Digital, sebuah peristiwa pencurian aset yang mengejutkan sedang mengungkapkan selubung misterinya. Pada bulan Oktober 2025, Departemen Kehakiman AS mengajukan permohonan penyitaan untuk sekumpulan Bitcoin senilai sekitar 15 miliar USD, aset ini terkait dengan pendiri grup holding kerajaan Kamboja, Chen Zhi.
Sumber kasus ini dapat ditelusuri kembali ke insiden pencurian aset Lubin Mining yang mengejutkan dunia cryptocurrency pada tahun 2020. Laporan dari lembaga analisis blockchain Elliptic dan Chainalysis menunjukkan bahwa Bitcoin yang kemudian disita oleh Amerika Serikat, awalnya berasal dari kasus pencurian yang sangat diperhatikan itu.
Untuk memahami bagaimana aset digital sebesar ini dicuri, kita perlu memahami lebih dalam tentang proses pembuatan dompet Bitcoin. Proses ini dimulai dengan "benih awal", yang biasanya merupakan serangkaian kata bahasa Inggris yang tampaknya tidak terkait. Kata-kata ini diproses melalui algoritma kompleks, menghasilkan sebuah string yang disebut kunci privat. Kunci privat kemudian melalui operasi enkripsi tertentu, menghasilkan kunci publik dan alamat yang sesuai.
Proses desain yang kompleks ini memiliki makna yang dalam. Ini memastikan bahwa proses generasi dari kunci privat ke alamat adalah deterministik, sambil melindungi keamanan kunci privat. Pengguna dapat dengan aman mengungkapkan alamat untuk menerima dana, sementara kunci privat perlu dirahasiakan dengan ketat.
Namun, meskipun ada mekanisme keamanan yang begitu kompleks, kejadian pencurian Bitcoin secara besar-besaran masih terjadi. Ini membuat kita berpikir: dalam dunia Uang Digital yang tampaknya sangat aman, apakah ada celah yang belum kita sadari? Atau, apakah ini lebih merupakan risiko keamanan yang disebabkan oleh faktor manusia?
Seiring dengan pendalaman penyelidikan, kita mungkin dapat mengungkap lebih banyak detail tentang kasus pencurian yang mengejutkan ini, serta potensi ruang perbaikan dalam bidang keamanan Uang Digital. Kasus ini tidak diragukan lagi akan menjadi topik penting dalam penelitian keamanan kriptografi dan blockchain, mendorong seluruh industri untuk lebih meningkatkan langkah-langkah keamanan.