Dalam pasar keuangan, perdagangan yang sering kali dianggap sebagai jalan pintas menuju kekayaan, tetapi sebenarnya, itu bisa menjadi jalan berbahaya menuju kerugian. Seorang trader berpengalaman berbagi wawasan mendalamnya tentang masalah ini.
Trader ini mengakui bahwa dia pernah menjadi korban trading yang sering. Meskipun memiliki pengalaman trading lebih dari sepuluh tahun, dia tetap berpendapat bahwa trading yang sering sulit untuk memperoleh keuntungan. Bahkan dalam keadaan mental dan kondisi ekonomi yang relatif stabil, dia juga tidak yakin dapat sepenuhnya mengendalikan dirinya dalam keadaan trading yang sering, karena kelemahan manusia sulit untuk diatasi.
Dia mengenang awal karir tradingnya, melakukan puluhan transaksi setiap hari, beroperasi tanpa henti dari siang hingga malam, bahkan mengabaikan kebutuhan fisiologis dasar. Namun, dalam evaluasi setelahnya, dia menemukan bahwa ada dua penyebab utama kerugian:
Pertama, ada biaya transaksi yang sangat tinggi. Operasi masuk dan keluar yang sering mengakumulasi banyak biaya transaksi, terutama dalam situasi di mana seseorang tidak cukup memahami industri ini, akun mungkin juga dikenakan biaya tersembunyi tambahan. Biaya-biaya ini mungkin tidak terlihat dalam jangka pendek, tetapi jika terakumulasi dalam jangka panjang, cukup untuk menggerogoti sebagian besar potensi keuntungan.
Kedua, perdagangan yang sering dapat menyebabkan kehilangan kontrol emosi. Frekuensi perdagangan yang tinggi membuat trader berada dalam keadaan euforia atau depresi yang terus-menerus, sehingga mudah kehilangan penilaian rasional. Fluktuasi emosi ini dapat menyebabkan trader menyimpang dari standar analisis teknis yang telah ditetapkan, beralih untuk mengejar pemulihan cepat, yang pada akhirnya dapat menguras tenaga.
Sebenarnya, risiko terbesar dalam perdagangan sering kali berasal dari ketidakstabilan sifat manusia. Perdagangan yang sering dapat membuat seseorang menjadi budak dari kondisi pasar, kehilangan kemampuan untuk berpikir secara mandiri. Untuk menghindari situasi ini, kuncinya adalah mengontrol frekuensi perdagangan dan menjaga jarak yang tepat dengan pasar.
Untuk trader penuh waktu, disarankan agar jumlah perdagangan per hari dibatasi hingga 10 kali; sedangkan untuk trader paruh waktu, 1-2 kali perdagangan per hari sudah cukup. Pengendalian ini tidak hanya membantu mengurangi biaya perdagangan, tetapi yang lebih penting adalah dapat menjaga trader tetap tenang dan rasional, menghindari terjebak dalam jebakan keputusan yang dipicu oleh emosi.
Secara keseluruhan, kesuksesan trading tidak terletak pada frekuensi, melainkan pada kualitas. Mengurangi frekuensi trading dan meningkatkan akurasi serta profitabilitas setiap kali trading adalah kunci untuk menghasilkan keuntungan yang stabil dalam jangka panjang. Bagi semua trader, mengembangkan kesabaran, tetap rasional, dan secara ketat menerapkan strategi trading jauh lebih penting daripada mengejar trading frekuensi tinggi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ContractBugHunter
· 10-18 15:47
Minggu depan sepuluh pesanan,搬砖 lebih enak daripada ini
Lihat AsliBalas0
BearMarketMonk
· 10-18 15:34
Seluruh pasar adalah tempat berlatih.
Lihat AsliBalas0
LightningPacketLoss
· 10-18 15:33
Satu transaksi merugi hingga keluar dari lingkaran
Dalam pasar keuangan, perdagangan yang sering kali dianggap sebagai jalan pintas menuju kekayaan, tetapi sebenarnya, itu bisa menjadi jalan berbahaya menuju kerugian. Seorang trader berpengalaman berbagi wawasan mendalamnya tentang masalah ini.
Trader ini mengakui bahwa dia pernah menjadi korban trading yang sering. Meskipun memiliki pengalaman trading lebih dari sepuluh tahun, dia tetap berpendapat bahwa trading yang sering sulit untuk memperoleh keuntungan. Bahkan dalam keadaan mental dan kondisi ekonomi yang relatif stabil, dia juga tidak yakin dapat sepenuhnya mengendalikan dirinya dalam keadaan trading yang sering, karena kelemahan manusia sulit untuk diatasi.
Dia mengenang awal karir tradingnya, melakukan puluhan transaksi setiap hari, beroperasi tanpa henti dari siang hingga malam, bahkan mengabaikan kebutuhan fisiologis dasar. Namun, dalam evaluasi setelahnya, dia menemukan bahwa ada dua penyebab utama kerugian:
Pertama, ada biaya transaksi yang sangat tinggi. Operasi masuk dan keluar yang sering mengakumulasi banyak biaya transaksi, terutama dalam situasi di mana seseorang tidak cukup memahami industri ini, akun mungkin juga dikenakan biaya tersembunyi tambahan. Biaya-biaya ini mungkin tidak terlihat dalam jangka pendek, tetapi jika terakumulasi dalam jangka panjang, cukup untuk menggerogoti sebagian besar potensi keuntungan.
Kedua, perdagangan yang sering dapat menyebabkan kehilangan kontrol emosi. Frekuensi perdagangan yang tinggi membuat trader berada dalam keadaan euforia atau depresi yang terus-menerus, sehingga mudah kehilangan penilaian rasional. Fluktuasi emosi ini dapat menyebabkan trader menyimpang dari standar analisis teknis yang telah ditetapkan, beralih untuk mengejar pemulihan cepat, yang pada akhirnya dapat menguras tenaga.
Sebenarnya, risiko terbesar dalam perdagangan sering kali berasal dari ketidakstabilan sifat manusia. Perdagangan yang sering dapat membuat seseorang menjadi budak dari kondisi pasar, kehilangan kemampuan untuk berpikir secara mandiri. Untuk menghindari situasi ini, kuncinya adalah mengontrol frekuensi perdagangan dan menjaga jarak yang tepat dengan pasar.
Untuk trader penuh waktu, disarankan agar jumlah perdagangan per hari dibatasi hingga 10 kali; sedangkan untuk trader paruh waktu, 1-2 kali perdagangan per hari sudah cukup. Pengendalian ini tidak hanya membantu mengurangi biaya perdagangan, tetapi yang lebih penting adalah dapat menjaga trader tetap tenang dan rasional, menghindari terjebak dalam jebakan keputusan yang dipicu oleh emosi.
Secara keseluruhan, kesuksesan trading tidak terletak pada frekuensi, melainkan pada kualitas. Mengurangi frekuensi trading dan meningkatkan akurasi serta profitabilitas setiap kali trading adalah kunci untuk menghasilkan keuntungan yang stabil dalam jangka panjang. Bagi semua trader, mengembangkan kesabaran, tetap rasional, dan secara ketat menerapkan strategi trading jauh lebih penting daripada mengejar trading frekuensi tinggi.