Menurut data dari platform data, pada kuartal keempat tahun 2022, volume transaksi Aset Kripto di Asia menyumbang 58% dari total global, naik 3% dibandingkan kuartal ketiga. Sepanjang tahun 2022, proporsi volume transaksi di Asia adalah 67%.
Data ini menunjukkan bahwa meskipun pasar Aset Kripto global secara keseluruhan mengalami musim dingin, pasar Asia tetap relatif aktif. Analisis menganggap bahwa ini mungkin terkait dengan tingginya tingkat penerimaan Aset Kripto di kawasan Asia, serta regulasi yang relatif longgar.
Sementara itu, laporan juga menunjukkan bahwa pada kuartal keempat tahun 2022, volume transaksi Aset Kripto di Amerika Utara dan Eropa masing-masing menyumbang 21% dan 17%. Sebaliknya, volume transaksi di Afrika dan Timur Tengah hanya sebesar 4%.
Data ini mencerminkan pola distribusi geografis pasar Aset Kripto global, di mana posisi Asia sebagai pasar utama tetap kokoh. Namun, seiring dengan perubahan kebijakan regulasi di berbagai negara dan evolusi lingkungan pasar, apakah pola ini akan berubah di masa depan masih perlu diamati.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SudoRm-RfWallet/
· 20jam yang lalu
Asia ternyata masih menjadi basis para suckers
Lihat AsliBalas0
RektCoaster
· 20jam yang lalu
Main terus sampai mati
Lihat AsliBalas0
RealYieldWizard
· 20jam yang lalu
Asia Pasifik yyds, daerah lain tidak mengerti dan tidak tahu
Lihat AsliBalas0
LiquidityWitch
· 20jam yang lalu
Asia Pasifik adalah tempat berkembangnya bull run yang sebenarnya, haha
Menurut data dari platform data, pada kuartal keempat tahun 2022, volume transaksi Aset Kripto di Asia menyumbang 58% dari total global, naik 3% dibandingkan kuartal ketiga. Sepanjang tahun 2022, proporsi volume transaksi di Asia adalah 67%.
Data ini menunjukkan bahwa meskipun pasar Aset Kripto global secara keseluruhan mengalami musim dingin, pasar Asia tetap relatif aktif. Analisis menganggap bahwa ini mungkin terkait dengan tingginya tingkat penerimaan Aset Kripto di kawasan Asia, serta regulasi yang relatif longgar.
Sementara itu, laporan juga menunjukkan bahwa pada kuartal keempat tahun 2022, volume transaksi Aset Kripto di Amerika Utara dan Eropa masing-masing menyumbang 21% dan 17%. Sebaliknya, volume transaksi di Afrika dan Timur Tengah hanya sebesar 4%.
Data ini mencerminkan pola distribusi geografis pasar Aset Kripto global, di mana posisi Asia sebagai pasar utama tetap kokoh. Namun, seiring dengan perubahan kebijakan regulasi di berbagai negara dan evolusi lingkungan pasar, apakah pola ini akan berubah di masa depan masih perlu diamati.