BTC dan Ether menunjukkan tren aliran institusi yang berbeda: Ether menjadi primadona modal baru pada tahun 2025

BTC dan Ether arus dana institusi menunjukkan tren yang berbeda: jumlah kepemilikan dana BTC meningkat secara stabil dari sekitar 1 juta BTC menjadi lebih dari 1,3 juta BTC, terlihat jelas bahwa institusi terus membeli.

Meskipun terjadi penarikan dana jangka pendek saat pasar mengalami penyesuaian, kepercayaan investor jangka panjang masih sangat kuat berkat lonjakan ukuran ETF dan posisi "emas digital".

Sekali lagi melihat Ether, jumlah kepemilikan dana meningkat dari sekitar 2,8 juta Ether menjadi 6,9 juta Ether, dengan persentase kenaikan mencapai 145%. Ini dianggap sebagai salah satu tahap paling aktif dalam aliran institusi ke dalam Ether dalam sejarah.

Tepat pada musim panas 2025, ETF spot Ether disetujui, yang menandakan perubahan mendasar dalam struktur alokasi aset kripto oleh institusi.

Sekarang harga Ether hampir mencapai kisaran 4000-5000 dolar, data menunjukkan bahwa investor institusi mulai keluar dari "lingkaran dominasi" BTC, dan beralih fokus ke imbal hasil staking Ether yang lebih tinggi, serta potensi pertumbuhan dalam integrasi DeFi.

Dari data yang distandarisasi, laju peningkatan kepemilikan Ether jauh lebih cepat dibandingkan dengan BTC: pembelian BTC terlihat lambat dan hati-hati, sementara kurva kepemilikan Ether telah meningkat tajam sejak bulan Juli, menunjukkan bahwa kepercayaan investor semakin condong ke ekonomi kontrak pintar.

Secara keseluruhan, meskipun BTC masih merupakan aset kripto perwakilan yang paling dipercaya oleh institusi, Ether telah menjadi kekuatan kunci yang mendorong imbal hasil yang lebih tinggi di pasar 2025, sambil disertai dengan volatilitas yang lebih tinggi.

Ini juga menunjukkan bahwa lembaga keuangan tradisional tidak lagi hanya fokus pada BTC, tetapi mulai melakukan diversifikasi di berbagai aset kripto termasuk Ether.