Ketidakpastian ekonomi global semakin meningkat, dan persaingan peran aset safe haven semakin ketat. Dalam pertarungan ini, emas tradisional menonjol dengan momentum yang tak terhentikan, dengan harga yang terus menerus menembus rekor tertinggi baru. Sebaliknya, Bitcoin yang pernah dijuluki "emas digital" tetap menunjukkan ketenangan yang aneh di sekitar level 107.000 dolar, dengan pola fluktuasi yang sempit. Fenomena "emas naik, B turun" yang mencolok ini mendorong pasar untuk menilai kembali nilai sebenarnya dari Bitcoin dalam lingkungan yang tidak stabil.

Data statistik dengan jelas mencerminkan tren ini: hingga 19 Oktober, harga emas hampir naik setiap minggu, menciptakan rekor baru; sementara Bitcoin kurang memiliki dorongan untuk mengikuti kenaikan tersebut. Indikator sentimen pasar juga mengonfirmasi hal ini—indeks risiko media sosial terkait Bitcoin dan popularitas pencarian tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, yang menciptakan kontras besar dengan suasana semangat pada periode puncak sejarah.

Arah aliran dana bahkan secara langsung menunjukkan pilihan investor. Sejak awal tahun ini, skala dana yang mengalir ke pasar emas jauh lebih unggul dibandingkan dengan Bit, dan selisih antara keduanya telah melebihi 150.000 miliar dolar AS. Saat ini, total kapitalisasi pasar emas telah mendekati tonggak 30.000 miliar dolar AS, sedangkan kapitalisasi pasar Bit berada di sekitar 2.15 triliun dolar AS.

Fenomena ini tanpa diragukan lagi menunjukkan: meskipun penggunaan Bitcoin terus meluas, ketika menghadapi tekanan makroekonomi yang nyata, investor global masih cenderung memilih alat lindung nilai yang paling tua dan paling kredibel. Persaingan aset lindung nilai ini tidak hanya mencerminkan preferensi risiko investor di masa ketidakpastian, tetapi juga menyoroti perubahan posisi antara aset tradisional dan aset baru dalam sistem keuangan global. Ke depan, seiring dengan perkembangan situasi ekonomi, apakah pola diferensiasi ini akan bertahan, layak untuk terus diperhatikan oleh pasar.