Pemegang jangka panjang memperlambat tekanan jual, trader jangka pendek mencari terobosan, Bitcoin kembali menunjukkan pertarungan di level penting
Setelah serangkaian upaya pemulihan, harga Bitcoin (BTC) pada hari Senin naik 4%, sempat menyentuh $111.700; namun memasuki dini hari Selasa, harga mengalami koreksi, saat ini diperdagangkan sekitar $109.500. Bersamaan dengan itu, trader jangka pendek tampaknya merasa cemas menunggu terobosan berikutnya.
Menurut pendapat Joao Wedson, pendiri Alphractal, bagi trader jangka pendek, apakah Bitcoin dapat rebound di atas $113.200 menjadi kunci utama untuk menentukan apakah sentimen pasar dapat kembali menguat.
Level ini bukan hanya merupakan titik psikologis penting, tetapi juga bisa menjadi medan pertempuran baru antara bullish dan bearish; jika berhasil ditembus, akan mendorong banyak pemegang jangka pendek untuk merealisasikan keuntungan, namun tekanan take profit yang menyertainya juga berpotensi membatasi kenaikan harga secara berkelanjutan.
Secara struktural, indikator NUPL Bitcoin mengonfirmasi adanya perbedaan ini. Hal ini karena kepercayaan jangka panjang tetap kokoh, sementara rasio SOPR LTH/STH menggambarkan perubahan perilaku pasar. Pemegang jangka panjang tampaknya sedang mengurangi tekanan jual, memberi kesempatan pasar untuk bernafas, sementara pemegang jangka pendek masih berusaha meraih keuntungan jangka pendek. Pola ini mengingatkan pada periode akhir 2021 saat harga mencapai rekor tertinggi.
Dari kondisi pasar terbaru, meskipun kekuatan lama terus mendominasi dan meraih kemenangan berkelanjutan, trader jangka pendek yang gelisah masih perlu membuktikan diri mampu memanfaatkan peluang dan meraih keuntungan di pasar saat ini.
Menurut analis Ted Pillows, kondisi makroekonomi saat ini memberikan dorongan tambahan bagi potensi kenaikan BTC, terutama karena ketegangan perdagangan antara China dan AS menunjukkan tanda-tanda mereda.
Perubahan ini tidak hanya mengurangi tekanan geopolitik, tetapi juga melemahkan sentimen safe haven global yang sebelumnya menahan minat spekulasi pasar, sehingga meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset berisiko seperti cryptocurrency.
Dalam konteks ini, $112.000 menjadi hambatan utama berikutnya bagi BTC. Jika mampu ditembus, ini bisa membuka peluang untuk momentum bullish baru.
Bagaimana pandangan Anda tentang tren harga Bitcoin saat ini? Tinggalkan pendapat dan wawasan Anda di kolom komentar!
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pemegang jangka panjang memperlambat tekanan jual, trader jangka pendek mencari terobosan, Bitcoin kembali menunjukkan pertarungan di level penting
Setelah serangkaian upaya pemulihan, harga Bitcoin (BTC) pada hari Senin naik 4%, sempat menyentuh $111.700; namun memasuki dini hari Selasa, harga mengalami koreksi, saat ini diperdagangkan sekitar $109.500. Bersamaan dengan itu, trader jangka pendek tampaknya merasa cemas menunggu terobosan berikutnya.
Menurut pendapat Joao Wedson, pendiri Alphractal, bagi trader jangka pendek, apakah Bitcoin dapat rebound di atas $113.200 menjadi kunci utama untuk menentukan apakah sentimen pasar dapat kembali menguat.
Level ini bukan hanya merupakan titik psikologis penting, tetapi juga bisa menjadi medan pertempuran baru antara bullish dan bearish; jika berhasil ditembus, akan mendorong banyak pemegang jangka pendek untuk merealisasikan keuntungan, namun tekanan take profit yang menyertainya juga berpotensi membatasi kenaikan harga secara berkelanjutan.
Secara struktural, indikator NUPL Bitcoin mengonfirmasi adanya perbedaan ini. Hal ini karena kepercayaan jangka panjang tetap kokoh, sementara rasio SOPR LTH/STH menggambarkan perubahan perilaku pasar. Pemegang jangka panjang tampaknya sedang mengurangi tekanan jual, memberi kesempatan pasar untuk bernafas, sementara pemegang jangka pendek masih berusaha meraih keuntungan jangka pendek. Pola ini mengingatkan pada periode akhir 2021 saat harga mencapai rekor tertinggi.
Dari kondisi pasar terbaru, meskipun kekuatan lama terus mendominasi dan meraih kemenangan berkelanjutan, trader jangka pendek yang gelisah masih perlu membuktikan diri mampu memanfaatkan peluang dan meraih keuntungan di pasar saat ini.
Menurut analis Ted Pillows, kondisi makroekonomi saat ini memberikan dorongan tambahan bagi potensi kenaikan BTC, terutama karena ketegangan perdagangan antara China dan AS menunjukkan tanda-tanda mereda.
Perubahan ini tidak hanya mengurangi tekanan geopolitik, tetapi juga melemahkan sentimen safe haven global yang sebelumnya menahan minat spekulasi pasar, sehingga meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset berisiko seperti cryptocurrency.
Dalam konteks ini, $112.000 menjadi hambatan utama berikutnya bagi BTC. Jika mampu ditembus, ini bisa membuka peluang untuk momentum bullish baru.
Bagaimana pandangan Anda tentang tren harga Bitcoin saat ini? Tinggalkan pendapat dan wawasan Anda di kolom komentar!
#Pergerakan Harga Bitcoin