【Blok律动】10 Oktober, Jepang menghadapi perubahan sejarah di pasar keuangan dan kripto. Otoritas Jasa Keuangan Jepang (FSA) sedang mendorong reformasi yang memungkinkan bank untuk memiliki aset digital seperti Bitcoin untuk tujuan investasi, dan dapat mendaftar sebagai pertukaran aset kripto. Jika undang-undang ini disetujui, akan mengakhiri larangan ketat yang berlaku sejak 2020, memungkinkan bank untuk mengalokasikan aset kripto dengan cara yang sama seperti saham dan obligasi. Otoritas pengatur berencana untuk membangun kerangka perlindungan risiko untuk memastikan stabilitas keuangan dan mendorong partisipasi bank dalam ekosistem pasar. Langkah ini dapat merombak posisi Jepang dalam sistem keuangan digital global.
Di tingkat makro, ekonomi Jepang berada di saat di mana utang yang tinggi dan bayang-bayang deflasi saling bersilangan. Jika sistem perbankan dapat secara sah mengalokasikan aset digital, ini akan membawa saluran baru untuk pergerakan dana dan sumber pendapatan. Dengan bank-bank seperti Mitsubishi UFJ dan Mizuho yang telah memulai proyek stablecoin, pelonggaran kebijakan akan memungkinkan Jepang memainkan peran yang lebih aktif dalam kompetisi keuangan regional. Bagi Jepang, ini bukan hanya inovasi regulasi, tetapi juga sinyal penyeimbangan kembali struktur keuangan berdaulat.
Sementara itu, Kishi Sanae akan menjadi Perdana Menteri wanita pertama di Jepang, mendukung kebijakan fiskal ekspansif ala “Abenomics”. Setelah pengumuman tersebut, indeks Nikkei mencetak rekor tertinggi baru selama dua hari berturut-turut, pasar bertaruh bahwa kebijakan barunya akan mempertahankan suku bunga rendah dan meningkatkan investasi industri. Dana sedang berpindah dari obligasi dan yen ke ekuitas dan aset kripto serta instrumen berisiko tinggi lainnya.
Analis percaya bahwa dualitas sistem keuangan Jepang—pembukaan kebijakan dan pergeseran politik—mungkin menandakan bahwa struktur aset Asia memasuki siklus baru. Legalisasi pemilikan koin oleh bank akan meningkatkan status Bitcoin sebagai “aset tingkat kedaulatan”, sementara diferensiasi tajam di pasar saham dan valuta juga menunjukkan bahwa dana sedang mencari tempat berlindung baru. Fokus masa depan akan beralih ke rincian kerangka regulasi dan ritme masuknya bank, yang akan menentukan rentang fluktuasi tahap berikutnya di pasar enkripsi dan arah struktur dana.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dua titik balik keuangan Jepang: Bank mungkin dapat memiliki Bitcoin, perdana menteri wanita pertama segera dilantik.
【Blok律动】10 Oktober, Jepang menghadapi perubahan sejarah di pasar keuangan dan kripto. Otoritas Jasa Keuangan Jepang (FSA) sedang mendorong reformasi yang memungkinkan bank untuk memiliki aset digital seperti Bitcoin untuk tujuan investasi, dan dapat mendaftar sebagai pertukaran aset kripto. Jika undang-undang ini disetujui, akan mengakhiri larangan ketat yang berlaku sejak 2020, memungkinkan bank untuk mengalokasikan aset kripto dengan cara yang sama seperti saham dan obligasi. Otoritas pengatur berencana untuk membangun kerangka perlindungan risiko untuk memastikan stabilitas keuangan dan mendorong partisipasi bank dalam ekosistem pasar. Langkah ini dapat merombak posisi Jepang dalam sistem keuangan digital global.
Di tingkat makro, ekonomi Jepang berada di saat di mana utang yang tinggi dan bayang-bayang deflasi saling bersilangan. Jika sistem perbankan dapat secara sah mengalokasikan aset digital, ini akan membawa saluran baru untuk pergerakan dana dan sumber pendapatan. Dengan bank-bank seperti Mitsubishi UFJ dan Mizuho yang telah memulai proyek stablecoin, pelonggaran kebijakan akan memungkinkan Jepang memainkan peran yang lebih aktif dalam kompetisi keuangan regional. Bagi Jepang, ini bukan hanya inovasi regulasi, tetapi juga sinyal penyeimbangan kembali struktur keuangan berdaulat.
Sementara itu, Kishi Sanae akan menjadi Perdana Menteri wanita pertama di Jepang, mendukung kebijakan fiskal ekspansif ala “Abenomics”. Setelah pengumuman tersebut, indeks Nikkei mencetak rekor tertinggi baru selama dua hari berturut-turut, pasar bertaruh bahwa kebijakan barunya akan mempertahankan suku bunga rendah dan meningkatkan investasi industri. Dana sedang berpindah dari obligasi dan yen ke ekuitas dan aset kripto serta instrumen berisiko tinggi lainnya.
Analis percaya bahwa dualitas sistem keuangan Jepang—pembukaan kebijakan dan pergeseran politik—mungkin menandakan bahwa struktur aset Asia memasuki siklus baru. Legalisasi pemilikan koin oleh bank akan meningkatkan status Bitcoin sebagai “aset tingkat kedaulatan”, sementara diferensiasi tajam di pasar saham dan valuta juga menunjukkan bahwa dana sedang mencari tempat berlindung baru. Fokus masa depan akan beralih ke rincian kerangka regulasi dan ritme masuknya bank, yang akan menentukan rentang fluktuasi tahap berikutnya di pasar enkripsi dan arah struktur dana.