Di California, Amerika Serikat, sebuah dana lindung nilai bernama Voleon sedang mengubah model investasi tradisional. Dana yang mengelola aset senilai 16 miliar dolar ini hampir sepenuhnya mengandalkan sistem kecerdasan buatan untuk pengambilan keputusan perdagangan, bukan trader manusia tradisional.



Sistem AI canggih ini memproses data dalam jumlah besar setiap hari, termasuk informasi tentang ribuan saham, obligasi, dan valuta asing. Ini tidak hanya dapat menginterpretasikan laporan keuangan yang kompleks, tetapi juga mengumpulkan data e-commerce, bahkan menganalisis nada dan emosi berita keuangan untuk membuat keputusan investasi yang akurat.

Sejak 2020, kinerja Voleon sangat mencolok, mencapai tingkat pengembalian dua digit selama bertahun-tahun berturut-turut. Namun, di balik kesuksesan ini tersimpan masalah yang mengganggu. Bahkan para eksekutif perusahaan mengakui bahwa sekitar 20% keputusan perdagangan tidak dapat dijelaskan oleh manusia. AI mungkin tiba-tiba memutuskan untuk membeli obligasi tertentu yang tidak populer atau menjual pendek perusahaan konsumer tertentu, sementara pengelola manusia tidak tahu apa logika di baliknya.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan mendalam: Apakah kita benar-benar memahami dan mempercayai algoritma ini, atau kita hanya tertipu oleh kekuatan data?

Konsep investasi nilai tradisional menekankan "memahami bisnis". Misalnya, Warren Buffett terus memegang saham Coca-Cola dalam jangka panjang karena dia memahami dengan baik keunggulan kompetitif dan kemampuan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan dari merek ini. Sebaliknya, investasi AI sepenuhnya bergantung pada keterkaitan data. Ini tidak peduli dengan fundamental perusahaan, hanya fokus pada pola fluktuasi harga dan hubungan statistik antara berbagai data. AI dapat menemukan pola yang sulit dideteksi manusia dari informasi yang sangat besar, tetapi pola-pola ini belum tentu mencerminkan hubungan sebab akibat yang nyata.

Dengan perkembangan cepat teknologi AI seperti model bahasa besar, semakin banyak lembaga keuangan yang mulai menggunakan AI untuk memantau sentimen pasar dan menghasilkan strategi perdagangan. Generasi muda investor tidak lagi berpegang pada konsep tradisional "memegang dalam jangka panjang", tetapi lebih cenderung mengejar kinerja backtesting historis algoritma.

Menghadapi tren ini, lembaga pengawas berusaha untuk mengejar langkah inovasi. Komisi Sekuritas dan Bursa AS telah mulai mempertimbangkan bagaimana mengatur aplikasi AI di pasar keuangan sejak tahun 2024. Namun, kecepatan perkembangan teknologi jauh melebihi langkah pengawasan, dan situasi ini dapat membawa risiko pasar yang potensial.

Strategi investasi yang didorong oleh AI tentunya membawa peluang besar, tetapi juga disertai tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kita perlu memanfaatkan kemampuan analisis kuat AI sambil mempertahankan pemahaman rasional terhadap teknologi, serta membangun kerangka regulasi yang tepat untuk memastikan stabilitas dan keadilan pasar keuangan. Di masa depan, bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi dengan pengendalian risiko akan menjadi isu penting yang dihadapi oleh dunia keuangan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • 4
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)