Dalam konferensi TEDx pada tahun 2014, Justine Musk, yang merupakan mantan istri pengusaha Elon Musk, membagikan pemikirannya tentang faktor-faktor yang berkontribusi pada kesuksesan luar biasa mantan suaminya. Menurutnya, bukan hanya etika kerja yang tak kenal lelah, tetapi juga kemampuannya untuk menolak permintaan dan menjaga sumber daya untuk tujuan pribadinya.

Justine menyebut konsep ini sebagai "Ya Dalam", menjelaskan bahwa di balik setiap penolakan tersembunyi suatu pernyataan yang lebih kuat terhadap apa yang benar-benar penting. Prinsip ini, menurutnya, memungkinkan untuk menetapkan batasan yang jelas dan menjaga arah menuju tujuan pribadi.

Penulis mengakui bahwa, berbeda dengan Elon, dia sendiri telah mengalami kesulitan untuk menerapkan prinsip ini dalam hidupnya. Dia mengakui telah meminimalkan ambisi dan kekuatannya sendiri, sampai suatu kecelakaan lalu lintas memaksanya untuk menghadapi kenyataan seberapa banyak identitasnya terkait dengan validasi eksternal dan perannya dalam sejarah Elon.

Mengamati totalitas dedikasi mantan suaminya terhadap proyek-proyeknya membuatnya menyadari apa yang telah ia abaikan. Bagi Elon, menolak hal-hal tertentu bukanlah penolakan, melainkan cara untuk melindungi fokusnya. Justine belajar bahwa tanpa mengenali "Ya Dalam" sendiri, tidak mungkin untuk menetapkan batasan yang diperlukan untuk mempertahankannya.

Mantan istri Musk mengakhiri pembicaraannya dengan memperingatkan bahwa banyak orang, terutama wanita, berisiko kehilangan arah jika tidak membangun narasi mereka sendiri. Pesan beliau sangat jelas: penting untuk mempercayai "Ya Dalam", melindungi batasan pribadi, dan memahami bahwa mengatakan tidak adalah, seringkali, satu-satunya cara untuk mengatakan ya kepada diri sendiri.