#美国经济政策与金融市场 Mengingat kembali sejarah penutupan pemerintah Amerika Serikat, tidak bisa tidak merasa heran bahwa sejarah selalu sangat mirip. Penutupan kali ini telah berlangsung selama 35 hari, menyamai rekor terpanjang pada 2018-2019. Ketegangan antara kedua partai mengingatkan saya pada penutupan yang berlangsung selama 21 hari pada 1995-1996. Saat itu, pemerintahan Clinton dan Kongres yang dikuasai Partai Republik juga terjebak dalam masalah anggaran.
Sekarang tampaknya kerugian ekonomi akibat perbedaan politik mungkin lebih parah. Diperkirakan pertumbuhan GDP kuartal keempat mungkin turun 1-2 poin persentase, jika berlangsung selama 8 minggu bahkan dapat kehilangan 14 miliar dolar AS. Ini mengingatkan saya pada penutupan selama 16 hari pada tahun 2013, yang diperkirakan menyebabkan kerugian sebesar 24 miliar dolar AS.
Dari pengalaman sejarah, kebuntuan semacam ini sering kali akan terpecahkan di bawah tekanan pasar. Pada tahun 1995, indeks Dow sempat turun hampir 4%, mendorong kedua belah pihak untuk mencapai kompromi. Saat ini, pasar tampaknya belum sepenuhnya bereaksi terhadap dampak dari kebuntuan, tetapi jika situasi berlanjut, pasar keuangan mungkin akan mengalami fluktuasi yang lebih besar.
Sebagai pengamat jangka panjang, saya percaya ada hubungan tertentu antara kebuntuan politik dan siklus ekonomi. Pada periode ekonomi yang naik, perbedaan seringkali lebih mudah untuk dijembatani; sedangkan di bawah tekanan penurunan, perbedaan menjadi lebih tajam. Saat ini, ekonomi Amerika berada dalam periode sensitif, dan berlanjutnya kebuntuan tentunya akan meningkatkan risiko penurunan.
Semoga para pengambil keputusan dapat mengambil pelajaran dari sejarah dan segera memecahkan kebuntuan. Jika tidak, pasar mungkin akan mengingatkan mereka akan perlunya kompromi dengan cara yang lebih drastis. Bagi para investor, penting untuk memantau perkembangan situasi dengan cermat dan mempersiapkan diri untuk menghadapi volatilitas pasar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#美国经济政策与金融市场 Mengingat kembali sejarah penutupan pemerintah Amerika Serikat, tidak bisa tidak merasa heran bahwa sejarah selalu sangat mirip. Penutupan kali ini telah berlangsung selama 35 hari, menyamai rekor terpanjang pada 2018-2019. Ketegangan antara kedua partai mengingatkan saya pada penutupan yang berlangsung selama 21 hari pada 1995-1996. Saat itu, pemerintahan Clinton dan Kongres yang dikuasai Partai Republik juga terjebak dalam masalah anggaran.
Sekarang tampaknya kerugian ekonomi akibat perbedaan politik mungkin lebih parah. Diperkirakan pertumbuhan GDP kuartal keempat mungkin turun 1-2 poin persentase, jika berlangsung selama 8 minggu bahkan dapat kehilangan 14 miliar dolar AS. Ini mengingatkan saya pada penutupan selama 16 hari pada tahun 2013, yang diperkirakan menyebabkan kerugian sebesar 24 miliar dolar AS.
Dari pengalaman sejarah, kebuntuan semacam ini sering kali akan terpecahkan di bawah tekanan pasar. Pada tahun 1995, indeks Dow sempat turun hampir 4%, mendorong kedua belah pihak untuk mencapai kompromi. Saat ini, pasar tampaknya belum sepenuhnya bereaksi terhadap dampak dari kebuntuan, tetapi jika situasi berlanjut, pasar keuangan mungkin akan mengalami fluktuasi yang lebih besar.
Sebagai pengamat jangka panjang, saya percaya ada hubungan tertentu antara kebuntuan politik dan siklus ekonomi. Pada periode ekonomi yang naik, perbedaan seringkali lebih mudah untuk dijembatani; sedangkan di bawah tekanan penurunan, perbedaan menjadi lebih tajam. Saat ini, ekonomi Amerika berada dalam periode sensitif, dan berlanjutnya kebuntuan tentunya akan meningkatkan risiko penurunan.
Semoga para pengambil keputusan dapat mengambil pelajaran dari sejarah dan segera memecahkan kebuntuan. Jika tidak, pasar mungkin akan mengingatkan mereka akan perlunya kompromi dengan cara yang lebih drastis. Bagi para investor, penting untuk memantau perkembangan situasi dengan cermat dan mempersiapkan diri untuk menghadapi volatilitas pasar.