Para kritikus terus berteriak: "Ini cuma pencocokan pola!" "Statistik murni, nol pemikiran nyata."
Mereka menancapkan bendera, yakin dan lantang: "INI batasnya! Tidak bisa menembus tembok ini!"
"Logika? Lupakan saja," mereka tertawa penuh keyakinan, lalu menyaksikannya memecahkan masalah seolah itu hal sepele.
"Oke, baiklah, tapi kreativitas—" mereka cepat berputar, menggeser garis akhir semakin jauh.
Setiap terobosan mendapat sambutan yang sama: penyangkalan, lalu pengabaian, lalu "ya jelas saja."
Gawang terus bergeser di lapangan, selalu sedikit di luar capaian yang sudah ada.
Mungkin pertanyaannya bukan apa yang tidak bisa dilakukan AI— melainkan mengapa kita terus berpura-pura bahwa yang kemarin mustahil, hari ini jadi sepele.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NFTBlackHole
· 12-08 20:52
Ini adalah contoh khas dari "pergeseran lintasan yang terus-menerus", selalu ada alasan baru untuk berkelit.
Lihat AsliBalas0
DegenWhisperer
· 12-08 20:51
Haha, bukankah ini memang adegan yang kita lihat setiap hari, para kritikus selalu sibuk kerja keras membangun tembok.
Setiap kali polanya sama, awalnya bilang tidak bisa, lalu dipermalukan, akhirnya pura-pura "sudah tahu dari awal".
Menurutku artikel ini benar-benar memahami sifat manusia, standar tujuan selalu bergeser, tidak pernah puas.
Lihat AsliBalas0
DaoGovernanceOfficer
· 12-08 20:48
Jujur saja, perubahan standar seperti ini memang terjadi setiap kali ada peningkatan protokol besar... orang-orang meremehkan quadratic funding sampai akhirnya berhasil, lalu tiba-tiba jadi "desain tata kelola yang jelas".
Lihat AsliBalas0
ContractTester
· 12-08 20:46
Haha, ini memang kelompok orang itu, setiap kali selalu pakai pola yang sama.
Lihat AsliBalas0
SchroedingerMiner
· 12-08 20:44
Ha, ini jelas contoh khas dari "menggeser tiang gawang", setiap kali AI mematahkan ramalan sebelumnya, langsung saja muncul alasan baru, selalu ada "tidak mungkin" berikutnya yang menunggu...
Lihat AsliBalas0
SchrodingerWallet
· 12-08 20:34
Haha, mulai lagi menggeser ambang batas, saya sudah sangat familiar dengan trik ini.
Lihat AsliBalas0
LightningSentry
· 12-08 20:29
Ini benar-benar contoh klasik dari "menggeser tiang gawang", lucu banget. Tahun lalu bilang tidak mungkin, tahun ini bilang "ini bukan AI yang sebenarnya", tahun depan pasti cari alasan baru lagi.
Tolok Ukur yang Bergeser
Para kritikus terus berteriak: "Ini cuma pencocokan pola!"
"Statistik murni, nol pemikiran nyata."
Mereka menancapkan bendera, yakin dan lantang:
"INI batasnya! Tidak bisa menembus tembok ini!"
"Logika? Lupakan saja," mereka tertawa penuh keyakinan,
lalu menyaksikannya memecahkan masalah seolah itu hal sepele.
"Oke, baiklah, tapi kreativitas—" mereka cepat berputar,
menggeser garis akhir semakin jauh.
Setiap terobosan mendapat sambutan yang sama:
penyangkalan, lalu pengabaian, lalu "ya jelas saja."
Gawang terus bergeser di lapangan,
selalu sedikit di luar capaian yang sudah ada.
Mungkin pertanyaannya bukan apa yang tidak bisa dilakukan AI—
melainkan mengapa kita terus berpura-pura bahwa yang kemarin mustahil, hari ini jadi sepele.