Terlepas dari gelombang kritik baru-baru ini, bos besar di sebuah platform video utama justru semakin memperkuat dorongan moderasi AI mereka. Neal Mohan menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur—mengklaim bahwa alat-alat ini sebenarnya akan membuka peluang bagi generasi baru kreator yang sebelumnya tidak pernah memiliki akses ke peralatan canggih atau keahlian teknis. Langkah yang menarik mengingat waktunya. Akankah AI benar-benar mendemokratisasi pembuatan konten, atau justru memberikan lebih banyak kendali kepada algoritma? Perdebatannya semakin memanas.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
Gm_Gn_Merchant
· 12-09 09:37
Demokratisasi algoritma? Lucu, tetap saja itu cuma trik para kapitalis.
Lihat AsliBalas0
pumpamentalist
· 12-08 23:57
Lagi-lagi pakai alasan "demokratisasi"... Sebenarnya cuma mau biar algoritma yang ambil keputusan buat mereka, jadi nggak perlu dikritik. Memang enak sih kalau kreator jadi lebih mudah masuk, tapi harganya apa? Postingan bisa dihapus AI seenaknya? Jelas banget ini rugi atau untungnya.
Lihat AsliBalas0
TopBuyerBottomSeller
· 12-08 23:53
Ngl, omongan ini terdengar seperti skrip buat nyari korban... Singkatnya, tetap saja tujuannya ingin menurunkan biaya operasional, kan.
Lihat AsliBalas0
AirdropGrandpa
· 12-08 23:37
Nah, saya sudah terlalu sering mendengar omongan seperti ini, setiap kali selalu bilang demi "demokratisasi", hasilnya? Algoritma makin lama makin jadi kotak hitam.
Terlepas dari gelombang kritik baru-baru ini, bos besar di sebuah platform video utama justru semakin memperkuat dorongan moderasi AI mereka. Neal Mohan menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur—mengklaim bahwa alat-alat ini sebenarnya akan membuka peluang bagi generasi baru kreator yang sebelumnya tidak pernah memiliki akses ke peralatan canggih atau keahlian teknis. Langkah yang menarik mengingat waktunya. Akankah AI benar-benar mendemokratisasi pembuatan konten, atau justru memberikan lebih banyak kendali kepada algoritma? Perdebatannya semakin memanas.