Drama aksi penjualan saham ini benar-benar bikin merinding.
Bosnya tahun ini sudah mengantongi 9 miliar, sekarang giliran para eksekutif—tiga eksekutif siap melepas 3,35 juta lembar saham. Waktu yang dipilih juga sangat “tepat”: harga saham sejak puncaknya di 29 ribu pada Agustus terus turun pelan-pelan sampai sekarang, dalam empat bulan sudah turun lebih dari 30%, dan sekarang hampir kembali ke harga bulan Juli.
Yang paling menyakitkan apa? Harga saham sudah turun separah ini, seharusnya ada yang maju untuk menstabilkan, kan? Nyatanya, bukannya ada yang menopang, malah pada antre keluar. 1,01 juta investor ritel cuma bisa menatap akunnya yang terus memerah, mana bisa suasana hati jadi baik?
Seorang profesor pernah bilang dengan tepat—pada intinya ini memang harus dibenahi dari sisi aturan. Kalau urusan penjualan saham besar terus-terusan tanpa aturan jelas, pemegang saham besar mau keluar ya keluar saja, investor kecil cuma bisa menonton, cepat atau lambat kepercayaan pasar akan habis.
Pada akhirnya, semua orang ingin mendapat untung di pasar. Tapi aturannya harus adil, jangan sampai terus-terusan ada yang makan daging, ada yang cuma dapat sup, dan ada juga yang bahkan sup pun nggak kebagian. Sampai kapan pola kayak gini bakal berlanjut?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
22 Suka
Hadiah
22
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
RegenRestorer
· 12-09 19:24
Ini benar-benar keterlaluan, para eksekutif benar-benar berani terus-menerus memangkas investor ritel.
Sudah bosan dengan trik seperti ini, harga saham jatuh parah masih harus kabur?
Kapan ada yang bisa mengatur orang-orang seperti ini, supaya investor ritel juga bisa merasa nyaman sekali-kali.
Kalau aturannya tidak berubah, kita selamanya hanya jadi korban.
Lihat AsliBalas0
BearMarketHustler
· 12-09 19:17
Datang lagi, polanya terlalu familiar, ikan besar kabur, ikan kecil merugi.
Aksi para eksekutif kali ini, tinggal kurang nulis "kami kabur duluan" di wajah mereka.
Benar-benar nggak paham, harga saham turun parah, malah makin cepat kabur? Siapa yang ngajarin logika begini.
9 miliar masuk kantong, 3,35 juta saham disambut... rata-rata dividen per orang mungkin beberapa miliar ya, investor kecil gimana, jadi hijau kayak rumput.
Tunggu, ini yang disebut "maju mundur bersama pemegang saham"?
Aturannya nggak diubah, selalu begini. Rasanya pasar cuma mesin besar pemotong investor ritel.
Investor kecil harus sadar, permainan ini benar-benar nggak layak dimainkan.
Lihat AsliBalas0
TokenomicsPolice
· 12-09 19:11
90 miliar masuk kantong, 3,35 juta saham jadi estafet, naskahnya benar-benar klise.
Antri kabur, investor ritel cuma bisa melongo, masih pantas disebut pasar?
Aturan kayak gini nggak diubah, cuma jadi alat buat motong investor ritel.
Pemegang saham besar bawa uang kabur, investor kecil masih ngelamun, sakit hati banget.
Aturan main ini memang dibuat buat nindas investor ritel, ubah? Nggak mungkin.
Lagi-lagi trik lama: pemegang saham besar makan daging, investor kecil cuma kebagian kuah, kapan berakhirnya?
Lihat AsliBalas0
DataBartender
· 12-09 19:10
Eh...90 miliar masih belum cukup, harus dipotong lagi satu putaran?
Aroma ini sudah terlalu sering saya rasakan.
Drama aksi penjualan saham ini benar-benar bikin merinding.
Bosnya tahun ini sudah mengantongi 9 miliar, sekarang giliran para eksekutif—tiga eksekutif siap melepas 3,35 juta lembar saham. Waktu yang dipilih juga sangat “tepat”: harga saham sejak puncaknya di 29 ribu pada Agustus terus turun pelan-pelan sampai sekarang, dalam empat bulan sudah turun lebih dari 30%, dan sekarang hampir kembali ke harga bulan Juli.
Yang paling menyakitkan apa? Harga saham sudah turun separah ini, seharusnya ada yang maju untuk menstabilkan, kan? Nyatanya, bukannya ada yang menopang, malah pada antre keluar. 1,01 juta investor ritel cuma bisa menatap akunnya yang terus memerah, mana bisa suasana hati jadi baik?
Seorang profesor pernah bilang dengan tepat—pada intinya ini memang harus dibenahi dari sisi aturan. Kalau urusan penjualan saham besar terus-terusan tanpa aturan jelas, pemegang saham besar mau keluar ya keluar saja, investor kecil cuma bisa menonton, cepat atau lambat kepercayaan pasar akan habis.
Pada akhirnya, semua orang ingin mendapat untung di pasar. Tapi aturannya harus adil, jangan sampai terus-terusan ada yang makan daging, ada yang cuma dapat sup, dan ada juga yang bahkan sup pun nggak kebagian. Sampai kapan pola kayak gini bakal berlanjut?