Ngomongin yang nyakitin: saat pasar mengalami koreksi, kamu selalu merasa dirimu yang disasar?

Setiap kali baru mulai posisi langsung turun, baru cut loss langsung rebound. Lebih parah lagi, semakin ingin membeli di harga bawah, semakin tertimbun, semakin ingin stop loss malah malah kehabisan peluang. Kamu mulai meragukan hidup, merasa bandar sedang mengawasi akunmu.

Tapi kenyataannya mungkin lebih kejam—bukan pasar yang main-main sama kamu, tapi kamu sendiri yang menghalang-halangi diri.

Jenis-jenis kematian paling umum saat koreksi, lihat berapa banyak yang sudah kamu alami:

Bertahan mati-matian setelah terjebak dalam posisi dalam, angka di layar dari merah ke hijau, akhirnya mati rasa sampai nggak mau lihat;
Lihat koin tiruan rebound dua garis hijau lalu langsung masuk, padahal posisi setengah jalan, lagi angin dingin di puncak bukit;
BTC pecah support, panik, jual di harga bawah, lalu harga balik lagi ke atas;
Berpikir "Ini pasti dasar," masuk penuh modal buat balik modal, tapi malah kena pelajaran dari penurunan berikutnya.

Kamu kira kamu trading dengan analisis candlestick? Sebenarnya kamu sedang bertarung dengan ketamakan dan ketakutanmu sendiri. Saat pasar koreksi, itu cuma penguat, memperlihatkan semua keragu-raguan di dalam diri dengan sangat jelas.

Lalu, gimana caranya mengatasi? Berikut tiga prinsip praktis:

**Pertama, belajar menunggu.**
Godaan terbesar saat koreksi adalah "Kesempatan kayaknya di mana-mana." Hari ini coin turun 30% kayaknya murah banget, besok coin rebound 15% kayaknya mau terbang. Tapi kamu harus paham, peluang yang samar-samar nggak akan pernah sekuat sinyal yang pasti. Lebih baik melewatkan seratus kali fake breakout daripada melewatkan tren yang benar-benar kokoh. Saat koreksi, nggak rugi berarti untung.

**Kedua, cepat akui kesalahan.**
Banyak orang rugi karena nggak mau mengakui mereka salah prediksi. Salah tetap salah, tren berubah tetap berubah, tahan terus nggak dilepas malah bikin luka makin dalam. Cut loss emang nggak enak, tapi jauh lebih baik daripada bangkrut. Pasar nggak akan menghargai keras kepala kamu.

**Ketiga, tetap sadar diri.**
Saat lagi untung jangan bawa perasaan, saat rugi jangan panik. Saat koreksi itu kayak cermin ajaib yang memantulkan kemampuan pengelolaan emosi kamu dengan sangat jernih. Orang yang bisa menjaga hati, dia yang bisa menangkap peluang saat pasar berbalik.

Trading nggak pernah tentang siapa yang lebih pintar, tapi siapa yang bisa mengendalikan diri sendiri. Saat kamu mulai belajar menahan diri, belajar membuat keputusan dalam batas pemahamanmu, pasar akan memberi balasan pada waktunya.

Koreksi nggak perlu ditakuti, yang berbahaya adalah membuat diri sendiri hancur karena koreksi. Tetap tenang, jaga batas, sisanya serahkan waktu.