Masa depan AI akan menuju ke mana? Jawabannya tentu bukan taman bermain tertutup yang dikendalikan oleh beberapa raksasa, melainkan jaringan terbuka dan arsitektur terdistribusi.
Banyak orang hanya fokus pada model algoritma, tetapi mengabaikan apa yang sebenarnya menjadi keunggulan kompetitif—struktur daya komputasi. Ketika beberapa lembaga menguasai sumber daya daya komputasi secara monopoli, seluruh industri akan kehilangan daya saing. Inovasi terhambat, pasar menjadi stagnan, dan peserta biasa pun kehilangan hak bicara secara menyeluruh. Pola sentralisasi ini bertentangan dengan prinsip yang dianjurkan oleh Web3.
Jaringan daya komputasi yang terdesentralisasi adalah kunci untuk memecahkan kebuntuan. Node terdistribusi membuat alokasi sumber daya menjadi lebih efisien, menurunkan ambang masuk, sekaligus memberi lebih banyak orang peluang untuk berpartisipasi dalam pengembangan AI. Tanah subur untuk kompetisi terbuka inilah yang akan melahirkan terobosan teknologi sejati. Bagaimanapun, masa depan seharusnya tidak didefinisikan oleh segelintir orang.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MEVHunterZhang
· 2jam yang lalu
Bagus sekali, kekuatan komputasi adalah nyawa sejati, saat ini para raksasa ini bersaing dengan sangat ketat
Jaringan kekuatan komputasi terdesentralisasi sudah seharusnya datang, jika tidak AI benar-benar akan menjadi permainan kekuasaan
Lihat AsliBalas0
ReverseTradingGuru
· 2jam yang lalu
Pengendalian kekuatan hashing lebih brutal daripada model, saya sangat setuju dengan pandangan ini.
Distribusi adalah jalan keluar, sentralisasi adalah jalan buntu
Lihat AsliBalas0
rugged_again
· 2jam yang lalu
Monopoli daya komputasi memang benar-benar menjadi tumor besar yang tersembunyi, tapi apakah distribusi benar-benar bisa menyelesaikannya? Saya ragu
Lihat AsliBalas0
DogeBachelor
· 2jam yang lalu
Benar sekali, monopoli kekuatan komputasi oleh raksasa seperti dulu dengan monopoli internet, mereka memutuskan segalanya, dan sebenarnya tidak akan benar-benar terbuka.
Distribusi kekuatan komputasi memang menjadi titik kunci untuk memecahkan kebuntuan, tetapi yang penting adalah siapa yang akan mendorongnya. Saat ini masih raksasa yang memegang kendali.
Ideologi Web3 sangat indah, tetapi kenyataannya masih sangat keras, saudara.
Mewujudkan jaringan kekuatan komputasi terdistribusi jauh lebih sulit daripada sekadar terobosan teknologi.
Ini harus didukung oleh mekanisme insentif yang cukup, kalau tidak, hanya sekadar slogan yang lebih besar dari tindakan.
Semoga tidak kembali menjadi bentuk sentralisasi lainnya.
Masa depan AI akan menuju ke mana? Jawabannya tentu bukan taman bermain tertutup yang dikendalikan oleh beberapa raksasa, melainkan jaringan terbuka dan arsitektur terdistribusi.
Banyak orang hanya fokus pada model algoritma, tetapi mengabaikan apa yang sebenarnya menjadi keunggulan kompetitif—struktur daya komputasi. Ketika beberapa lembaga menguasai sumber daya daya komputasi secara monopoli, seluruh industri akan kehilangan daya saing. Inovasi terhambat, pasar menjadi stagnan, dan peserta biasa pun kehilangan hak bicara secara menyeluruh. Pola sentralisasi ini bertentangan dengan prinsip yang dianjurkan oleh Web3.
Jaringan daya komputasi yang terdesentralisasi adalah kunci untuk memecahkan kebuntuan. Node terdistribusi membuat alokasi sumber daya menjadi lebih efisien, menurunkan ambang masuk, sekaligus memberi lebih banyak orang peluang untuk berpartisipasi dalam pengembangan AI. Tanah subur untuk kompetisi terbuka inilah yang akan melahirkan terobosan teknologi sejati. Bagaimanapun, masa depan seharusnya tidak didefinisikan oleh segelintir orang.