Seorang operator telekomunikasi terkemuka dan bank lokal di Uni Emirat Arab baru-baru ini sedang menguji sebuah proyek yang cukup menarik—menggunakan AE Coin untuk membayar tagihan telepon. Di balik inisiatif ini ada Bank Sentral Uni Emirat Arab, yang mengaitkannya dengan Dirham, sehingga bisa dianggap sebagai stablecoin yang mendapatkan pengakuan resmi.

Sejujurnya, aksi di Timur Tengah dalam hal ini jauh lebih agresif dibandingkan Eropa dan Amerika. Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, semuanya sedang gencar mendorong versi stablecoin dari mata uang mereka sendiri, dengan tujuan yang sangat jelas: menjadikan pembayaran kripto sebagai operasi sehari-hari. Mulai dari tagihan telepon, kemungkinan besar tagihan listrik dan gas juga akan ikut mengikuti, dan ke depannya, belanja di supermarket mungkin bisa dilakukan dengan stablecoin.

Model yang dipimpin oleh pemerintah seperti ini jauh lebih cepat daripada menunggu pasar menerima secara sukarela. Jika tren ini terus berlanjut, kemungkinan besar pada tahun 2026 Timur Tengah akan menjadi wilayah dengan tingkat penetrasi pembayaran stablecoin tertinggi di dunia. Bagaimana Circle dan Tether mengatur strategi di sana akan langsung menentukan berapa banyak pangsa pasar yang bisa dikuasai USDC dan USDT. Bagaimanapun juga, siapa yang terlebih dahulu menguasai skenario pembayaran, dia akan memegang kendali atas arus likuiditas.