Disney melakukan langkah hukum berani dengan mengirim surat cease-and-desist ke Google pada hari Rabu, menuduh raksasa pencarian tersebut melakukan pelanggaran hak cipta saat menggunakan konten yang dilindungi Disney untuk melatih model kecerdasan buatan. Dua puluh empat jam kemudian, Disney mengumumkan kesepakatan kemitraan $1 miliar dengan OpenAI. Waktu kedua pengumuman ini secara berurutan menimbulkan pertanyaan serius tentang strategi perusahaan dan posisi tawar dalam negosiasi. Di satu sisi, Disney menegaskan hak kekayaan intelektualnya terhadap pelatihan AI yang tidak sah; di sisi lain, perusahaan ini secara bersamaan berinvestasi besar-besaran dalam ekosistem OpenAI. Urutan peristiwa ini menunjukkan bahwa Disney memainkan berbagai sudut—secara bersamaan menekan raksasa teknologi terkait pelanggaran hak cipta sambil memposisikan dirinya sebagai pemain strategis dalam ruang AI yang berkembang pesat. Kontras antara tindakan hukum yang agresif dan kemitraan investasi besar mengungkapkan betapa kompleksnya hubungan antara konglomerat media dan perusahaan AI, terutama karena pertanyaan tentang etika pelatihan model AI dan perlindungan hak cipta terus mendominasi diskursus industri.