Masalah leverage dalam kontrak perpetual, selama sepuluh tahun ini saya tidak sedikit mendengar orang bertanya. Dari pemula hingga pemain profesional, banyak yang tersandung di sini.
Pertama, perlu dijelaskan——leverage sama sekali bukan rahasia kekayaan, itu hanyalah sebilah pisau.
Kalau digunakan dengan benar, itu adalah pengakselerasimu; kalau digunakan dengan buruk, itu menjadi mesin pemotong daging. Tidak ada kemungkinan ketiga.
Keanehan dari kontrak perpetual terletak pada tidak adanya tanggal pengiriman, selama kamu tidak mengalami margin call, kamu bisa memegang posisi selamanya. Terlihat bebas banget, tapi sebenarnya dalam "kebebasan" ini penuh jebakan——ingin masuk tinggal masuk, ingin keluar tinggal keluar, keuntungan berlipat ganda, risiko juga berlipat ganda. Kemudahan yang dapat dioperasikan kapan saja ini justru menjerumuskan banyak orang.
Baru-baru ini ada seorang trader bilang bahwa dia sering menggunakan leverage 30~50 kali. Saya tanya, yaudah buka aja 100 kali? Dia bilang "bakar terlalu cepat". Saya langsung tertawa.
Karena begitu kamu memakai leverage, tidak peduli berapa kali, kamu berjalan di ujung pisau. Bedanya hanya waktu respons pasar yang kamu terima, apakah banyak atau sedikit.
Contoh nyata dengan BTC: leverage 30 kali membutuhkan margin 16U, 50 kali membutuhkan 10U, 100 kali membutuhkan 5U. Jika leverage diubah, pola risiko dan keuntungan akan berubah total.
1 kali leverage stabil seperti sapi, tapi pertumbuhannya lambat banget sampai bikin ngantuk; 100 kali seperti naik roket, dengan syarat kamu punya stop loss dan prinsip, kalau tidak, satu kesalahan operasi langsung jatuh.
Yang benar-benar menghancurkan akun biasanya bukan leverage tinggi itu sendiri, tapi perencanaan posisi yang kacau, margin yang terlalu tipis. Menggunakan modal beberapa ratus U untuk mengeruk posisi puluhan kali lipat, sedikit saja fluktuasi akan mengguncang keluar kamu. Yang paling menyakitkan bukan kerugian—melainkan arah pasar yang benar, tapi karena fluktuasi normal pasar, kamu tersapu keluar duluan.
Jadi inti logikanya satu: kontrak perpetual bukan takut leverage tinggi, tapi takut kamu tidak menyisakan ruang untuk menghadapi gelombang normal pasar.
Margin harus mampu menahan fluktuasi pasar yang biasa, ini garis bawahnya.
Kalau mau bertahan secara stabil di pasar perpetual, otak harus ingat tiga hal ini:
2️⃣ Stop loss harus diatur, tidak ada pengecualian. Menahan posisi tanpa stop loss sama saja menandatangani kontrak kematian.
3️⃣ Jangan serakah dengan target. Akun dengan modal 5000U, setiap hari secara stabil mengambil 50~100U, kekuatan compound interest selama beberapa bulan akan jauh lebih menakutkan dari yang kamu bayangkan.
Intinya, leverage yang diperbesar bukanlah pasar itu sendiri, melainkan mindset dan disiplin eksekusi kamu.
Kebanyakan kerugian bukan karena pasar tidak memberi peluang, tapi karena diri sendiri yang terlalu besar kepala dan merusak sis
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SillyWhale
· 9jam yang lalu
Sudah selesai membaca, sejujurnya teori ini tidak salah, tetapi sembilan dari sepuluh orang sama sekali tidak bisa melakukannya.
Saya pernah melihat orang yang menetapkan stop loss, tetapi pasar langsung melompati dan menembusnya. Sekalipun margin cukup, apa gunanya? Ketika black swan datang, tetap saja hancur.
Saran paling realistis sebenarnya hanya satu—jika tidak bisa bermain perpetual, jangan dimainkan, terutama ketika dana Anda tidak cukup besar.
Lihat AsliBalas0
blockBoy
· 14jam yang lalu
Sejujurnya, melihat orang yang ingin 100 kali lipat setelah 50 kali lipat, saya tahu dia pasti akan merugi suatu saat.
Ada teman yang pernah mengalami margin call saat bermain 100 kali lipat, awalnya benar dalam arah, tapi akhirnya tersapu keluar oleh likuidasi, mentalnya hancur banget.
Intinya tetap harus disiplin, karena leverage sekecil apa pun tetap berbahaya.
Seharusnya sudah paham, bermain perpetual bukan soal leverage, tapi soal otak sendiri.
Yang paling menyebalkan adalah mereka yang taruhan dengan beberapa ratus U, begitu pasar bergerak satu kali langsung hilang semuanya, gak ada ruang untuk berbalik.
Lihat AsliBalas0
ProxyCollector
· 14jam yang lalu
Sudah sepuluh tahun melihat ini terus membayar biaya kuliah, benar-benar mulut tajam tapi hati lembut
Lihat AsliBalas0
AirdropHunter
· 14jam yang lalu
Melihat ada orang yang masih membahas cerita leverage, saya langsung teringat mereka yang dengan percaya diri berteriak "Saya berbeda", dan tiga bulan kemudian akun mereka nol.
Benar-benar, perpetual adalah permainan psikologi, bukan soal matematika.
Lihat AsliBalas0
NFTragedy
· 14jam yang lalu
Sudah selesai membaca, satu kalimat saja — jika mental pecah, semua usaha sia-sia, berapapun kali lipatnya
Lihat AsliBalas0
LiquidityNinja
· 14jam yang lalu
Setelah sepuluh tahun, masih ada orang yang berani membuka 100 kali lipat, benar-benar tidak takut mati
#数字资产生态回暖 $ZEC
Masalah leverage dalam kontrak perpetual, selama sepuluh tahun ini saya tidak sedikit mendengar orang bertanya. Dari pemula hingga pemain profesional, banyak yang tersandung di sini.
Pertama, perlu dijelaskan——leverage sama sekali bukan rahasia kekayaan, itu hanyalah sebilah pisau.
Kalau digunakan dengan benar, itu adalah pengakselerasimu; kalau digunakan dengan buruk, itu menjadi mesin pemotong daging. Tidak ada kemungkinan ketiga.
Keanehan dari kontrak perpetual terletak pada tidak adanya tanggal pengiriman, selama kamu tidak mengalami margin call, kamu bisa memegang posisi selamanya. Terlihat bebas banget, tapi sebenarnya dalam "kebebasan" ini penuh jebakan——ingin masuk tinggal masuk, ingin keluar tinggal keluar, keuntungan berlipat ganda, risiko juga berlipat ganda. Kemudahan yang dapat dioperasikan kapan saja ini justru menjerumuskan banyak orang.
Baru-baru ini ada seorang trader bilang bahwa dia sering menggunakan leverage 30~50 kali. Saya tanya, yaudah buka aja 100 kali? Dia bilang "bakar terlalu cepat". Saya langsung tertawa.
Karena begitu kamu memakai leverage, tidak peduli berapa kali, kamu berjalan di ujung pisau. Bedanya hanya waktu respons pasar yang kamu terima, apakah banyak atau sedikit.
Contoh nyata dengan BTC: leverage 30 kali membutuhkan margin 16U, 50 kali membutuhkan 10U, 100 kali membutuhkan 5U. Jika leverage diubah, pola risiko dan keuntungan akan berubah total.
1 kali leverage stabil seperti sapi, tapi pertumbuhannya lambat banget sampai bikin ngantuk; 100 kali seperti naik roket, dengan syarat kamu punya stop loss dan prinsip, kalau tidak, satu kesalahan operasi langsung jatuh.
Yang benar-benar menghancurkan akun biasanya bukan leverage tinggi itu sendiri, tapi perencanaan posisi yang kacau, margin yang terlalu tipis. Menggunakan modal beberapa ratus U untuk mengeruk posisi puluhan kali lipat, sedikit saja fluktuasi akan mengguncang keluar kamu. Yang paling menyakitkan bukan kerugian—melainkan arah pasar yang benar, tapi karena fluktuasi normal pasar, kamu tersapu keluar duluan.
Jadi inti logikanya satu: kontrak perpetual bukan takut leverage tinggi, tapi takut kamu tidak menyisakan ruang untuk menghadapi gelombang normal pasar.
Margin harus mampu menahan fluktuasi pasar yang biasa, ini garis bawahnya.
Kalau mau bertahan secara stabil di pasar perpetual, otak harus ingat tiga hal ini:
1️⃣ Gunakan mode isolasi, jangan sembarangan pakai margin penuh—ini adalah strategi bunuh diri.
2️⃣ Stop loss harus diatur, tidak ada pengecualian. Menahan posisi tanpa stop loss sama saja menandatangani kontrak kematian.
3️⃣ Jangan serakah dengan target. Akun dengan modal 5000U, setiap hari secara stabil mengambil 50~100U, kekuatan compound interest selama beberapa bulan akan jauh lebih menakutkan dari yang kamu bayangkan.
Intinya, leverage yang diperbesar bukanlah pasar itu sendiri, melainkan mindset dan disiplin eksekusi kamu.
Kebanyakan kerugian bukan karena pasar tidak memberi peluang, tapi karena diri sendiri yang terlalu besar kepala dan merusak sis