Minggu lalu Federal Reserve menurunkan suku bunga sesuai jadwal, sinyal dovish melebihi ekspektasi, tetapi tantangan nyata di bidang kecerdasan buatan memberikan kejutan dingin bagi pasar saham dan obligasi AS—situasinya sangat kompleks dan berbeda-beda. Kunci berikutnya bukan di bank sentral, melainkan data itu sendiri.

Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data ketenagakerjaan non-pertanian, inflasi konsumsi, dan data ritel secara intensif minggu depan, yang merupakan indikator utama untuk menilai kesehatan ekonomi secara nyata. Secara spesifik, berikut adalah poin-poin yang harus diperhatikan minggu depan:

**Senin malam**, Indeks Manufaktur Federal Reserve New York dan pidato anggota dewan Milan akan muncul satu per satu, diikuti dengan pernyataan Ketua Williams tentang prospek ekonomi—ini adalah pengujian pertama terhadap sentimen pasar.

**Selasa adalah hari non-pertanian**, data tingkat pengangguran November, jumlah tenaga kerja non-pertanian yang disesuaikan secara musiman, dan data penjualan ritel Oktober akan dirilis secara bersamaan. Kualitas data ini langsung mempengaruhi kepercayaan pasar terhadap pendaratan ekonomi yang lunak.

**Kamis adalah hari utama**—data CPI November. Ini adalah bom sesungguhnya minggu ini. Saat ini, CPI masih di sekitar 3%, jauh dari target Federal Reserve sebesar 2%. Jika data lebih rendah dari perkiraan, legitimasi siklus penurunan suku bunga Fed akan semakin kokoh, dolar AS akan menghadapi tekanan penurunan yang berkelanjutan, yang menguntungkan aset kripto; tetapi jika data melebihi ekspektasi dan menunjukkan kenaikan, rebound dolar bisa terjadi sesuai skenario.

Singkatnya, data CPI minggu depan adalah titik balik utama yang menentukan arah dolar AS dan menggerakkan ritme pasar kripto. Data lainnya hanyalah pendukung.