Kebijakan Federal Reserve akhir-akhir ini memang sulit dipahami. Di satu sisi sering mengirim sinyal penurunan suku bunga, tetapi kenyataannya jauh dari sesederhana itu.
Pertama dari segi kebijakan. Dalam internal Federal Reserve, 7 pejabat tinggi secara tegas menentang kelanjutan penurunan suku bunga, yang menunjukkan adanya perbedaan pendapat yang cukup besar. Pernyataan Powell baru-baru ini pun semakin ambigu, mengindikasikan bahwa kemungkinan hanya ada 2 kali penurunan suku bunga antara tahun 2026 hingga 2027—ini jauh di bawah ekspektasi pasar sebelumnya. Dengan kata lain, Federal Reserve tidak secepat yang dibayangkan untuk melonggarkan kebijakan.
Dalam hal inflasi, sikap Federal Reserve relatif optimis. Mereka berpendapat bahwa tekanan inflasi saat ini bukanlah kekhawatiran utama, melainkan kondisi ketenagakerjaan yang lebih menjadi perhatian. Tapi ada satu detail: data ketenagakerjaan AS baru-baru ini menunjukkan kesalahan sebesar 60.000 orang, disebabkan oleh gangguan operasional di Gedung Putih yang menyebabkan beberapa data hilang. Kekurangan ini diperkirakan akan secara bertahap tertutupi pada Januari hingga Februari tahun depan.
Menggabungkan informasi ini, sikap Federal Reserve sebenarnya cukup jelas—tidak ada niat pasti untuk menyelamatkan pasar. Kondisi yang benar-benar bisa memicu mereka untuk bertindak besar adalah jika data ketenagakerjaan terus menurun selama 2 sampai 3 bulan berturut-turut; saat itu mereka akan benar-benar turun tangan untuk menstabilkan pasar dan likuiditas aset kripto. Tetapi dari pola sejarah, setiap kali terjadi peningkatan likuiditas selalu disertai risiko hard landing ekonomi. Mungkin inilah yang perlu diamati secara ketat ke depannya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ProposalDetective
· 12-15 16:50
Powell benar-benar sedang berakting kali ini, sinyal penurunan suku bunga bertebaran di mana-mana tetapi sebenarnya hanya 2 kali? Investor ritel masih bermimpi saja
Lihat AsliBalas0
GasFeeCryer
· 12-15 16:48
Tunggu sebentar, Powell kali ini benar-benar hanya tipu-tipu saja
Lihat AsliBalas0
LuckyBlindCat
· 12-15 16:45
Powell memang melakukan operasi ini untuk mengumpulkan keuntungan, tinggal menunggu momen data ketenagakerjaan yang membuat pasar goyah saja
Lihat AsliBalas0
DAOdreamer
· 12-15 16:29
Powell kembali bermain kata-kata, bagaimanapun juga tidak mendesak untuk menyelamatkan pasar atau tidak.
Tunggu saja data lapangan kerja yang buruk selama dua bulan lagi, saat itu akan menjadi ujian sebenarnya.
Sinyal pemotongan suku bunga diberikan setiap hari, tapi benar-benar akan dilakukan? Haha, tidak semudah itu.
Pertikaian internal di Federal Reserve, pasar masih bermimpi menunggu penyelamatan, lucu banget.
Likuiditas datang, ekonomi akan mengalami hard landing, apakah beli atau jual ini benar-benar tidak pasti.
Daripada menebak apa yang dipikirkan Powell, lebih baik kita lihat data lapangan kerja, itu yang sebenarnya penting.
Tanpa penurunan lapangan kerja selama 2 sampai 3 bulan, Federal Reserve tidak akan bergerak apa-apa, kita terlalu naif.
Menyelamatkan pasar? Tenang saja, ini bukan prioritas mereka.
Lihat AsliBalas0
governance_lurker
· 12-15 16:25
Powell kembali mulai berjanji-janji palsu, pola ini sudah terlalu sering kita lihat
Kebijakan Federal Reserve akhir-akhir ini memang sulit dipahami. Di satu sisi sering mengirim sinyal penurunan suku bunga, tetapi kenyataannya jauh dari sesederhana itu.
Pertama dari segi kebijakan. Dalam internal Federal Reserve, 7 pejabat tinggi secara tegas menentang kelanjutan penurunan suku bunga, yang menunjukkan adanya perbedaan pendapat yang cukup besar. Pernyataan Powell baru-baru ini pun semakin ambigu, mengindikasikan bahwa kemungkinan hanya ada 2 kali penurunan suku bunga antara tahun 2026 hingga 2027—ini jauh di bawah ekspektasi pasar sebelumnya. Dengan kata lain, Federal Reserve tidak secepat yang dibayangkan untuk melonggarkan kebijakan.
Dalam hal inflasi, sikap Federal Reserve relatif optimis. Mereka berpendapat bahwa tekanan inflasi saat ini bukanlah kekhawatiran utama, melainkan kondisi ketenagakerjaan yang lebih menjadi perhatian. Tapi ada satu detail: data ketenagakerjaan AS baru-baru ini menunjukkan kesalahan sebesar 60.000 orang, disebabkan oleh gangguan operasional di Gedung Putih yang menyebabkan beberapa data hilang. Kekurangan ini diperkirakan akan secara bertahap tertutupi pada Januari hingga Februari tahun depan.
Menggabungkan informasi ini, sikap Federal Reserve sebenarnya cukup jelas—tidak ada niat pasti untuk menyelamatkan pasar. Kondisi yang benar-benar bisa memicu mereka untuk bertindak besar adalah jika data ketenagakerjaan terus menurun selama 2 sampai 3 bulan berturut-turut; saat itu mereka akan benar-benar turun tangan untuk menstabilkan pasar dan likuiditas aset kripto. Tetapi dari pola sejarah, setiap kali terjadi peningkatan likuiditas selalu disertai risiko hard landing ekonomi. Mungkin inilah yang perlu diamati secara ketat ke depannya.