📊 Mata uang paling terdevaluasi di planet ini: analisis dari 50 ekonomi yang sedang krisis

Di pasar valuta global, ada sekelompok mata uang yang telah kehilangan nilai secara dramatis terhadap dolar AS. Data ini mencerminkan realitas yang kompleks: sementara beberapa investor mencari peluang di pasar berkembang, yang lain memantau dengan kekhawatiran bagaimana ekonomi lokal mereka terkikis. Berikut ini, kita tinjau mata uang termurah di dunia dan 49 lainnya yang menghadapi depresiasi yang parah.

Kasus ekstrem: ketika inflasi mengkonsumsi ekonomi

Situasi paling kritis terlihat di negara dengan krisis ekonomi mendalam. Venezuela memimpin daftar suram ini dengan bolivarnya (VES), di mana 1 USD setara sekitar 4.000.815 VES. Diikuti Iran dengan rial (IRR) sebesar 514.000 per dolar, menunjukkan sanksi ekonomi internasional dan tekanan inflasi. Syria menunjukkan kisah kolaps lainnya, dengan libra (SYP) mencapai 15.000 per dolar AS.

Angka-angka ini bukan angka acak: mereka mewakili ekonomi di mana inflasi yang tidak terkendali, korupsi institusional, dan sanksi eksternal telah bersatu untuk menghancurkan kepercayaan terhadap mata uang nasional.

Asia Tenggara dan Selatan: depresiasi bertahap tetapi terus-menerus

Kelompok negara kedua yang paling terdampak terkonsentrasi di Asia. Vietnam (24.000 VND per USD), Laos (17.692 LAK), Kamboja (4.086 KHR) dan Thailand menunjukkan pola berbeda: ekonomi yang sedang berkembang yang berjuang mempertahankan daya saing ekspor tetapi menghadapi tekanan inflasi moderat.

Indonesia menunjukkan kasus menarik: dengan 14.985 IDR per dolar, ekonomi Asia yang signifikan ini terus mengalami tekanan terhadap mata uangnya. Pakistan (290 PKR), Bangladesh (110 BDT) dan Sri Lanka (320 LKR) melengkapi gambaran depresiasi yang berkelanjutan di kawasan ini.

Afrika: mata uang lemah di ekonomi rapuh

Benua Afrika menampung banyak mata uang lemah yang terkait tantangan struktural. Sierra Leone (17.665 SLL), Guinea (8.650 GNF), Uganda (3.806 UGX), Tanzania (2.498 TZS) dan Nigeria (775 NGN) mencerminkan tekanan inflasi regional yang diperburuk oleh volatilitas politik.

Ghana (12 GHS), Kenya (148 KES), Malawi (1.250 MWK) dan Zambia (20.5 ZMW) menunjukkan bagaimana ekonomi yang bergantung pada ekspor bahan mentah menderita saat harga global jatuh. Mozambik (63 MZN) dan Madagaskar (4.400 MGA) menutup kelompok Afrika ini.

Amerika Latin: antara inflasi dan reformasi

Kolombia (3.915 COP), Paraguay (7.241 PYG), Nikaragua (36.5 NIO) dan Haiti (131 HTG) mengalami dinamika berbeda. Sementara Kolombia menghadapi tekanan inflasi tetapi mempertahankan stabilitas institusional tertentu, Haiti berjuang melawan kekerasan dan ketidakstabilan politik yang mengikis gourde (HTG).

Eropa Timur dan Asia Tengah: warisan pasca-Soviet

Belarusia (3.14 BYN), Moldova (18 MDL), Armenia (410 AMD) dan Georgia (2.85 GEL) berbagi warisan ekonomi pasca-Soviet. Negara-negara ini menghadapi tekanan baik dari siklus ekonomi global maupun dinamika geopolitik regional.

Uzbekistan (11.420 UZS), Tajikistan (11 TJS) dan Kirgistan (89 KGS) melengkapi kelompok ini, di mana reformasi pasar terbatas dan ketergantungan pada sumber daya telah berkontribusi pada kolapsnya mata uang secara bertahan.

Ekonomi lain dengan mata uang lemah

Analisis ini juga mencakup Irak (1.310 IQD), Lebanon (15.012 LBP), Yaman (250 YER), Afghanistan (80 AFN), Somalia (550 SOS) —ekonomi yang sedang konflik atau pasca-konflik—, bersama Suriname (37 SRD), Fiji (2.26 FJD), Islandia (136 ISK) dan Filipina (57 PHP), yang menunjukkan dinamika depresiasi yang kurang ekstrem tetapi tetap signifikan.

Apa yang dikatakan ini tentang ekonomi global?

Keberadaan 50 mata uang ini dalam kategori yang paling murah di dunia bukanlah kebetulan. Ini mengungkapkan pola: negara dengan institusi lemah, inflasi yang tidak terkendali, ketergantungan pada impor, atau konflik geopolitik cenderung menyaksikan mata uang mereka kolaps secara dramatis.

Bagi investor dan trader, data ini mewakili risiko sekaligus peluang diversifikasi. Memantau dinamika nilai tukar ini memberikan wawasan berharga tentang kesehatan makroekonomi global dan tren pasar berkembang yang dapat mempengaruhi keputusan alokasi aset.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)