Para analis teknikal sering memanfaatkan level Fibonacci sebagai alat prediksi pergerakan harga. Ini adalah garis horizontal pada grafik harga yang dihitung berdasarkan deret Fibonacci, sebuah rangkaian yang umum muncul dalam matematika dan pasar keuangan. Untuk menggunakannya secara efektif, trader perlu mengidentifikasi titik Swing High dan Swing Low utama dari aset, kemudian menerapkan alat retracement untuk menghitung level support dan resistance potensial sesuai rasio 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8% dan 78,6%.
Prinsip Kerja dalam Tren Naik
Ketika pasar sedang naik, para trader biasanya menempatkan order beli pada level Fibonacci retracement agar saat harga pullback, mereka dapat memanfaatkan peluang. Alasannya adalah banyak order tertunda yang terkonsentrasi di posisi ini menciptakan tekanan beli potensial yang dapat mendukung harga.
Sebagai contoh spesifik dengan BTC/USD sekitar bulan Januari 2021: dari level tertinggi 41.904 USD, harga membentuk retracement di 33.521 USD (23,6%), 29.197 USD (38,2%), 26.114 USD (50,0%), 23.356 USD (61,8%) dan 19.925 USD (76,4%). Dalam kasus ini, harga telah mencoba menguji level 38,2% dua kali tetapi tidak mampu menembusnya. Setelah itu, di akhir Januari, pasar melanjutkan tren naik dan menembus puncak sebelumnya. Mereka yang memiliki posisi beli di level 38,2% telah mencatat keuntungan signifikan dalam siklus berikutnya.
Strategi dalam Tren Menurun
Sebaliknya, ketika pasar sedang turun, level Fibonacci menjadi area resistance potensial. Tekanan jual terkonsentrasi di posisi ini membuat harga sulit menembus ke atas.
Amati ETH/USD selama bulan Februari 2020: dari level tertinggi 289 USD (tanggal 14/2) ke level terendah 209 USD (tanggal 27/2), level retracement dihitung sebagai $225 (23,6%), $236 (38,2%), $245 (50,0%), $255 (61,8%) dan $269 (76,4%). Ketika harga mulai pulih dari level rendah, ia menghadapi resistansi kuat di 38,2% dan tidak mampu menembus level 50,0%. Menempatkan order jual di posisi ini atau menggunakannya sebagai target take profit akan menghasilkan hasil trading yang positif.
Mengapa Level Fibonacci Berfungsi
Kekuatan sebenarnya dari level Fibonacci terletak pada self-fulfilling prophecy-nya. Ketika jutaan trader menggunakan alat yang sama, mereka semua memprediksi bahwa retracement akan terjadi dekat level ini. Hal ini menciptakan prediksi yang bersifat self-fulfilling: order yang terkonsentrasi di posisi Fibonacci langsung mempengaruhi pergerakan harga nyata.
Namun, perlu ditekankan bahwa harga tidak selalu menghormati level ini. Mereka harus dipandang sebagai area potensial untuk penyelidikan lebih lanjut, bukan jaminan mutlak. Trading yang sukses memerlukan kombinasi antara level Fibonacci dengan alat analisis lain, pengelolaan risiko yang ketat, dan pemahaman mendalam tentang psikologi pasar. Alat ini hanya efektif saat pasar sedang tren jelas, dan harus dikombinasikan dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk mencapai hasil optimal.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Aplikasi praktis tingkat Fibonacci dalam analisis harga cryptocurrency
Para analis teknikal sering memanfaatkan level Fibonacci sebagai alat prediksi pergerakan harga. Ini adalah garis horizontal pada grafik harga yang dihitung berdasarkan deret Fibonacci, sebuah rangkaian yang umum muncul dalam matematika dan pasar keuangan. Untuk menggunakannya secara efektif, trader perlu mengidentifikasi titik Swing High dan Swing Low utama dari aset, kemudian menerapkan alat retracement untuk menghitung level support dan resistance potensial sesuai rasio 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8% dan 78,6%.
Prinsip Kerja dalam Tren Naik
Ketika pasar sedang naik, para trader biasanya menempatkan order beli pada level Fibonacci retracement agar saat harga pullback, mereka dapat memanfaatkan peluang. Alasannya adalah banyak order tertunda yang terkonsentrasi di posisi ini menciptakan tekanan beli potensial yang dapat mendukung harga.
Sebagai contoh spesifik dengan BTC/USD sekitar bulan Januari 2021: dari level tertinggi 41.904 USD, harga membentuk retracement di 33.521 USD (23,6%), 29.197 USD (38,2%), 26.114 USD (50,0%), 23.356 USD (61,8%) dan 19.925 USD (76,4%). Dalam kasus ini, harga telah mencoba menguji level 38,2% dua kali tetapi tidak mampu menembusnya. Setelah itu, di akhir Januari, pasar melanjutkan tren naik dan menembus puncak sebelumnya. Mereka yang memiliki posisi beli di level 38,2% telah mencatat keuntungan signifikan dalam siklus berikutnya.
Strategi dalam Tren Menurun
Sebaliknya, ketika pasar sedang turun, level Fibonacci menjadi area resistance potensial. Tekanan jual terkonsentrasi di posisi ini membuat harga sulit menembus ke atas.
Amati ETH/USD selama bulan Februari 2020: dari level tertinggi 289 USD (tanggal 14/2) ke level terendah 209 USD (tanggal 27/2), level retracement dihitung sebagai $225 (23,6%), $236 (38,2%), $245 (50,0%), $255 (61,8%) dan $269 (76,4%). Ketika harga mulai pulih dari level rendah, ia menghadapi resistansi kuat di 38,2% dan tidak mampu menembus level 50,0%. Menempatkan order jual di posisi ini atau menggunakannya sebagai target take profit akan menghasilkan hasil trading yang positif.
Mengapa Level Fibonacci Berfungsi
Kekuatan sebenarnya dari level Fibonacci terletak pada self-fulfilling prophecy-nya. Ketika jutaan trader menggunakan alat yang sama, mereka semua memprediksi bahwa retracement akan terjadi dekat level ini. Hal ini menciptakan prediksi yang bersifat self-fulfilling: order yang terkonsentrasi di posisi Fibonacci langsung mempengaruhi pergerakan harga nyata.
Namun, perlu ditekankan bahwa harga tidak selalu menghormati level ini. Mereka harus dipandang sebagai area potensial untuk penyelidikan lebih lanjut, bukan jaminan mutlak. Trading yang sukses memerlukan kombinasi antara level Fibonacci dengan alat analisis lain, pengelolaan risiko yang ketat, dan pemahaman mendalam tentang psikologi pasar. Alat ini hanya efektif saat pasar sedang tren jelas, dan harus dikombinasikan dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk mencapai hasil optimal.