Banyak investor pemula sering bertanya-tanya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan proyek VC. Sebenarnya, proyek VC adalah singkatan dari Venture Capital, yang secara harfiah berarti modal ventura. Model investasi ini berfokus pada: menanamkan dana ke perusahaan startup atau inovasi teknologi yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, dengan imbalan saham perusahaan atau keuntungan di masa depan, sekaligus menanggung risiko investasi yang sesuai.
Mengapa Proyek VC Sering Mengalami Kegagalan
Saat ini, ada fenomena serius di pasar: banyak proyek VC menganggap pencapaian listing di bursa utama sebagai satu-satunya tujuan, dan praktik ini sendiri patut diwaspadai. Jika pihak proyek hanya fokus pada pencapaian listing di bursa, mereka cenderung mengabaikan penciptaan nilai produk itu sendiri, yang akhirnya menyebabkan investor menghadapi risiko “ditipiskan” atau “disadap”.
Lebih membahayakan lagi, proyek semacam ini biasanya menargetkan investor ritel yang kurang memahami pasar. Setelah listing selesai dan hype menurun, dana dari pihak proyek melakukan pencairan dan keluar, sementara investor yang masuk belakangan menjadi korban.
Bagaimana Investor Harus Menyelamatkan Diri Sendiri
Sejujurnya, sebagai investor biasa, kita tidak bisa langsung mengubah keputusan pihak proyek, tetapi kita bisa mengubah cara pandang kita sendiri. Solusi satu-satunya saat ini adalah: terus belajar dan membangun kerangka investasi pribadi.
Secara spesifik, perlu melakukan hal-hal berikut:
Memperdalam pengetahuan sendiri - Melakukan riset mendalam terhadap setiap proyek yang ingin diinvestasikan, memahami dasar teknologinya, latar belakang tim, posisi pasar, bukan sekadar mengikuti tren. Dalam proses riset, bisa merujuk pada artikel analisis yang kredibel di industri, tetapi keputusan akhir harus berasal dari diri sendiri.
Menemukan jalur yang sesuai dengan diri sendiri - Berbagai proyek VC melibatkan bidang yang berbeda, dari lapisan aplikasi hingga infrastruktur, setiap jalur memiliki rasio risiko-imbalan yang berbeda. Investor harus memilih jalur yang relatif dapat dikendalikan sesuai dengan kemampuan risiko dan pengetahuan yang dimiliki.
Membangun logika investasi yang independen - Inilah makna dari DYOR (Do Your Own Research). Ikuti jalur investasi sendiri dan buat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Filosofi Investasi Setelah Era Bitcoin
Kita telah memasuki era pasca Bitcoin, pasar menjadi semakin kompleks, dan semakin banyak proyek bermunculan, tetapi tidak semua proyek layak diinvestasikan. Kemampuan investasi sejati bukanlah mengikuti prediksi pasar dari influencer besar, melainkan melalui riset independen, menemukan peluang yang undervalued namun memiliki nilai nyata.
Dengan kata lain, belajar untuk mengatakan “tidak” jauh lebih penting daripada belajar mengikuti tren kenaikan harga.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengungkap kebenaran di balik proyek VC: Investor harus belajar untuk menilai secara mandiri
Banyak investor pemula sering bertanya-tanya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan proyek VC. Sebenarnya, proyek VC adalah singkatan dari Venture Capital, yang secara harfiah berarti modal ventura. Model investasi ini berfokus pada: menanamkan dana ke perusahaan startup atau inovasi teknologi yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, dengan imbalan saham perusahaan atau keuntungan di masa depan, sekaligus menanggung risiko investasi yang sesuai.
Mengapa Proyek VC Sering Mengalami Kegagalan
Saat ini, ada fenomena serius di pasar: banyak proyek VC menganggap pencapaian listing di bursa utama sebagai satu-satunya tujuan, dan praktik ini sendiri patut diwaspadai. Jika pihak proyek hanya fokus pada pencapaian listing di bursa, mereka cenderung mengabaikan penciptaan nilai produk itu sendiri, yang akhirnya menyebabkan investor menghadapi risiko “ditipiskan” atau “disadap”.
Lebih membahayakan lagi, proyek semacam ini biasanya menargetkan investor ritel yang kurang memahami pasar. Setelah listing selesai dan hype menurun, dana dari pihak proyek melakukan pencairan dan keluar, sementara investor yang masuk belakangan menjadi korban.
Bagaimana Investor Harus Menyelamatkan Diri Sendiri
Sejujurnya, sebagai investor biasa, kita tidak bisa langsung mengubah keputusan pihak proyek, tetapi kita bisa mengubah cara pandang kita sendiri. Solusi satu-satunya saat ini adalah: terus belajar dan membangun kerangka investasi pribadi.
Secara spesifik, perlu melakukan hal-hal berikut:
Memperdalam pengetahuan sendiri - Melakukan riset mendalam terhadap setiap proyek yang ingin diinvestasikan, memahami dasar teknologinya, latar belakang tim, posisi pasar, bukan sekadar mengikuti tren. Dalam proses riset, bisa merujuk pada artikel analisis yang kredibel di industri, tetapi keputusan akhir harus berasal dari diri sendiri.
Menemukan jalur yang sesuai dengan diri sendiri - Berbagai proyek VC melibatkan bidang yang berbeda, dari lapisan aplikasi hingga infrastruktur, setiap jalur memiliki rasio risiko-imbalan yang berbeda. Investor harus memilih jalur yang relatif dapat dikendalikan sesuai dengan kemampuan risiko dan pengetahuan yang dimiliki.
Membangun logika investasi yang independen - Inilah makna dari DYOR (Do Your Own Research). Ikuti jalur investasi sendiri dan buat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Filosofi Investasi Setelah Era Bitcoin
Kita telah memasuki era pasca Bitcoin, pasar menjadi semakin kompleks, dan semakin banyak proyek bermunculan, tetapi tidak semua proyek layak diinvestasikan. Kemampuan investasi sejati bukanlah mengikuti prediksi pasar dari influencer besar, melainkan melalui riset independen, menemukan peluang yang undervalued namun memiliki nilai nyata.
Dengan kata lain, belajar untuk mengatakan “tidak” jauh lebih penting daripada belajar mengikuti tren kenaikan harga.