Amerika Serikat baru saja merilis data ketenagakerjaan, dan reaksi pasar beragam. Tingkat pengangguran melonjak ke 4.6%, ini adalah level tertinggi sejak September 2021, langsung mengejutkan pasar, sementara perkiraan hanya 4.5%. Ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja memang sedang melambat, dan ini bukan berita baik.

Namun, jika dilihat dari sisi lain, penambahan pekerjaan non-pertanian bulan November sebanyak 64.000 orang, masih sedikit melebihi perkiraan 50.000 orang. Jadi, data itu sendiri agak kontradiktif—berita buruk dan berita baik bercampur aduk.

Bagaimana pengaruhnya terhadap pasar? Tingkat pengangguran yang terus meningkat dapat menekan daya beli, perusahaan juga tidak akan seaktif dulu dalam berinvestasi, risiko resesi ekonomi meningkat, ini tentu tidak menguntungkan kepercayaan pasar.

Kembali lagi, data ketenagakerjaan yang lemah justru memberi sinyal kuat untuk penurunan suku bunga. Setelah data dirilis, probabilitas Federal Reserve menurunkan suku bunga pada Januari mendatang langsung naik dari 22% menjadi 31%. Kebijakan moneter yang longgar akan datang, dolar AS akan melemah, dan dana mungkin akan beralih ke aset bergejolak tinggi seperti Bitcoin. Secara historis, saat kondisi ketenagakerjaan tidak cerah seperti ini, Bitcoin pernah naik hingga 5% dalam 48 jam.

Bagi pasar kripto, dalam jangka pendek lebih cenderung menguntungkan—harapan penurunan suku bunga yang meningkat berarti dolar melemah, dan aset berisiko tinggi akan kembali menarik dana. Tapi jangan terlalu optimis, pola "beli harapan, jual fakta" selalu ada, dan harus waspada terhadap risiko fluktuasi jangka pendek.