Dalam pasar kripto, banyak trader bermimpi menemukan peluang sebelum suatu koin kecil meledak. Banyak analis terkenal di internet memberikan prediksi, tetapi jarang yang mempublikasikan metodologi secara spesifik. Hari ini kita melihat dari sudut pandang berbeda, melalui sistem indikator data on-chain untuk menganalisis masalah ini.
Ketika Anda mempelajari token dengan kapitalisasi pasar rendah, OI (Open Interest, Volume Kontrak Terbuka) dan CVD (Cumulative Volume Delta, Selisih Volume Transaksi Kumulatif) adalah dua indikator yang sangat layak diperhatikan. Mereka dapat merefleksikan niat sebenarnya dari pelaku pasar lebih awal daripada pergerakan harga.
Memahami Makna Inti dari OI dan CVD
Apa itu OI? Ini mewakili jumlah semua kontrak leverage yang belum ditutup di pasar. Kenaikan OI menunjukkan lebih banyak dana masuk untuk membuka posisi, sedangkan penurunan OI berarti dana keluar atau menutup posisi. Singkatnya, OI adalah indikator yang mengukur tingkat keaktifan partisipasi pasar.
Apa itu CVD? Ini menghitung selisih volume transaksi beli dan jual (volume beli - volume jual). Perlu diperhatikan, akumulasi di sini didasarkan pada arah transaksi, bukan akumulasi harga. Dalam tren pasar, CVD akan menunjukkan tren positif atau negatif yang berkelanjutan; dalam pasar sideways, CVD akan berayun di sekitar garis nol.
Empat Kombinasi Sinyal OI dan CVD
Kedua indikator ini harus digunakan bersama agar dapat memberikan kekuatan penuh. Berikut empat skenario:
Skenario 1: OI↑ + CVD↑ — Sinyal akumulasi posisi bullish, menunjukkan lebih banyak pembeli membuka leverage, pasar mungkin terus naik
Skenario 2: OI↑ + CVD↓ — Sinyal akumulasi posisi bearish, menunjukkan kekuatan penjual meningkat, kemungkinan akan menghadapi koreksi
Skenario 3: OI↓ + CVD↓ — Sinyal stop-loss bullish, menunjukkan pembeli menutup posisi, pasar didominasi oleh bearish
Skenario 4: OI↓ + CVD↑ — Sinyal penutupan posisi bearish, menunjukkan penjual mulai keluar, kekuatan bullish sementara mendapatkan napas
Aplikasi Praktis: Contoh dari Velo Data
Untuk menerapkan metode ini, Anda perlu menggunakan platform data seperti Velo Data. Pertama, masuk ke halaman pasar, pilih kategori kapitalisasi pasar (saham besar, menengah, kecil) dari menu dropdown, dan pilih periode waktu (1 jam atau 4 jam).
Saat mencari token kapitalisasi kecil, langsung pilih opsi Small Caps dan perkecil kerangka waktu agar dapat menangkap volatilitas yang lebih besar.
Selanjutnya, di bagian bawah grafik, beralih ke grafik “Perubahan OI”, yang dihitung berdasarkan selisih OI antara waktu yang berdekatan. Jika nilai ini positif, berarti kekuatan pembeli sedang terkumpul; jika negatif, penjual yang dominan. Grafik ini juga menggunakan warna untuk membedakan nilai positif dan negatif, sehingga tren menjadi jelas.
Kemudian, perhatikan grafik “OI-Normalized CVD”, indikator ini secara jelas menunjukkan siapa yang lebih aktif di pasar leverage — bullish atau bearish. Jika bullish menunjukkan kekuatan yang kuat, token terkait mungkin menghadapi tekanan kenaikan.
Analisis Kasus: Memahami Makna Sinyal dari ARPA
Sebagai contoh, jika Anda mengamati bahwa OI ARPA meningkat dan CVD juga mulai naik, ini merupakan asumsi dasar: dalam waktu dekat, harga ARPA mungkin akan mengalami kenaikan yang moderat.
Namun, ada syarat penting — jika kurva CVD masih di bawah garis nol, ini menunjukkan bahwa meskipun bullish sedang menguat, penjual masih mendominasi. Dalam kondisi ini, kenaikan harga mungkin tidak akan bertahan lama, kecuali bullish mampu menembus resistance di atas.
Jika Anda menggunakan strategi trading jangka pendek, pastikan untuk menetapkan stop profit dan stop loss, karena indikator ini hanyalah alat referensi berdasarkan data historis, dan arah pasar nyata selalu penuh ketidakpastian.
Metode Analisis Tambahan untuk Meningkatkan Akurasi
Untuk meningkatkan tingkat keberhasilan trading, tidak ada salahnya menggabungkan OI dan CVD dengan indikator teknikal tradisional seperti EMA, melakukan analisis multidimensi. Hal ini dapat mengurangi risiko misinterpretasi dari satu indikator saja dan membantu Anda membuat keputusan yang lebih rasional.
Peringatan Risiko Penting
Konten di atas hanya mewakili sudut pandang analisis dan opini pribadi, digunakan untuk diskusi akademik dan pertukaran pengetahuan, dan tidak merupakan saran investasi apa pun. Pasar kripto sangat berisiko tinggi, harap bersikap rasional, tingkatkan kesadaran risiko, dan patuhi hukum serta regulasi di negara dan wilayah Anda.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Menggunakan wawasan data on-chain untuk memahami tren token: Strategi kombinasi indikator OI dan CVD
Mengapa Memperhatikan Dua Indikator OI dan CVD?
Dalam pasar kripto, banyak trader bermimpi menemukan peluang sebelum suatu koin kecil meledak. Banyak analis terkenal di internet memberikan prediksi, tetapi jarang yang mempublikasikan metodologi secara spesifik. Hari ini kita melihat dari sudut pandang berbeda, melalui sistem indikator data on-chain untuk menganalisis masalah ini.
Ketika Anda mempelajari token dengan kapitalisasi pasar rendah, OI (Open Interest, Volume Kontrak Terbuka) dan CVD (Cumulative Volume Delta, Selisih Volume Transaksi Kumulatif) adalah dua indikator yang sangat layak diperhatikan. Mereka dapat merefleksikan niat sebenarnya dari pelaku pasar lebih awal daripada pergerakan harga.
Memahami Makna Inti dari OI dan CVD
Apa itu OI? Ini mewakili jumlah semua kontrak leverage yang belum ditutup di pasar. Kenaikan OI menunjukkan lebih banyak dana masuk untuk membuka posisi, sedangkan penurunan OI berarti dana keluar atau menutup posisi. Singkatnya, OI adalah indikator yang mengukur tingkat keaktifan partisipasi pasar.
Apa itu CVD? Ini menghitung selisih volume transaksi beli dan jual (volume beli - volume jual). Perlu diperhatikan, akumulasi di sini didasarkan pada arah transaksi, bukan akumulasi harga. Dalam tren pasar, CVD akan menunjukkan tren positif atau negatif yang berkelanjutan; dalam pasar sideways, CVD akan berayun di sekitar garis nol.
Empat Kombinasi Sinyal OI dan CVD
Kedua indikator ini harus digunakan bersama agar dapat memberikan kekuatan penuh. Berikut empat skenario:
Skenario 1: OI↑ + CVD↑ — Sinyal akumulasi posisi bullish, menunjukkan lebih banyak pembeli membuka leverage, pasar mungkin terus naik
Skenario 2: OI↑ + CVD↓ — Sinyal akumulasi posisi bearish, menunjukkan kekuatan penjual meningkat, kemungkinan akan menghadapi koreksi
Skenario 3: OI↓ + CVD↓ — Sinyal stop-loss bullish, menunjukkan pembeli menutup posisi, pasar didominasi oleh bearish
Skenario 4: OI↓ + CVD↑ — Sinyal penutupan posisi bearish, menunjukkan penjual mulai keluar, kekuatan bullish sementara mendapatkan napas
Aplikasi Praktis: Contoh dari Velo Data
Untuk menerapkan metode ini, Anda perlu menggunakan platform data seperti Velo Data. Pertama, masuk ke halaman pasar, pilih kategori kapitalisasi pasar (saham besar, menengah, kecil) dari menu dropdown, dan pilih periode waktu (1 jam atau 4 jam).
Saat mencari token kapitalisasi kecil, langsung pilih opsi Small Caps dan perkecil kerangka waktu agar dapat menangkap volatilitas yang lebih besar.
Selanjutnya, di bagian bawah grafik, beralih ke grafik “Perubahan OI”, yang dihitung berdasarkan selisih OI antara waktu yang berdekatan. Jika nilai ini positif, berarti kekuatan pembeli sedang terkumpul; jika negatif, penjual yang dominan. Grafik ini juga menggunakan warna untuk membedakan nilai positif dan negatif, sehingga tren menjadi jelas.
Kemudian, perhatikan grafik “OI-Normalized CVD”, indikator ini secara jelas menunjukkan siapa yang lebih aktif di pasar leverage — bullish atau bearish. Jika bullish menunjukkan kekuatan yang kuat, token terkait mungkin menghadapi tekanan kenaikan.
Analisis Kasus: Memahami Makna Sinyal dari ARPA
Sebagai contoh, jika Anda mengamati bahwa OI ARPA meningkat dan CVD juga mulai naik, ini merupakan asumsi dasar: dalam waktu dekat, harga ARPA mungkin akan mengalami kenaikan yang moderat.
Namun, ada syarat penting — jika kurva CVD masih di bawah garis nol, ini menunjukkan bahwa meskipun bullish sedang menguat, penjual masih mendominasi. Dalam kondisi ini, kenaikan harga mungkin tidak akan bertahan lama, kecuali bullish mampu menembus resistance di atas.
Jika Anda menggunakan strategi trading jangka pendek, pastikan untuk menetapkan stop profit dan stop loss, karena indikator ini hanyalah alat referensi berdasarkan data historis, dan arah pasar nyata selalu penuh ketidakpastian.
Metode Analisis Tambahan untuk Meningkatkan Akurasi
Untuk meningkatkan tingkat keberhasilan trading, tidak ada salahnya menggabungkan OI dan CVD dengan indikator teknikal tradisional seperti EMA, melakukan analisis multidimensi. Hal ini dapat mengurangi risiko misinterpretasi dari satu indikator saja dan membantu Anda membuat keputusan yang lebih rasional.
Peringatan Risiko Penting
Konten di atas hanya mewakili sudut pandang analisis dan opini pribadi, digunakan untuk diskusi akademik dan pertukaran pengetahuan, dan tidak merupakan saran investasi apa pun. Pasar kripto sangat berisiko tinggi, harap bersikap rasional, tingkatkan kesadaran risiko, dan patuhi hukum serta regulasi di negara dan wilayah Anda.