Setiap hari Jumat pertama setiap bulan, para trader global menantikan satu hal yang sama — pengumuman data non-pertanian AS.

Seberapa penting data ini? Secara langsung, data ini menentukan arah pasar selama bulan berikutnya. Departemen Tenaga Kerja AS setiap bulan merilis tiga angka: jumlah pekerjaan non-pertanian, tingkat pengangguran, dan upah rata-rata per jam. Terlihat sederhana, tetapi bisa memicu reaksi berantai dari pasar saham, pasar valuta asing, hingga pasar cryptocurrency.

Mengapa? Karena data ini langsung mempengaruhi keputusan Federal Reserve. Fed menggunakan data ketenagakerjaan untuk memutuskan apakah akan menurunkan atau menaikkan suku bunga. Semakin kuat data ketenagakerjaan, dolar AS semakin perkasa; semakin lemah, pasar mulai mengharapkan penurunan suku bunga. Data dari November dan Desember tahun lalu yang dirilis bersamaan adalah contoh nyata — tingkat pengangguran melonjak ke 4.6%, penambahan pekerjaan tidak sesuai ekspektasi, tetapi pasar bukan malah panik, malah justru antusias membangun ekspektasi penurunan suku bunga. Operasi terbalik seperti ini biasanya tidak terlihat dalam kondisi normal.

Di pasar mana pun, Anda tidak bisa menghindari fluktuasi hari ini. Dolar AS, obligasi AS, emas, saham, aset kripto — semuanya merasakan dampaknya. Saat data bagus, dolar menguat dan imbal hasil obligasi melonjak; saat data buruk, emas dan aset safe haven mulai rebound, dan ekspektasi penurunan suku bunga mendorong pasar saham ikut naik.

Singkatnya, memahami logika data non-pertanian sama dengan mendapatkan kunci untuk memahami denyut nadi pasar keuangan global. Data ini sudah lama lebih dari sekadar indikator ekonomi, melainkan menjadi panggung pertarungan berbagai modal di pasar. Pada malam non-pertanian berikutnya, jangan hanya melihat angka itu sendiri, tetapi perhatikan bagaimana pasar menafsirkan angka-angka tersebut.