Ketika Bitcoin mengalami penarikan tajam, beberapa kritikus mengingat-ingat perbandingan mania tulip abad ke-17. Tapi di sinilah narasi itu mulai runtuh.
Dasar-Dasar Tidak Cocok
Analis ETF senior Bloomberg, Eric Balchunas, menyatakan dengan jelas: menyamakan koreksi harga Bitcoin baru-baru ini dengan gelembung tulip bersejarah adalah analogi yang cacat. Perbedaannya tidak hanya terletak pada durasi, tetapi juga pada ketahanan.
Mania tulip berlangsung sekitar tiga tahun sebelum kolaps dalam satu kejatuhan—dan tidak pernah pulih. Bitcoin, sebaliknya, telah bertahan melalui beberapa penurunan parah selama 17 tahun sejarahnya, secara konsisten mencapai rekor tertinggi baru setelahnya. Itu adalah profil risiko yang sangat berbeda.
Angka Mengisahkan Cerita
Harga BTC saat ini berada di $87,76K dengan swing 24 jam sebesar +1,58%, sementara gambaran jangka panjang tetap menarik. Dalam tiga tahun terakhir, Bitcoin telah mengapresiasi sekitar 250%, termasuk reli eksplosif sebesar 122% tahun lalu. Penurunan yang sedang berlangsung merupakan koreksi alami dari keuntungan besar tersebut, bukan kolaps struktural.
Bahkan jika Bitcoin tetap datar atau sedikit lebih rendah sepanjang 2025, data historis menunjukkan bahwa jalur pengembalian tahunan jangka panjangnya harus berkisar sekitar 50%—sebuah angka yang menentang klasifikasi gelembung.
Memahami Aset Non-Produksi
Satu-satunya paralel nyata antara Bitcoin dan tulip adalah status keduanya sebagai aset non-produksi. Namun Balchunas mencatat bahwa perbandingan ini sebenarnya melemahkan tesis gelembung. Emas, lukisan Picasso, dan perangko langka menempati kategori yang sama, namun secara universal diakui sebagai penyimpan nilai selama berabad-abad.
Gelembung tulip muncul dari kegilaan satu kali yang tidak rasional diikuti oleh kolaps permanen. Bitcoin mewakili sesuatu yang benar-benar berbeda: sebuah kelas aset yang sedang berkembang yang menavigasi siklus pasar normal.
Ketika Anda membandingkan rekam jejak 17 tahun Bitcoin dengan grafik harga mania tulip selama tiga tahun, perbandingan itu sama sekali tidak relevan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Kejatuhan Bitcoin ≠ Bubble Tulip: Mengapa Perbandingan Sejarah Tidak Cukup
Ketika Bitcoin mengalami penarikan tajam, beberapa kritikus mengingat-ingat perbandingan mania tulip abad ke-17. Tapi di sinilah narasi itu mulai runtuh.
Dasar-Dasar Tidak Cocok
Analis ETF senior Bloomberg, Eric Balchunas, menyatakan dengan jelas: menyamakan koreksi harga Bitcoin baru-baru ini dengan gelembung tulip bersejarah adalah analogi yang cacat. Perbedaannya tidak hanya terletak pada durasi, tetapi juga pada ketahanan.
Mania tulip berlangsung sekitar tiga tahun sebelum kolaps dalam satu kejatuhan—dan tidak pernah pulih. Bitcoin, sebaliknya, telah bertahan melalui beberapa penurunan parah selama 17 tahun sejarahnya, secara konsisten mencapai rekor tertinggi baru setelahnya. Itu adalah profil risiko yang sangat berbeda.
Angka Mengisahkan Cerita
Harga BTC saat ini berada di $87,76K dengan swing 24 jam sebesar +1,58%, sementara gambaran jangka panjang tetap menarik. Dalam tiga tahun terakhir, Bitcoin telah mengapresiasi sekitar 250%, termasuk reli eksplosif sebesar 122% tahun lalu. Penurunan yang sedang berlangsung merupakan koreksi alami dari keuntungan besar tersebut, bukan kolaps struktural.
Bahkan jika Bitcoin tetap datar atau sedikit lebih rendah sepanjang 2025, data historis menunjukkan bahwa jalur pengembalian tahunan jangka panjangnya harus berkisar sekitar 50%—sebuah angka yang menentang klasifikasi gelembung.
Memahami Aset Non-Produksi
Satu-satunya paralel nyata antara Bitcoin dan tulip adalah status keduanya sebagai aset non-produksi. Namun Balchunas mencatat bahwa perbandingan ini sebenarnya melemahkan tesis gelembung. Emas, lukisan Picasso, dan perangko langka menempati kategori yang sama, namun secara universal diakui sebagai penyimpan nilai selama berabad-abad.
Gelembung tulip muncul dari kegilaan satu kali yang tidak rasional diikuti oleh kolaps permanen. Bitcoin mewakili sesuatu yang benar-benar berbeda: sebuah kelas aset yang sedang berkembang yang menavigasi siklus pasar normal.
Ketika Anda membandingkan rekam jejak 17 tahun Bitcoin dengan grafik harga mania tulip selama tiga tahun, perbandingan itu sama sekali tidak relevan.
#BTC #ETF