#美国非农就业数据表现强劲 Mengapa Short Selling Paling Mudah Menjadi Korban Rugi Rugi
Belakangan ini, koin-koin monster seperti $PIPPIN, $JELLYJELLY, $BEAT melonjak puluhan kali lipat. Melihat teman-teman yang terjebak, apakah kamu pernah berpikir—daripada bertahan melawan posisi short, lebih baik tutup posisi dan beralih ke posisi long? Mungkin bukan hanya bisa keluar dari kerugian, tapi juga bisa mengikuti tren dan meraih keuntungan.
Yang ingin saya katakan adalah, berhenti dari pola pikir short selling, itu benar-benar langkah paling penting untuk melepaskan diri dari kerugian akibat diambil alih oleh "rugi kecil" (rugi beruntun). Sekarang mari saya duduk dan ngobrol tentang hal ini.
**Masalah Batas Keuntungan** Posisi long tidak memiliki batas atas. Sebuah koin dari 1 dolar naik ke 100 dolar, kamu mendapatkan keuntungan 100 kali lipat. Tapi short? Apapun yang dilakukan, sebuah koin dari 100 dolar turun ke 0 dolar, kamu paling banyak mendapatkan keuntungan 100%.
Dihitung dari ekspektasi keuntungan (EV)—ruang kenaikan posisi long tidak terbatas, sedangkan ruang penurunan posisi short dibatasi di 100%. Ini menunjukkan bahwa dari sudut pandang matematika, peluang menang posisi long memang lebih menguntungkan.
**Penemuan Nilai vs Penolakan Nilai** Ini adalah perbedaan paling mendasar. Posisi long adalah menemukan nilai suatu proyek. Mungkin fundamentalnya bagus, atau ada berita positif yang muncul, suasana pasar membaik—kamu masuk saat itu, berdasarkan alasan yang jelas dan keyakinan.
Sedangkan short adalah menolak nilai sebuah koin. Tapi masalahnya, setiap orang punya preferensi berbeda. Kamu merasa koin ini tidak berharga, tapi orang lain mungkin melihatnya punya kegunaan lain. Banyak kali, manusia lebih mudah menolak sesuatu daripada mengakui nilainya—ini adalah naluri bertahan hidup yang diwariskan nenek moyang kita, sebuah naluri alami untuk menghindari risiko.
Lihat juga orang yang berposisi long, begitu punya keyakinan, faktor gangguan pun tidak mampu menggoyahkan, mereka bisa bertahan. Sedangkan orang yang berposisi short? Asal ada berita tak terduga, atau analis dari influencer besar mengeluarkan analisis, hati mereka mulai goyah, "Mungkin koin ini memang berharga," dan dalam sekejap mereka panik dan menutup posisi.
**Kurva Pembelajaran dan Akumulasi Pengetahuan** Posisi long memaksa kamu untuk terus menemukan proyek baru, meneliti peluang baru. Dalam proses ini, kamu akan belajar lebih banyak tentang pemilihan proyek, siklus pasar, dan permainan emosi. Pengetahuan terus meningkat.
Sedangkan short tidak begitu. Kamu hanya perlu menolak, tidak perlu memahami rantai nilai secara mendalam. Dalam jangka panjang, orang yang berposisi long akan mengumpulkan pengalaman dan wawasan jauh lebih banyak daripada yang berposisi short.
**Emosi sebagai Pembunuh Tersembunyi** Orang yang berposisi long cenderung mengonfirmasi hal-hal positif, sikap mereka cenderung optimis dan positif. Orang yang berposisi short hidup dalam penolakan terus-menerus, emosinya mudah menjadi marah dan tertekan.
Bayangkan, jika kamu terus-menerus berada dalam suasana hati seperti ini, mana yang lebih menguntungkan untuk pengambilan keputusan trading? Orang dengan mental yang baik lebih rasional dan mampu menahan risiko; orang dengan mental buruk cenderung impulsif dan mudah mengalami margin call.
**Pesan Terakhir** Karakteristik yang saya sebutkan ini umumnya berlaku untuk kebanyakan orang. Tentu saja, ada beberapa trader besar yang sangat hebat, tapi bagi kita para trader ritel, penting untuk menghitung dengan jelas—apakah peluang menang posisi long lebih besar, atau peluang menang posisi short lebih besar.
Perhitungan ini, kamu harus benar-benar pikirkan sendiri.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#美国非农就业数据表现强劲 Mengapa Short Selling Paling Mudah Menjadi Korban Rugi Rugi
Belakangan ini, koin-koin monster seperti $PIPPIN, $JELLYJELLY, $BEAT melonjak puluhan kali lipat. Melihat teman-teman yang terjebak, apakah kamu pernah berpikir—daripada bertahan melawan posisi short, lebih baik tutup posisi dan beralih ke posisi long? Mungkin bukan hanya bisa keluar dari kerugian, tapi juga bisa mengikuti tren dan meraih keuntungan.
Yang ingin saya katakan adalah, berhenti dari pola pikir short selling, itu benar-benar langkah paling penting untuk melepaskan diri dari kerugian akibat diambil alih oleh "rugi kecil" (rugi beruntun). Sekarang mari saya duduk dan ngobrol tentang hal ini.
**Masalah Batas Keuntungan**
Posisi long tidak memiliki batas atas. Sebuah koin dari 1 dolar naik ke 100 dolar, kamu mendapatkan keuntungan 100 kali lipat. Tapi short? Apapun yang dilakukan, sebuah koin dari 100 dolar turun ke 0 dolar, kamu paling banyak mendapatkan keuntungan 100%.
Dihitung dari ekspektasi keuntungan (EV)—ruang kenaikan posisi long tidak terbatas, sedangkan ruang penurunan posisi short dibatasi di 100%. Ini menunjukkan bahwa dari sudut pandang matematika, peluang menang posisi long memang lebih menguntungkan.
**Penemuan Nilai vs Penolakan Nilai**
Ini adalah perbedaan paling mendasar. Posisi long adalah menemukan nilai suatu proyek. Mungkin fundamentalnya bagus, atau ada berita positif yang muncul, suasana pasar membaik—kamu masuk saat itu, berdasarkan alasan yang jelas dan keyakinan.
Sedangkan short adalah menolak nilai sebuah koin. Tapi masalahnya, setiap orang punya preferensi berbeda. Kamu merasa koin ini tidak berharga, tapi orang lain mungkin melihatnya punya kegunaan lain. Banyak kali, manusia lebih mudah menolak sesuatu daripada mengakui nilainya—ini adalah naluri bertahan hidup yang diwariskan nenek moyang kita, sebuah naluri alami untuk menghindari risiko.
Lihat juga orang yang berposisi long, begitu punya keyakinan, faktor gangguan pun tidak mampu menggoyahkan, mereka bisa bertahan. Sedangkan orang yang berposisi short? Asal ada berita tak terduga, atau analis dari influencer besar mengeluarkan analisis, hati mereka mulai goyah, "Mungkin koin ini memang berharga," dan dalam sekejap mereka panik dan menutup posisi.
**Kurva Pembelajaran dan Akumulasi Pengetahuan**
Posisi long memaksa kamu untuk terus menemukan proyek baru, meneliti peluang baru. Dalam proses ini, kamu akan belajar lebih banyak tentang pemilihan proyek, siklus pasar, dan permainan emosi. Pengetahuan terus meningkat.
Sedangkan short tidak begitu. Kamu hanya perlu menolak, tidak perlu memahami rantai nilai secara mendalam. Dalam jangka panjang, orang yang berposisi long akan mengumpulkan pengalaman dan wawasan jauh lebih banyak daripada yang berposisi short.
**Emosi sebagai Pembunuh Tersembunyi**
Orang yang berposisi long cenderung mengonfirmasi hal-hal positif, sikap mereka cenderung optimis dan positif. Orang yang berposisi short hidup dalam penolakan terus-menerus, emosinya mudah menjadi marah dan tertekan.
Bayangkan, jika kamu terus-menerus berada dalam suasana hati seperti ini, mana yang lebih menguntungkan untuk pengambilan keputusan trading? Orang dengan mental yang baik lebih rasional dan mampu menahan risiko; orang dengan mental buruk cenderung impulsif dan mudah mengalami margin call.
**Pesan Terakhir**
Karakteristik yang saya sebutkan ini umumnya berlaku untuk kebanyakan orang. Tentu saja, ada beberapa trader besar yang sangat hebat, tapi bagi kita para trader ritel, penting untuk menghitung dengan jelas—apakah peluang menang posisi long lebih besar, atau peluang menang posisi short lebih besar.
Perhitungan ini, kamu harus benar-benar pikirkan sendiri.