Khutulun, yang namanya berarti « cahaya bulan » dalam bahasa Mongolia, adalah putri Kaisar Kaidu dan cucu dari Genghis Khan yang terkenal. Berbeda dengan wanita pada zamannya, dia menonjol karena kondisi fisik yang luar biasa dan postur yang mengesankan, yang menjadikannya seorang pejuang terkenal di dalam kekaisaran Mongolia.
Kondisi Pernikahan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya
Ketika ayahnya berencana menikahkannya, Khutulun menetapkan aturan sendiri. Dia menyatakan bahwa setiap calon suami yang ingin menjadi suaminya harus mengalahkannya terlebih dahulu dalam pertarungan tarik tambang. Tapi inilah hukuman kegagalan: setiap pria yang kalah darinya harus memberinya seratus ekor kuda sebagai kompensasi dan mundur dari permohonan menikah.
Legenda Sepuluh Ribu Kuda
Persyaratan berani ini dengan cepat mengubah pernikahan menjadi sebuah tantangan bergengsi. Prajurit dari seluruh kekaisaran bergegas untuk menerima tantangan tersebut, tertarik oleh prospek mendapatkan tangan dari putri legendaris ini. Namun, dalam setiap pertarungan, Khutulun keluar sebagai pemenang. Daftar prestasinya terus bertambah: sepuluh ribu kuda memenuhi kandangnya, sementara statusnya sebagai wanita lajang tetap tidak berubah.
Hati yang Akhirnya Terkalahkan
Setelah mengalahkan semua lawannya, Khutulun akhirnya menyerah pada cinta. Dia bertemu Ghazan Khan, penguasa Persia, dan tanpa perlu mengukur kekuatannya melawan dia, dia setuju untuk menikahinya. Demikianlah legenda seorang wanita yang menolak ribuan pelamar sebelum akhirnya menemukan pasangan yang setara.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Khutulun : Pewaris Mongolia yang menguasai melalui pertarungan
Khutulun, yang namanya berarti « cahaya bulan » dalam bahasa Mongolia, adalah putri Kaisar Kaidu dan cucu dari Genghis Khan yang terkenal. Berbeda dengan wanita pada zamannya, dia menonjol karena kondisi fisik yang luar biasa dan postur yang mengesankan, yang menjadikannya seorang pejuang terkenal di dalam kekaisaran Mongolia.
Kondisi Pernikahan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya
Ketika ayahnya berencana menikahkannya, Khutulun menetapkan aturan sendiri. Dia menyatakan bahwa setiap calon suami yang ingin menjadi suaminya harus mengalahkannya terlebih dahulu dalam pertarungan tarik tambang. Tapi inilah hukuman kegagalan: setiap pria yang kalah darinya harus memberinya seratus ekor kuda sebagai kompensasi dan mundur dari permohonan menikah.
Legenda Sepuluh Ribu Kuda
Persyaratan berani ini dengan cepat mengubah pernikahan menjadi sebuah tantangan bergengsi. Prajurit dari seluruh kekaisaran bergegas untuk menerima tantangan tersebut, tertarik oleh prospek mendapatkan tangan dari putri legendaris ini. Namun, dalam setiap pertarungan, Khutulun keluar sebagai pemenang. Daftar prestasinya terus bertambah: sepuluh ribu kuda memenuhi kandangnya, sementara statusnya sebagai wanita lajang tetap tidak berubah.
Hati yang Akhirnya Terkalahkan
Setelah mengalahkan semua lawannya, Khutulun akhirnya menyerah pada cinta. Dia bertemu Ghazan Khan, penguasa Persia, dan tanpa perlu mengukur kekuatannya melawan dia, dia setuju untuk menikahinya. Demikianlah legenda seorang wanita yang menolak ribuan pelamar sebelum akhirnya menemukan pasangan yang setara.