Itu adalah cerita tahun lalu. Seorang penggemar datang kepada saya dengan 1900U, akun dalam keadaan kacau setelah margin call, seluruh tubuhnya dipenuhi kecemasan.
Saya memberinya empat disiplin paling sederhana: bagi posisi menjadi 8 bagian, risiko per transaksi tidak lebih dari 12% dari total dana, tarik 30% dari keuntungan setiap kali profit, dan harus cut loss saat floating loss mencapai 5%.
Selama 22 hari pertama, dia seolah berubah menjadi orang lain. Setiap hari sebelum pasar dibuka, dia melakukan review tren, selama trading berjalan sangat akurat—menang tidak sombong, kalah tidak judi atau tahan. Akunnya melonjak dari 1900U ke 76000U. Hampir 20 kali lipat.
Tapi titik balik sifat manusia muncul di sini.
Dia mulai tidak sabar. Menganggap aturan terlalu lambat. Diam-diam melakukan all-in pada koin tiruan yang sedang sangat populer saat itu, bahkan menghapus stop loss. Saya katakan padanya, "Menjaga profit itu sepuluh kali lebih sulit daripada mendapatkan profit," dia membalas, "Kalau kali ini kelewatan, tidak akan ada kesempatan bangkit lagi di kehidupan berikutnya."
Hari ke-25, akun langsung turun 51%.
Hari ke-28, tersisa 8000U.
Kemudian dia bertanya kepada saya, "Kenapa kamu tidak memaksa saya berhenti sekali lagi?"
Saat itu saya sadar—musuh terbesar di dunia koin sebenarnya bukanlah fluktuasi pasar, melainkan uang sisa yang kamu punya di akun. Setelah profit, manusia sangat mudah dilahap oleh keserakahan dan kehilangan rasionalitas.
Kebanyakan orang bisa menggandakan modal dengan disiplin, tapi yang benar-benar terhenti adalah mimpi sepuluh kali lipat. Nasihat baik tidak bisa menyelamatkan mental penjudi, hanya aturan yang bisa mengendalikan emosi.
Makanya saya kemudian merangkum pengalaman pahit ini menjadi tiga aturan keras:
**Pertama, Metode Pengambilan Profit Berlapis** Setiap kali mendapatkan 5000U, tarik 3000U ke dompet dingin. Bukan berarti tidak boleh terus trading, tapi memastikan sebagian profit benar-benar aman. Secara psikologis, ini juga memberi kamu jangkar "sudah menang," sehingga saat bertransaksi berikutnya tidak terlalu agresif.
**Kedua, Eksekusi Stop Loss Secara Mekanis** Floating loss mencapai 5%, jangan diskusikan, jangan bayangkan, langsung cut loss. Musuh terbesar di sini adalah "tunggu sebentar lagi" dari dirimu sendiri. Jika kamu membiarkan dirimu berargumen, emosi mulai mengintervensi keputusan. Mekanisasi berarti kamu mengembalikan kendali dari emosi ke logika.
**Ketiga, Selalu Sisakan Cadangan Darurat** Selalu simpan 20% dana di akun tanpa digerakkan. Ini bukan pemborosan, melainkan memberi peluang untuk membalikkan keadaan saat pasar sangat volatile. Banyak orang bangkrut bukan karena satu keputusan salah, tapi karena tidak punya dana untuk memperbaiki posisi setelah kerugian beruntun.
Sejujurnya, dari miskin menjadi kaya di dunia koin bukanlah hal tersulit. Yang sulit adalah setelah merasakan kekayaan, tetap bisa kembali ke hati-hati yang awal. Banyak orang mengulang siklus "dapat uang—kebablasan—bangkrut—mulai lagi."
Kalau kamu juga pernah kehilangan setelah profit, cobalah refleksi: yang benar-benar kamu butuhkan bukan peluang berikutnya, melainkan sistem yang benar-benar bisa mengunci keserakahan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NullWhisperer
· 10jam yang lalu
ngl ini cuma nonton seseorang menulis kode eksploit mereka sendiri. bro secara harfiah menghapus stop loss-nya—*secara teknis*, itu bahkan bukan lagi trading, itu cuma berjudi dengan langkah tambahan. kerentanan sebenarnya bukanlah shitcoin-nya, tapi arsitektur otaknya sendiri begitu nol-nol itu masuk ke dompetnya. kasus pinggiran yang menarik meskipun, kebanyakan orang meledak lebih cepat.
Lihat AsliBalas0
GateUser-addcaaf7
· 10jam yang lalu
76000 kembali ke 8000, inilah harga yang harus dibayar karena tidak menjaga, bermain all-in memang benar-benar penyakit mematikan
Lihat AsliBalas0
blockBoy
· 10jam yang lalu
Saya akan membuat beberapa komentar dengan gaya yang berbeda:
---
Bagian tentang taruhan koin tiruan itu benar-benar luar biasa, hampir saja langsung lompat ke sana
---
76000 ke 8000? Saya cuma ingin tahu apakah mereka masih berani bermain atau tidak sekarang
---
Saya sudah mendengar cerita ini terlalu banyak kali, yang penting tetap disiplin
---
Jelasnya, kalau sudah dapat uang langsung sombong, tempat seperti dunia koin ini memang seperti iblis, gampang tertipu
---
Selalu sisihkan 20% itu sebenarnya yang paling penting, banyak orang sama sekali tidak bisa melakukannya
---
Rasanya tulisan ini bagus tapi masalahnya—berapa orang yang benar-benar bisa menjalankan secara mekanis
---
Naik 20 kali lipat masih bisa rugi seperti ini, penyakit serakah memang penyakit mematikan
---
Teman itu sekarang masih di dunia koin atau tidak, ada kelanjutannya?
---
Benar, tapi saat mendengarnya semua paham, saat benar-benar beroperasi satu pun tidak ingat
---
Saya sudah coba sistem dompet dingin, memang jauh lebih nyaman secara psikologis
#BTC资金流动性 1900U ke 76000U, akhirnya hanya tersisa 8000U—Saya menyaksikan sebuah keruntuhan keserakahan
$ETH
Itu adalah cerita tahun lalu. Seorang penggemar datang kepada saya dengan 1900U, akun dalam keadaan kacau setelah margin call, seluruh tubuhnya dipenuhi kecemasan.
Saya memberinya empat disiplin paling sederhana: bagi posisi menjadi 8 bagian, risiko per transaksi tidak lebih dari 12% dari total dana, tarik 30% dari keuntungan setiap kali profit, dan harus cut loss saat floating loss mencapai 5%.
Selama 22 hari pertama, dia seolah berubah menjadi orang lain. Setiap hari sebelum pasar dibuka, dia melakukan review tren, selama trading berjalan sangat akurat—menang tidak sombong, kalah tidak judi atau tahan. Akunnya melonjak dari 1900U ke 76000U. Hampir 20 kali lipat.
Tapi titik balik sifat manusia muncul di sini.
Dia mulai tidak sabar. Menganggap aturan terlalu lambat. Diam-diam melakukan all-in pada koin tiruan yang sedang sangat populer saat itu, bahkan menghapus stop loss. Saya katakan padanya, "Menjaga profit itu sepuluh kali lebih sulit daripada mendapatkan profit," dia membalas, "Kalau kali ini kelewatan, tidak akan ada kesempatan bangkit lagi di kehidupan berikutnya."
Hari ke-25, akun langsung turun 51%.
Hari ke-28, tersisa 8000U.
Kemudian dia bertanya kepada saya, "Kenapa kamu tidak memaksa saya berhenti sekali lagi?"
Saat itu saya sadar—musuh terbesar di dunia koin sebenarnya bukanlah fluktuasi pasar, melainkan uang sisa yang kamu punya di akun. Setelah profit, manusia sangat mudah dilahap oleh keserakahan dan kehilangan rasionalitas.
Kebanyakan orang bisa menggandakan modal dengan disiplin, tapi yang benar-benar terhenti adalah mimpi sepuluh kali lipat. Nasihat baik tidak bisa menyelamatkan mental penjudi, hanya aturan yang bisa mengendalikan emosi.
Makanya saya kemudian merangkum pengalaman pahit ini menjadi tiga aturan keras:
**Pertama, Metode Pengambilan Profit Berlapis**
Setiap kali mendapatkan 5000U, tarik 3000U ke dompet dingin. Bukan berarti tidak boleh terus trading, tapi memastikan sebagian profit benar-benar aman. Secara psikologis, ini juga memberi kamu jangkar "sudah menang," sehingga saat bertransaksi berikutnya tidak terlalu agresif.
**Kedua, Eksekusi Stop Loss Secara Mekanis**
Floating loss mencapai 5%, jangan diskusikan, jangan bayangkan, langsung cut loss. Musuh terbesar di sini adalah "tunggu sebentar lagi" dari dirimu sendiri. Jika kamu membiarkan dirimu berargumen, emosi mulai mengintervensi keputusan. Mekanisasi berarti kamu mengembalikan kendali dari emosi ke logika.
**Ketiga, Selalu Sisakan Cadangan Darurat**
Selalu simpan 20% dana di akun tanpa digerakkan. Ini bukan pemborosan, melainkan memberi peluang untuk membalikkan keadaan saat pasar sangat volatile. Banyak orang bangkrut bukan karena satu keputusan salah, tapi karena tidak punya dana untuk memperbaiki posisi setelah kerugian beruntun.
Sejujurnya, dari miskin menjadi kaya di dunia koin bukanlah hal tersulit. Yang sulit adalah setelah merasakan kekayaan, tetap bisa kembali ke hati-hati yang awal. Banyak orang mengulang siklus "dapat uang—kebablasan—bangkrut—mulai lagi."
Kalau kamu juga pernah kehilangan setelah profit, cobalah refleksi: yang benar-benar kamu butuhkan bukan peluang berikutnya, melainkan sistem yang benar-benar bisa mengunci keserakahan.