Ponsel bergetar, pemberitahuan muncul: "Bank Sentral Jepang menaikkan suku bunga menjadi 0,75%". Saat itu, saya hampir secara refleks membuka grafik waktu nyata SOL—seperti yang diperkirakan, candlestick satu jam itu mulai fluktuasi secara dramatis. Level resistensi di 126,95, tekanan kuat di 129,62... Saya di depan layar sudah mulai kabur melihatnya. Dalam hati saya berpikir, jika saya benar-benar memiliki SOL, detak jantung pasti lebih cepat dibandingkan fluktuasi grafik lilin. Kejar atau lari? Taruh atau mundur? Perasaan dibawa oleh berita mendadak dari pasar dan pergerakan aneh itu, sejujurnya sangat tidak nyaman. Seperti kekayaan saya tergantung pada garis-garis yang bisa berbalik kapan saja.

Ketika ketegangan mencapai puncaknya, saya tiba-tiba merasakan kelelahan. Sepertinya kita terjebak dalam sebuah siklus: memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan oleh Bank Sentral di seluruh dunia, menganalisis indikator teknis satu per satu, bergulat antara level resistensi dan level dukungan, menghabiskan energi hanya untuk beberapa poin persentase naik turunnya. Tapi apakah ini benar-benar satu-satunya cara bermain?

Tiba-tiba terpikir, apakah kita bisa melihat dari sudut yang berbeda—daripada bertaruh pada apakah SOL akan naik atau turun malam ini, lebih baik kita membangun sebuah "stabilisator" terlebih dahulu. Tidak peduli bagaimana pergerakan SOL, tidak peduli apakah Bank Sentral menaikkan suku bunga atau tidak, aset ini dapat mempertahankan nilainya. Sebuah "jangkar" yang sebenarnya.

Ide ini membuat saya seketika melompat keluar dari jeratan garis hidup dan mati. Likuiditas global semakin ketat karena kenaikan suku bunga, dan ketika fluktuasi pasar semakin besar, aset dasar yang stabil dan dapat dipercaya menjadi sangat penting. Inilah mengapa stablecoin memainkan peran yang semakin penting di pasar saat ini—ia tidak bergantung pada emosi pasar, tidak terikat oleh indikator teknis, dan apa yang ditawarkannya adalah stabilitas nilai yang nyata.