Sudah hampir lima tahun saya terjun ke bidang ini, dari awal yang bingung sampai sekarang bisa dibilang setengah veteran. Saya telah melihat Bitcoin melambung dari beberapa ribu dolar menjadi enam puluh ribu yang gila, dan juga melihat malam yang penuh dengan big dump yang menghancurkan akun. Jujur saja, lingkaran ini terlihat sangat menggiurkan, tetapi sebenarnya hanya ada satu hal—high return selalu disertai dengan high risk, tanpa pengecualian.

Mengapa begitu banyak orang yang berbondong-bondong? Tidak ada alasan lain selain beberapa faktor. Pertama adalah kalkulasi kecil yang tampaknya masuk akal: 10 ribu rupiah, leverage 100 kali, selama pasar naik 1% bisa menggandakan uang. Terdengar tidak ada masalah, kan? Tapi tidak ada yang menghitung angka lain—fluktuasi berlawanan 1%, akun Anda langsung nol. Di media sosial, ada yang membagikan hasil harian 1,3 juta dolar, terlihat sangat mengesankan, tetapi pada waktu yang sama hampir 100 ribu orang mengalami likuidasi, total kerugian 111 juta dolar. Ini seperti kasino yang hanya mempromosikan pemenang, tanpa menyebutkan orang-orang yang kehilangan uang.

Kedua adalah pergeseran tekanan nyata. Gelombang keuntungan di properti telah berlalu, keuntungan bisnis tradisional tipis seperti kertas, sementara pasar mata uang virtual bertransaksi sepanjang waktu, dengan batas masuk yang sangat rendah, dan bisa membuka akun dalam beberapa menit. Banyak orang muda menganggapnya sebagai pijakan untuk melintasi kelas sosial, "jika tidak bertaruh sekali lagi, hidup ini akan terjebak selamanya" kecemasan ini membangkitkan sifat berjudi dalam diri manusia dengan sepenuh hati.

Ada juga jebakan kognitif. Teknologi blockchain itu sendiri memiliki prospek, tetapi banyak orang mencampuradukkan nilai teknologi dengan spekulasi koin. Bahkan raksasa seperti ChatGPT secara terbuka mengatakan bahwa mata uang virtual penuh dengan ketidakpastian, tetapi lebih banyak orang di pasar memilih untuk percaya pada mitos "memegang koin seratus kali lipat dan kaya dalam semalam."

Singkatnya, leverage itu seperti menjilat madu di ujung pisau—bisa merasakan manisnya, tetapi kapan saja bisa melukai lidah. Permainan ini tampak demokratis, semua orang bisa berpartisipasi, tetapi yang selalu menghasilkan uang hanyalah segelintir orang.