Bisnis apapun pasti menghadapi pilihan antara biaya tetap atau biaya variabel sesuai dengan tingkat produksi. Klasifikasi biaya ini adalah pengetahuan dasar yang harus dipahami secara mendalam oleh pengusaha, karena hal ini menentukan harga produk, jumlah unit yang harus dijual agar impas, dan apakah investasi besar layak dilakukan. Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan antara biaya tetap apa saja dan biaya variabel serta cara menggunakan data ini untuk pengambilan keputusan bisnis.
Apa itu (Biaya Tetap)
Biaya tetap adalah pengeluaran yang harus dibayar bisnis setiap bulan atau tahun, tidak tergantung berapa banyak yang terjual atau bahkan jika tidak terjual sama sekali. Biaya tetap ini tetap sama, seperti beban yang melekat pada bisnis tidak peduli waktu apa pun.
Karakteristik utama dari biaya tetap adalah tidak berubah sesuai volume produksi atau penjualan. Bahkan jika bisnis mendapatkan keuntungan besar atau mengalami kerugian, biaya ini tetap harus dibayar penuh. Mengelola biaya tetap dengan baik adalah kunci utama dalam perencanaan anggaran dan proyeksi laba perusahaan.
Apa saja biaya tetap
Sewa adalah contoh biaya tetap yang paling jelas. Tidak peduli pabrik beroperasi penuh atau tidak, sewa harus dibayar sesuai kontrak.
Gaji karyawan yang merupakan manajer atau staf kantor tidak bergantung pada penjualan. Gaji ini harus dibayar penuh setiap bulan, berbeda dengan upah langsung produksi yang mungkin bisa disesuaikan.
Asuransi untuk bangunan dan peralatan adalah biaya rutin yang dibayarkan untuk mengurangi risiko.
Penyusutan mesin dan bangunan, yang merupakan perhitungan biaya investasi awal secara tahunan.
Bunga pinjaman yang harus dibayar bisnis kepada kreditur, tidak peduli bisnis untung atau rugi.
Biaya utilitas dasar seperti internet dan telepon kantor yang memiliki biaya bulanan tetap.
Biaya tetap ini, mulai dari sewa hingga gaji manajer, berperan dalam menentukan titik impas bisnis, yaitu jumlah unit yang harus dijual agar bisnis mencapai titik nol laba/rugi atau mulai menghasilkan keuntungan.
Apa itu (Biaya Variabel)
Biaya variabel adalah pengeluaran yang meningkat atau menurun sesuai dengan volume produksi atau penjualan bisnis. Jika produksi meningkat, biaya ini juga akan meningkat. Jika produksi menurun, biaya ini akan berkurang.
Biaya variabel memberikan fleksibilitas lebih besar dibanding biaya tetap, karena pengelolaan biaya ini dapat disesuaikan dengan permintaan pasar dan efisiensi produksi.
Apa saja biaya variabel
Bahan baku dan komponen adalah biaya variabel utama dari bisnis manufaktur. Semakin banyak diproduksi, semakin banyak bahan baku yang harus dibeli.
Upah langsung pekerja yang mengerjakan finishing atau merakit produk tergantung pada jumlah produksi. Beberapa bisnis membayar berdasarkan jumlah unit, bukan per bulan.
Energi dan air yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat sesuai volume produksi. Mesin yang digunakan lebih banyak atau lebih sedikit tergantung jumlah barang yang diproduksi.
Kemasan dan bahan pembungkus untuk membungkus produk agar siap kirim ke pelanggan, seperti kotak, plastik, dan bahan pembungkus lainnya.
Biaya pengiriman untuk mengantarkan produk ke pelanggan. Semakin banyak pesanan, semakin tinggi biaya pengirimannya.
Komisi yang dibayarkan kepada tenaga penjual berdasarkan volume penjualan yang mereka hasilkan.
Biaya variabel ini dapat dikendalikan dengan mencari pemasok yang lebih murah, mengoptimalkan teknik produksi agar hemat bahan, atau memilih kemasan yang lebih murah.
Perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel
Memahami secara jelas biaya mana yang tetap dan mana yang variabel membantu pengusaha dalam pengambilan keputusan investasi, perencanaan produksi, dan penetapan harga produk secara tepat.
Biaya tetap bersifat stabil dan tidak berubah, cocok untuk menghitung biaya dasar bisnis. Tetapi masalahnya, jika bisnis tidak terjual, biaya tetap tetap harus dibayar penuh, seperti sewa pabrik, gaji manajer, dan depresiasi peralatan, sehingga margin laba per unit menurun.
Biaya variabel bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan sesuai kondisi. Jika bisnis mampu menghemat, total biaya akan berkurang, misalnya bahan baku, upah langsung, kemasan, dan pengiriman. Pengendalian biaya variabel dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi produksi atau bernegosiasi dengan pemasok untuk menurunkan harga.
Menggabungkan biaya tetap dan variabel untuk analisis total biaya
Total biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel per unit × jumlah unit yang diproduksi)
Contoh: Jika pabrik memiliki biaya tetap 100.000 rupiah, biaya variabel per unit 50 rupiah, dan memproduksi 1.000 unit, maka total biaya adalah 100.000 + (50 × 1.000) = 150.000 rupiah. Maka biaya per unit adalah 150 rupiah.
Cara menggunakan data biaya untuk pengambilan keputusan
Penetapan harga harus lebih dari biaya per unit agar ada margin keuntungan.
Perencanaan produksi harus menghitung titik impas terlebih dahulu agar tahu berapa banyak unit yang harus dijual agar tidak rugi.
Keputusan investasi bisa dilakukan dengan menambah modal untuk membeli mesin baru yang dapat menurunkan biaya variabel jangka panjang.
Pengendalian biaya harus mencari titik lemah dalam biaya variabel dan berusaha menguranginya.
Evaluasi dampak pasar: Jika pasar sedang lesu, bisnis bisa mengurangi produksi untuk menurunkan biaya variabel, sementara biaya tetap tetap menjadi beban.
Kesimpulan
Memahami apa saja biaya tetap dan biaya variabel adalah fondasi pengelolaan bisnis yang efektif. Biaya tetap memberikan kestabilan tetapi menjadi beban tetap, sedangkan biaya variabel memberikan fleksibilitas tetapi harus dikelola dengan hati-hati. Pengetahuan mendalam tentang struktur biaya akan membantu pengusaha bersaing lebih baik, menjaga keberlanjutan, dan tumbuh secara berkelanjutan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Biaya bisnis dibagi menjadi dua jenis: apa saja yang termasuk dalam biaya tetap dan apa saja yang termasuk dalam biaya variabel
Bisnis apapun pasti menghadapi pilihan antara biaya tetap atau biaya variabel sesuai dengan tingkat produksi. Klasifikasi biaya ini adalah pengetahuan dasar yang harus dipahami secara mendalam oleh pengusaha, karena hal ini menentukan harga produk, jumlah unit yang harus dijual agar impas, dan apakah investasi besar layak dilakukan. Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan antara biaya tetap apa saja dan biaya variabel serta cara menggunakan data ini untuk pengambilan keputusan bisnis.
Apa itu (Biaya Tetap)
Biaya tetap adalah pengeluaran yang harus dibayar bisnis setiap bulan atau tahun, tidak tergantung berapa banyak yang terjual atau bahkan jika tidak terjual sama sekali. Biaya tetap ini tetap sama, seperti beban yang melekat pada bisnis tidak peduli waktu apa pun.
Karakteristik utama dari biaya tetap adalah tidak berubah sesuai volume produksi atau penjualan. Bahkan jika bisnis mendapatkan keuntungan besar atau mengalami kerugian, biaya ini tetap harus dibayar penuh. Mengelola biaya tetap dengan baik adalah kunci utama dalam perencanaan anggaran dan proyeksi laba perusahaan.
Apa saja biaya tetap
Sewa adalah contoh biaya tetap yang paling jelas. Tidak peduli pabrik beroperasi penuh atau tidak, sewa harus dibayar sesuai kontrak.
Gaji karyawan yang merupakan manajer atau staf kantor tidak bergantung pada penjualan. Gaji ini harus dibayar penuh setiap bulan, berbeda dengan upah langsung produksi yang mungkin bisa disesuaikan.
Asuransi untuk bangunan dan peralatan adalah biaya rutin yang dibayarkan untuk mengurangi risiko.
Penyusutan mesin dan bangunan, yang merupakan perhitungan biaya investasi awal secara tahunan.
Bunga pinjaman yang harus dibayar bisnis kepada kreditur, tidak peduli bisnis untung atau rugi.
Biaya utilitas dasar seperti internet dan telepon kantor yang memiliki biaya bulanan tetap.
Biaya tetap ini, mulai dari sewa hingga gaji manajer, berperan dalam menentukan titik impas bisnis, yaitu jumlah unit yang harus dijual agar bisnis mencapai titik nol laba/rugi atau mulai menghasilkan keuntungan.
Apa itu (Biaya Variabel)
Biaya variabel adalah pengeluaran yang meningkat atau menurun sesuai dengan volume produksi atau penjualan bisnis. Jika produksi meningkat, biaya ini juga akan meningkat. Jika produksi menurun, biaya ini akan berkurang.
Biaya variabel memberikan fleksibilitas lebih besar dibanding biaya tetap, karena pengelolaan biaya ini dapat disesuaikan dengan permintaan pasar dan efisiensi produksi.
Apa saja biaya variabel
Bahan baku dan komponen adalah biaya variabel utama dari bisnis manufaktur. Semakin banyak diproduksi, semakin banyak bahan baku yang harus dibeli.
Upah langsung pekerja yang mengerjakan finishing atau merakit produk tergantung pada jumlah produksi. Beberapa bisnis membayar berdasarkan jumlah unit, bukan per bulan.
Energi dan air yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat sesuai volume produksi. Mesin yang digunakan lebih banyak atau lebih sedikit tergantung jumlah barang yang diproduksi.
Kemasan dan bahan pembungkus untuk membungkus produk agar siap kirim ke pelanggan, seperti kotak, plastik, dan bahan pembungkus lainnya.
Biaya pengiriman untuk mengantarkan produk ke pelanggan. Semakin banyak pesanan, semakin tinggi biaya pengirimannya.
Komisi yang dibayarkan kepada tenaga penjual berdasarkan volume penjualan yang mereka hasilkan.
Biaya variabel ini dapat dikendalikan dengan mencari pemasok yang lebih murah, mengoptimalkan teknik produksi agar hemat bahan, atau memilih kemasan yang lebih murah.
Perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel
Memahami secara jelas biaya mana yang tetap dan mana yang variabel membantu pengusaha dalam pengambilan keputusan investasi, perencanaan produksi, dan penetapan harga produk secara tepat.
Biaya tetap bersifat stabil dan tidak berubah, cocok untuk menghitung biaya dasar bisnis. Tetapi masalahnya, jika bisnis tidak terjual, biaya tetap tetap harus dibayar penuh, seperti sewa pabrik, gaji manajer, dan depresiasi peralatan, sehingga margin laba per unit menurun.
Biaya variabel bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan sesuai kondisi. Jika bisnis mampu menghemat, total biaya akan berkurang, misalnya bahan baku, upah langsung, kemasan, dan pengiriman. Pengendalian biaya variabel dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi produksi atau bernegosiasi dengan pemasok untuk menurunkan harga.
Menggabungkan biaya tetap dan variabel untuk analisis total biaya
Total biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel per unit × jumlah unit yang diproduksi)
Contoh: Jika pabrik memiliki biaya tetap 100.000 rupiah, biaya variabel per unit 50 rupiah, dan memproduksi 1.000 unit, maka total biaya adalah 100.000 + (50 × 1.000) = 150.000 rupiah. Maka biaya per unit adalah 150 rupiah.
Cara menggunakan data biaya untuk pengambilan keputusan
Penetapan harga harus lebih dari biaya per unit agar ada margin keuntungan.
Perencanaan produksi harus menghitung titik impas terlebih dahulu agar tahu berapa banyak unit yang harus dijual agar tidak rugi.
Keputusan investasi bisa dilakukan dengan menambah modal untuk membeli mesin baru yang dapat menurunkan biaya variabel jangka panjang.
Pengendalian biaya harus mencari titik lemah dalam biaya variabel dan berusaha menguranginya.
Evaluasi dampak pasar: Jika pasar sedang lesu, bisnis bisa mengurangi produksi untuk menurunkan biaya variabel, sementara biaya tetap tetap menjadi beban.
Kesimpulan
Memahami apa saja biaya tetap dan biaya variabel adalah fondasi pengelolaan bisnis yang efektif. Biaya tetap memberikan kestabilan tetapi menjadi beban tetap, sedangkan biaya variabel memberikan fleksibilitas tetapi harus dikelola dengan hati-hati. Pengetahuan mendalam tentang struktur biaya akan membantu pengusaha bersaing lebih baik, menjaga keberlanjutan, dan tumbuh secara berkelanjutan.