Mengenai keuntungan di pasar kripto, kebanyakan orang pertama kali memikirkan beli rendah jual tinggi. Tapi jika saya katakan bahwa ini jauh dari satu-satunya cara untuk menghasilkan uang? Sebenarnya, ada banyak mekanisme tersembunyi dalam bidang perdagangan kripto yang tidak diketahui banyak orang. Bagi mereka yang bosan dengan kompleksitas perdagangan tradisional, perdagangan arbitrase mungkin adalah jawaban yang mereka cari. Tidak perlu menguasai analisis teknikal atau riset fundamental, cukup dengan kepekaan pasar dan kecepatan eksekusi yang tajam.
Esensi Perdagangan Arbitrase: Menangkap Ketidaksempurnaan Pasar
Perdagangan arbitrase kripto adalah strategi risiko rendah yang memanfaatkan perbedaan harga dari aset yang sama di pasar atau platform berbeda untuk meraih keuntungan.
Mengapa terjadi perbedaan harga? Alasannya sangat sederhana: permintaan dan penawaran dari peserta pasar berbeda. Setiap platform dan wilayah memiliki kekuatan beli dan jual yang berbeda. Ketidakseimbangan kecil ini adalah tambang emas bagi para pelaku arbitrase.
Berbeda dengan perdagangan tradisional, arbitrase tidak bergantung pada prediksi harga. Kamu tidak perlu menebak apakah BTC akan naik atau turun, cukup temukan celah harga dan lakukan arbitrase dengan cepat. Karena itulah, arbitrase dianggap sebagai salah satu metode perdagangan dengan risiko terendah di pasar kripto.
Kuncinya satu kata: kecepatan. Perbedaan harga biasanya hilang dalam hitungan detik hingga menit, jadi lambat merespons bisa membuatmu kehilangan peluang.
Empat Jenis Arbitrase Utama
Arbitrase lintas platform: metode arbitrase paling klasik
Arbitrase lintas platform dilakukan dengan membeli dan menjual aset yang sama secara bersamaan di platform berbeda untuk meraih keuntungan. Ini adalah metode arbitrase yang paling mudah dipahami dan diakses.
Arbitrase lintas platform standar
Misalnya kamu memantau data berikut:
Harga BTC di Platform A: $21,500
Harga BTC di Platform B: $21,000
Secara teori, kamu bisa membeli 1 BTC di platform B dengan harga rendah, lalu menjualnya di platform A dengan harga tinggi, meraup selisih $500 (belum dikurangi biaya).
Terdengar sempurna, tapi dalam praktik ada masalah fatal: transaksi manual terlalu lambat. Saat kamu menyelesaikan pembelian pertama, pasar sudah otomatis menyeimbangkan perbedaan tersebut. Inilah mengapa trader arbitrase profesional biasanya menggunakan robot trading otomatis. Program ini akan memantau pasar 24/7 dan langsung melakukan order begitu menemukan peluang.
Pada kenyataannya, di pasangan mata uang utama dengan likuiditas tinggi, selisih besar seperti $500 hampir tidak pernah ada lagi. Peluang saat ini lebih sering berupa selisih kecil 1-2%, yang membutuhkan dana besar dan sistem otomatis untuk meraih keuntungan.
Arbitrase regional: peluang premium di pasar wilayah tertentu
Menariknya, harga aset yang sama di platform berbeda wilayah bisa berbeda secara signifikan. Ini dipengaruhi oleh tingkat antusiasme investor di masing-masing daerah.
Contoh kasus: Juli 2023, token CRV di beberapa platform Asia menunjukkan premium hingga 600%, sementara di wilayah lain hanya sekitar 55%. Perbedaan besar ini biasanya disebabkan oleh minat investasi yang berbeda, likuiditas terbatas, dan informasi yang terlambat.
Namun, arbitrase regional punya batasan: bursa lokal sering membatasi partisipasi, dan aliran dana lintas wilayah juga terbatas, sehingga skala arbitrase terbatas.
Arbitrase di decentralized exchange (DEX)
Di DEX, mekanisme penetapan harga berbeda sama sekali. DEX menggunakan automated market maker (AMM) bukan order book. Harga ditentukan oleh rasio token dalam pool likuiditas, bukan oleh permintaan dan penawaran pasar.
Hasilnya: harga di DEX sering berbeda dari centralized exchange (CEX). Ketika terjadi deviasi besar, arbitrase bisa dilakukan dengan membeli di DEX dan menjual di CEX (atau sebaliknya) untuk meraih keuntungan. Risiko arbitrase ini relatif lebih tinggi, tapi potensi keuntungannya juga lebih besar.
Arbitrase dalam satu platform: peluang di dalam platform yang sama
Beberapa peluang arbitrase justru tersembunyi di dalam satu platform.
Arbitrase spot-futures: meraih keuntungan dari biaya pendanaan
Ini adalah salah satu metode arbitrase paling stabil. Di pasar futures, trader yang memegang posisi long dan short harus membayar biaya pendanaan untuk menjaga posisi tetap seimbang.
Aturan biaya pendanaan sangat sederhana:
Biaya positif: trader long membayar trader short (long bayar short)
Biaya negatif: trader short membayar trader long (sebaliknya)
Karena mayoritas waktu biaya pendanaan positif, kamu bisa melakukan:
Membeli BTC di pasar spot
Membuka posisi short dengan leverage 1x di pasar futures
Menikmati pendapatan dari biaya pendanaan harian
Ini menciptakan posisi hedge penuh—kamu tidak akan untung atau rugi dari fluktuasi harga, hanya dari biaya pendanaan. Risiko sangat rendah, dan keuntungan stabil (meski kecil per transaksi).
Arbitrase P2P: selisih harga di pasar peer-to-peer
Di pasar P2P, penjual menentukan harga sendiri. Ini membuka peluang arbitrase.
Caranya:
Cari pasangan mata uang dengan selisih harga terbesar
Sebagai penjual, pasang order beli dan jual secara bersamaan
Tunggu lawan transaksi muncul, lalu selesaikan transaksi
Tapi perhatikan beberapa jebakan:
Biaya transaksi bisa menggerogoti sebagian besar keuntungan, terutama dengan dana kecil
Pilih platform yang aman dan terpercaya untuk menghindari penipuan
Likuiditas yang rendah bisa membuat ordermu lama terisi
Triangular arbitrage: permainan multi-mata uang yang kompleks
Triangular arbitrage melibatkan tiga aset kripto yang dipertukarkan secara siklik. Meskipun terdengar rumit, logikanya cukup sederhana.
Contoh strategi 1: Beli-Beli-Jual
Beli BTC dengan USDT
Tukar BTC ke ETH
Jual ETH kembali ke USDT
Contoh strategi 2: Beli-Jual-Jual
Beli ETH dengan USDT
Tukar ETH ke BTC
Jual BTC kembali ke USDT
Intinya, kombinasi harga dari ketiga langkah ini harus memungkinkan kamu kembali ke USDT dengan jumlah lebih banyak dari awal.
Tapi, arbitrase segitiga sangat bergantung pada kecepatan. Delay platform, volatilitas pasar, dan slippage (selisih harga transaksi aktual dan perkiraan) bisa membuat rencana ini gagal. Itulah mengapa banyak trader arbitrase segitiga mengandalkan robot trading berperforma tinggi untuk otomatisasi.
Arbitrase opsi: meraih keuntungan dari perbedaan volatilitas
Arbitrase opsi memanfaatkan selisih antara implied volatility (perkiraan pasar) dan realized volatility (kenyataan) dari harga aset.
Jika opsi BTC dinilai terlalu rendah (implied volatility di bawah realized volatility), kamu bisa membeli opsi call untuk meraih keuntungan. Sebaliknya, jika opsi dinilai terlalu tinggi, bisa menjual opsi.
Strategi yang lebih kompleks seperti put-call parity arbitrage melibatkan transaksi bersamaan opsi call dan put serta aset spot untuk menangkap kesalahan harga.
Keunggulan arbitrase opsi: kamu tidak perlu memprediksi arah harga, cukup temukan kesalahan harga pasar dan manfaatkan.
Mengapa memilih arbitrase?
1. Keuntungan cepat
Dibandingkan trading konvensional yang bisa memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu, arbitrase bisa selesai dalam hitungan menit. Jika kondisi pasar mendukung, kamu bisa mendapatkan keuntungan di sela waktu kerja.
2. Peluang terus-menerus
Hingga akhir 2024, ada lebih dari 750 platform trading kripto di seluruh dunia. Setiap platform dan pasangan mata uang berpotensi menghasilkan peluang arbitrase. Peluncuran koin baru, perubahan sentimen pasar, ketidakseimbangan likuiditas—semua menciptakan peluang berkelanjutan.
3. Pasar yang belum matang
Berbeda dengan pasar saham atau forex, pasar kripto belum memiliki efisiensi informasi dan mekanisme penetapan harga yang sempurna. Ini berarti ketidakefisienan adalah peluang.
4. Volatilitas sebagai peluang
Volatilitas tinggi di pasar kripto memang berisiko, tapi juga membuat perbedaan harga lebih sering muncul dan meluas. Bagi arbitrase, ini adalah lingkungan yang menguntungkan.
Perangkap dalam arbitrase
1. Butuh sistem otomatis
Trading manual sudah ketinggalan zaman. Kamu perlu robot pemrograman untuk menangkap peluang yang sangat cepat hilang. Meski tidak harus mahir coding, pemahaman dasar tentang teknologi sangat diperlukan.
2. Biaya transaksi menggerogoti margin
Setiap transaksi melibatkan biaya:
Biaya di exchange
Biaya penarikan
Biaya jaringan
Biaya transfer dana
Jumlahnya bisa mencapai 50-80% dari margin kotor. Dengan dana kecil, biaya ini bisa meniadakan keuntungan.
3. Margin keuntungan terbatas
Biasanya, arbitrase hanya memberi keuntungan 1-3% (setelah biaya). Untuk benar-benar menghasilkan uang, kamu perlu modal besar. Trader kecil sering kali malah rugi karena biaya terlalu tinggi.
4. Batasan penarikan
Sebagian besar exchange membatasi jumlah penarikan harian/bulanan. Ketika keuntungan arbitrase menumpuk di berbagai platform, penarikan jadi sulit dan dana terkunci.
Mengapa arbitrase dianggap risiko rendah?
Ini jawaban utama:
Tidak perlu prediksi pasar. Trader tradisional harus menebak arah pasar dengan benar, yang sulit. Arbitrase hanya perlu menangkap perbedaan harga yang objektif ada.
Risiko berasal dari eksekusi, bukan arah pasar. Satu-satunya risiko adalah kamu tidak bisa menyelesaikan siklus arbitrase dengan cepat (perbedaan harga hilang) atau platform bermasalah (yang jarang terjadi).
Kerangka waktu yang singkat mengurangi risiko. Posisi kamu hanya berlangsung beberapa menit, bukan berminggu-minggu. Ini sangat mengurangi dampak kejadian black swan.
Robot trading: pengakselerasi arbitrase
Bayangkan ada pekerja yang tak pernah lelah, memindai ratusan pasangan trading setiap detik, menghitung profit, dan langsung melakukan order. Itulah fungsi robot trading.
Algoritma ini akan:
Terus memantau banyak exchange dan pasangan
Mengidentifikasi peluang arbitrase
Mengirimkan notifikasi langsung ke trader
Otomatis menjalankan transaksi (jika diizinkan)
Bagi trader arbitrase profesional, robot bukan pilihan, tapi keharusan. Ia meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan manusia, dan yang terpenting—menangkap peluang yang tidak bisa direspons manusia.
Kesimpulan: melihat arbitrase secara rasional
Arbitrase kripto memang menawarkan jalur risiko rendah dan keuntungan cepat. Tapi ini bukan surga:
Kelebihan: risiko rendah, tanpa prediksi, eksekusi cepat, peluang melimpah
Kekurangan: biaya tinggi, margin tipis, membutuhkan modal besar dan otomatisasi, batas penarikan
Persyaratan utama:
Modal awal cukup besar (minimal $10.000)
Pemahaman mendalam tentang mekanisme trading
Investasi di platform dan alat yang terpercaya
Disiplin dalam manajemen risiko
Pesan terakhir: jangan tertipu janji “keuntungan tanpa risiko”. Setiap trading punya risiko. Pilih platform trading yang tepercaya dan aman untuk melakukan arbitrase.
Pasar kripto masih berkembang, efisiensi terus meningkat, tapi hari ini ketidakefisienan adalah peluang di masa depan. Saatnya belajar dan praktikkan arbitrase sekarang.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Rahasia Arbitrase Kripto: Bagaimana Mendapatkan Keuntungan Stabil di Pasar yang Berfluktuasi
Mengenai keuntungan di pasar kripto, kebanyakan orang pertama kali memikirkan beli rendah jual tinggi. Tapi jika saya katakan bahwa ini jauh dari satu-satunya cara untuk menghasilkan uang? Sebenarnya, ada banyak mekanisme tersembunyi dalam bidang perdagangan kripto yang tidak diketahui banyak orang. Bagi mereka yang bosan dengan kompleksitas perdagangan tradisional, perdagangan arbitrase mungkin adalah jawaban yang mereka cari. Tidak perlu menguasai analisis teknikal atau riset fundamental, cukup dengan kepekaan pasar dan kecepatan eksekusi yang tajam.
Esensi Perdagangan Arbitrase: Menangkap Ketidaksempurnaan Pasar
Perdagangan arbitrase kripto adalah strategi risiko rendah yang memanfaatkan perbedaan harga dari aset yang sama di pasar atau platform berbeda untuk meraih keuntungan.
Mengapa terjadi perbedaan harga? Alasannya sangat sederhana: permintaan dan penawaran dari peserta pasar berbeda. Setiap platform dan wilayah memiliki kekuatan beli dan jual yang berbeda. Ketidakseimbangan kecil ini adalah tambang emas bagi para pelaku arbitrase.
Berbeda dengan perdagangan tradisional, arbitrase tidak bergantung pada prediksi harga. Kamu tidak perlu menebak apakah BTC akan naik atau turun, cukup temukan celah harga dan lakukan arbitrase dengan cepat. Karena itulah, arbitrase dianggap sebagai salah satu metode perdagangan dengan risiko terendah di pasar kripto.
Kuncinya satu kata: kecepatan. Perbedaan harga biasanya hilang dalam hitungan detik hingga menit, jadi lambat merespons bisa membuatmu kehilangan peluang.
Empat Jenis Arbitrase Utama
Arbitrase lintas platform: metode arbitrase paling klasik
Arbitrase lintas platform dilakukan dengan membeli dan menjual aset yang sama secara bersamaan di platform berbeda untuk meraih keuntungan. Ini adalah metode arbitrase yang paling mudah dipahami dan diakses.
Arbitrase lintas platform standar
Misalnya kamu memantau data berikut:
Secara teori, kamu bisa membeli 1 BTC di platform B dengan harga rendah, lalu menjualnya di platform A dengan harga tinggi, meraup selisih $500 (belum dikurangi biaya).
Terdengar sempurna, tapi dalam praktik ada masalah fatal: transaksi manual terlalu lambat. Saat kamu menyelesaikan pembelian pertama, pasar sudah otomatis menyeimbangkan perbedaan tersebut. Inilah mengapa trader arbitrase profesional biasanya menggunakan robot trading otomatis. Program ini akan memantau pasar 24/7 dan langsung melakukan order begitu menemukan peluang.
Pada kenyataannya, di pasangan mata uang utama dengan likuiditas tinggi, selisih besar seperti $500 hampir tidak pernah ada lagi. Peluang saat ini lebih sering berupa selisih kecil 1-2%, yang membutuhkan dana besar dan sistem otomatis untuk meraih keuntungan.
Arbitrase regional: peluang premium di pasar wilayah tertentu
Menariknya, harga aset yang sama di platform berbeda wilayah bisa berbeda secara signifikan. Ini dipengaruhi oleh tingkat antusiasme investor di masing-masing daerah.
Contoh kasus: Juli 2023, token CRV di beberapa platform Asia menunjukkan premium hingga 600%, sementara di wilayah lain hanya sekitar 55%. Perbedaan besar ini biasanya disebabkan oleh minat investasi yang berbeda, likuiditas terbatas, dan informasi yang terlambat.
Namun, arbitrase regional punya batasan: bursa lokal sering membatasi partisipasi, dan aliran dana lintas wilayah juga terbatas, sehingga skala arbitrase terbatas.
Arbitrase di decentralized exchange (DEX)
Di DEX, mekanisme penetapan harga berbeda sama sekali. DEX menggunakan automated market maker (AMM) bukan order book. Harga ditentukan oleh rasio token dalam pool likuiditas, bukan oleh permintaan dan penawaran pasar.
Hasilnya: harga di DEX sering berbeda dari centralized exchange (CEX). Ketika terjadi deviasi besar, arbitrase bisa dilakukan dengan membeli di DEX dan menjual di CEX (atau sebaliknya) untuk meraih keuntungan. Risiko arbitrase ini relatif lebih tinggi, tapi potensi keuntungannya juga lebih besar.
Arbitrase dalam satu platform: peluang di dalam platform yang sama
Beberapa peluang arbitrase justru tersembunyi di dalam satu platform.
Arbitrase spot-futures: meraih keuntungan dari biaya pendanaan
Ini adalah salah satu metode arbitrase paling stabil. Di pasar futures, trader yang memegang posisi long dan short harus membayar biaya pendanaan untuk menjaga posisi tetap seimbang.
Aturan biaya pendanaan sangat sederhana:
Karena mayoritas waktu biaya pendanaan positif, kamu bisa melakukan:
Ini menciptakan posisi hedge penuh—kamu tidak akan untung atau rugi dari fluktuasi harga, hanya dari biaya pendanaan. Risiko sangat rendah, dan keuntungan stabil (meski kecil per transaksi).
Arbitrase P2P: selisih harga di pasar peer-to-peer
Di pasar P2P, penjual menentukan harga sendiri. Ini membuka peluang arbitrase.
Caranya:
Tapi perhatikan beberapa jebakan:
Triangular arbitrage: permainan multi-mata uang yang kompleks
Triangular arbitrage melibatkan tiga aset kripto yang dipertukarkan secara siklik. Meskipun terdengar rumit, logikanya cukup sederhana.
Contoh strategi 1: Beli-Beli-Jual
Contoh strategi 2: Beli-Jual-Jual
Intinya, kombinasi harga dari ketiga langkah ini harus memungkinkan kamu kembali ke USDT dengan jumlah lebih banyak dari awal.
Tapi, arbitrase segitiga sangat bergantung pada kecepatan. Delay platform, volatilitas pasar, dan slippage (selisih harga transaksi aktual dan perkiraan) bisa membuat rencana ini gagal. Itulah mengapa banyak trader arbitrase segitiga mengandalkan robot trading berperforma tinggi untuk otomatisasi.
Arbitrase opsi: meraih keuntungan dari perbedaan volatilitas
Arbitrase opsi memanfaatkan selisih antara implied volatility (perkiraan pasar) dan realized volatility (kenyataan) dari harga aset.
Jika opsi BTC dinilai terlalu rendah (implied volatility di bawah realized volatility), kamu bisa membeli opsi call untuk meraih keuntungan. Sebaliknya, jika opsi dinilai terlalu tinggi, bisa menjual opsi.
Strategi yang lebih kompleks seperti put-call parity arbitrage melibatkan transaksi bersamaan opsi call dan put serta aset spot untuk menangkap kesalahan harga.
Keunggulan arbitrase opsi: kamu tidak perlu memprediksi arah harga, cukup temukan kesalahan harga pasar dan manfaatkan.
Mengapa memilih arbitrase?
1. Keuntungan cepat Dibandingkan trading konvensional yang bisa memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu, arbitrase bisa selesai dalam hitungan menit. Jika kondisi pasar mendukung, kamu bisa mendapatkan keuntungan di sela waktu kerja.
2. Peluang terus-menerus Hingga akhir 2024, ada lebih dari 750 platform trading kripto di seluruh dunia. Setiap platform dan pasangan mata uang berpotensi menghasilkan peluang arbitrase. Peluncuran koin baru, perubahan sentimen pasar, ketidakseimbangan likuiditas—semua menciptakan peluang berkelanjutan.
3. Pasar yang belum matang Berbeda dengan pasar saham atau forex, pasar kripto belum memiliki efisiensi informasi dan mekanisme penetapan harga yang sempurna. Ini berarti ketidakefisienan adalah peluang.
4. Volatilitas sebagai peluang Volatilitas tinggi di pasar kripto memang berisiko, tapi juga membuat perbedaan harga lebih sering muncul dan meluas. Bagi arbitrase, ini adalah lingkungan yang menguntungkan.
Perangkap dalam arbitrase
1. Butuh sistem otomatis Trading manual sudah ketinggalan zaman. Kamu perlu robot pemrograman untuk menangkap peluang yang sangat cepat hilang. Meski tidak harus mahir coding, pemahaman dasar tentang teknologi sangat diperlukan.
2. Biaya transaksi menggerogoti margin Setiap transaksi melibatkan biaya:
Jumlahnya bisa mencapai 50-80% dari margin kotor. Dengan dana kecil, biaya ini bisa meniadakan keuntungan.
3. Margin keuntungan terbatas Biasanya, arbitrase hanya memberi keuntungan 1-3% (setelah biaya). Untuk benar-benar menghasilkan uang, kamu perlu modal besar. Trader kecil sering kali malah rugi karena biaya terlalu tinggi.
4. Batasan penarikan Sebagian besar exchange membatasi jumlah penarikan harian/bulanan. Ketika keuntungan arbitrase menumpuk di berbagai platform, penarikan jadi sulit dan dana terkunci.
Mengapa arbitrase dianggap risiko rendah?
Ini jawaban utama:
Tidak perlu prediksi pasar. Trader tradisional harus menebak arah pasar dengan benar, yang sulit. Arbitrase hanya perlu menangkap perbedaan harga yang objektif ada.
Risiko berasal dari eksekusi, bukan arah pasar. Satu-satunya risiko adalah kamu tidak bisa menyelesaikan siklus arbitrase dengan cepat (perbedaan harga hilang) atau platform bermasalah (yang jarang terjadi).
Kerangka waktu yang singkat mengurangi risiko. Posisi kamu hanya berlangsung beberapa menit, bukan berminggu-minggu. Ini sangat mengurangi dampak kejadian black swan.
Robot trading: pengakselerasi arbitrase
Bayangkan ada pekerja yang tak pernah lelah, memindai ratusan pasangan trading setiap detik, menghitung profit, dan langsung melakukan order. Itulah fungsi robot trading.
Algoritma ini akan:
Bagi trader arbitrase profesional, robot bukan pilihan, tapi keharusan. Ia meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan manusia, dan yang terpenting—menangkap peluang yang tidak bisa direspons manusia.
Kesimpulan: melihat arbitrase secara rasional
Arbitrase kripto memang menawarkan jalur risiko rendah dan keuntungan cepat. Tapi ini bukan surga:
Kelebihan: risiko rendah, tanpa prediksi, eksekusi cepat, peluang melimpah
Kekurangan: biaya tinggi, margin tipis, membutuhkan modal besar dan otomatisasi, batas penarikan
Persyaratan utama:
Pesan terakhir: jangan tertipu janji “keuntungan tanpa risiko”. Setiap trading punya risiko. Pilih platform trading yang tepercaya dan aman untuk melakukan arbitrase.
Pasar kripto masih berkembang, efisiensi terus meningkat, tapi hari ini ketidakefisienan adalah peluang di masa depan. Saatnya belajar dan praktikkan arbitrase sekarang.
Bacaan lanjutan