## Perkiraan Harga Bitcoin Melalui Lensa Kekurangan: Bagaimana Model Stock-to-Flow Bekerja



**Situasi pasar saat ini**

Per tanggal 26 Desember 2025, Bitcoin diperdagangkan di level $86.90K dengan penurunan harian sebesar 1.08%. Dalam sejarah 16 tahun, mata uang kripto pertama ini mencapai puncaknya di $126.08K, menunjukkan volatilitas yang khas dari aset digital. Di tengah fluktuasi ini, para investor terus mencari alat untuk memahami tren jangka panjang pengembangan BTC.

**Inti dari kontradiksi seputar model S2F**

Model Stock-to-Flow memicu perdebatan sengit di komunitas kripto. Di satu sisi, pendukungnya, termasuk penciptanya PlanB, mengklaim adanya korelasi historis yang kuat antara rasio cadangan dan aliran Bitcoin dengan harga pasar nyata. Di sisi lain, para kritikus—termasuk salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin—menyebutnya sebagai model yang "benar-benar tidak terlalu bagus", menuduhnya menyederhanakan dinamika pasar secara berlebihan.

**Bagaimana sebenarnya sistem penilaian ini bekerja**

Metode ini didasarkan pada dua parameter utama:

- **Cadangan saat ini**: Jumlah total Bitcoin yang sudah ditambang dan beredar (sekitar 21 juta koin dalam maksimum)
- **Aliran tahunan**: Kecepatan penerbitan koin baru melalui proses penambangan

Dengan membagi indikator pertama dengan yang kedua, kita mendapatkan rasio kekurangan. Logikanya sederhana: semakin tinggi angka ini, semakin langka aset tersebut, dan karenanya—potensial lebih mahal.

**Halving sebagai momen kritis**

Sekitar setiap empat tahun, Bitcoin mengalami halving—peristiwa di mana hadiah untuk penambang atas penemuan blok dipotong setengah. Ini secara otomatis mengurangi aliran koin baru, meningkatkan rasio Stock-to-Flow. Secara historis, harga BTC menunjukkan kenaikan signifikan setelah halving, yang oleh pendukung model dianggap sebagai bukti langsung validitasnya.

**Faktor-faktor di luar rumus**

Kritikus secara adil menunjukkan bahwa model ini mengabaikan banyak variabel yang mempengaruhi harga Bitcoin secara nyata:

1. **Perubahan dalam kesulitan penambangan** — jaringan menyesuaikan parameter sekitar dua minggu sekali, mempengaruhi kecepatan penerbitan koin baru
2. **Pengakuan dan permintaan yang luas** — adopsi Bitcoin yang meningkat oleh perusahaan, investor, dan sebagai alat pembayaran
3. **Lingkungan regulasi** — keputusan pemerintah dan regulator di seluruh dunia
4. **Perkembangan teknologi** — peningkatan skalabilitas (Lightning Network) dan keamanan jaringan
5. **Konteks makroekonomi** — inflasi, devaluasi mata uang, krisis keuangan
6. **Persaingan altcoin** — munculnya proyek baru dengan potensi fitur yang lebih baik
7. **Sentimen pasar** — psikologi investor, liputan media

**Aplikasi praktis untuk investor**

Jika Anda mempertimbangkan model S2F sebagai dasar strategi investasi, ingatlah:

- Model ini hanya efektif dalam jangka panjang. Fluktuasi jangka pendek tidak dapat diprediksi
- Gunakan bersama analisis teknikal, indikator fundamental, dan analisis sentimen pasar
- Tetapkan stop-loss yang jelas dan batasi ukuran posisi
- Pantau terus berita tentang regulasi, pembaruan teknologi, dan situasi ekonomi
- Jangan bergantung hanya pada satu model sebagai satu-satunya sumber prediksi

**Prestasi dan kegagalan prediksi**

PlanB memprediksi pencapaian $55.000 setelah halving tahun 2024 dan $1 juta menjelang akhir 2025. Namun, harga saat ini $86.90K menunjukkan bahwa bahkan model terbaik pun memiliki keterbatasan. Adam Back (CEO Blockstream) mendukung metodologi ini sebagai ekstrapolasi logis dari data historis, sementara Corey Klippsten (Swan Bitcoin) memperingatkan bahwa model ini bisa menyesatkan pendatang baru.

**Keterbatasan utama sistem**

1. **Kurangnya pertimbangan faktor eksternal** — model ini fokus hanya pada kekurangan, seolah Bitcoin beroperasi dalam vakum
2. **Hasil masa lalu tidak menjamin masa depan** — meskipun korelasi tinggi, ini tidak menjamin keakuratan prediksi
3. **Sederhanakan berlebihan** — nilai nyata Bitcoin ditentukan oleh interaksi yang jauh lebih kompleks antara permintaan, penawaran, utilitas, dan kepercayaan
4. **Risiko interpretasi yang salah** — investor pemula bisa menafsirkan prediksi optimis secara terlalu harfiah

**Rekomendasi untuk pelaku pasar jangka panjang**

Model Stock-to-Flow memiliki hak untuk eksis sebagai salah satu alat analisis. Nilai utamanya adalah mengingatkan bahwa pasokan Bitcoin yang terbatas tetap menjadi salah satu faktor fundamental dari nilainya. Namun, masa depan harga BTC akan ditentukan oleh rangkaian variabel yang jauh lebih kompleks: perkembangan teknologi blockchain, adopsi massal, evolusi lanskap regulasi, dan dinamika makroekonomi.

Investor yang mengambil posisi jangka panjang disarankan untuk melihat S2F sebagai bagian dari arsenal analisis yang lebih luas, bukan sebagai kristal ajaib untuk memprediksi masa depan Bitcoin di pasar kripto yang volatil.
BTC-1,47%
ETH-1,06%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)