Dalam percakapan terbaru, Justin Sun mengeksplorasi mekanisme dasar yang mendorong keberhasilan meme coin, mengungkapkan wawasan penting: meme coin pada dasarnya memonetisasi budaya digital dan momentum internet. Pengamatan ini menyentuh inti mengapa beberapa token meledak sementara yang lain memudar ke dalam ketidakjelasan.
Pertimbangkan sebuah hipotesis: bayangkan sebuah token Biden diluncurkan hari ini. Meski namanya dikenal, token ini akan kesulitan mendapatkan perhatian karena Biden ada sebagai figur politik, bukan sebagai fenomena budaya atau meme internet dengan dukungan komunitas yang nyata. Kesenjangan antara memiliki nama terkenal dan mencapai adopsi pasar yang nyata jauh lebih besar dari yang banyak orang sadari.
Lebih dari Sekadar Nama: Hierarki Ekonomi Perhatian
Prinsip inti yang disoroti Sun melibatkan pemahaman tentang lapisan-lapisan ekonomi perhatian. Sekadar merilis token saja tidak cukup—juta-juta koin diluncurkan setiap hari tanpa dampak apa pun. Yang membedakan pemenang dari proyek yang terlupakan adalah kemampuan untuk menangkap perhatian internet yang otentik dan mengubah minat kasual menjadi keterlibatan yang berkelanjutan.
Proses transformasi ini membutuhkan:
Resonansi budaya yang kuat atau status meme yang sudah ada sebelum token
Partisipasi komunitas yang aktif dan melampaui hype awal
Pengakuan IP yang nyata yang dapat diterjemahkan di berbagai platform sosial
Relevansi yang terus-menerus dalam diskursus internet yang lebih luas
Mengapa Otoritas Tradisional Tidak Sama dengan Daya Tarik Meme
Bahkan tokoh atau merek yang sangat terlihat pun menghadapi tantangan ini. Pengakuan nama saja—baik itu Biden, perusahaan besar, maupun influencer ternama—tidak secara otomatis mengubahnya menjadi keberhasilan token. Kesenjangan ini terjadi karena meme coin berkembang dari adopsi budaya internet yang otentik, bukan dari otoritas dari atas atau ketenaran konvensional.
Meme coin yang sukses biasanya muncul dari komunitas akar rumput di mana status meme organik mendahului tokenisasi. Protokol, ekonomi, atau utilitas jauh kurang penting dibandingkan apakah koin tersebut telah menangkap momen budaya yang nyata dan resonan dengan komunitas yang bersedia berpartisipasi.
Pelajaran untuk Proyek dan Investor
Analisis Sun menegaskan sebuah kebenaran yang tidak nyaman: dalam ekonomi perhatian, timing dan momentum budaya mengungguli fundamental. Proyek yang mencoba memaksakan status meme hanya melalui pemasaran jarang berhasil. Sebaliknya, token yang paling sukses memanfaatkan tren internet yang sudah ada, mengubah pengamat kasual menjadi pemegang aktif, dan mempertahankan momentum melalui relevansi budaya yang berkelanjutan.
Bagi investor dan proyek, ini menunjukkan perlunya pergeseran fokus: bangun minat komunitas yang otentik dan resonansi budaya daripada bergantung pada otoritas yang sudah ada atau asosiasi profil tinggi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Rumus Sebenarnya di Balik Meme Coins: Mengapa Buzz Internet Lebih Penting Dari yang Anda Kira
Dalam percakapan terbaru, Justin Sun mengeksplorasi mekanisme dasar yang mendorong keberhasilan meme coin, mengungkapkan wawasan penting: meme coin pada dasarnya memonetisasi budaya digital dan momentum internet. Pengamatan ini menyentuh inti mengapa beberapa token meledak sementara yang lain memudar ke dalam ketidakjelasan.
Pertimbangkan sebuah hipotesis: bayangkan sebuah token Biden diluncurkan hari ini. Meski namanya dikenal, token ini akan kesulitan mendapatkan perhatian karena Biden ada sebagai figur politik, bukan sebagai fenomena budaya atau meme internet dengan dukungan komunitas yang nyata. Kesenjangan antara memiliki nama terkenal dan mencapai adopsi pasar yang nyata jauh lebih besar dari yang banyak orang sadari.
Lebih dari Sekadar Nama: Hierarki Ekonomi Perhatian
Prinsip inti yang disoroti Sun melibatkan pemahaman tentang lapisan-lapisan ekonomi perhatian. Sekadar merilis token saja tidak cukup—juta-juta koin diluncurkan setiap hari tanpa dampak apa pun. Yang membedakan pemenang dari proyek yang terlupakan adalah kemampuan untuk menangkap perhatian internet yang otentik dan mengubah minat kasual menjadi keterlibatan yang berkelanjutan.
Proses transformasi ini membutuhkan:
Mengapa Otoritas Tradisional Tidak Sama dengan Daya Tarik Meme
Bahkan tokoh atau merek yang sangat terlihat pun menghadapi tantangan ini. Pengakuan nama saja—baik itu Biden, perusahaan besar, maupun influencer ternama—tidak secara otomatis mengubahnya menjadi keberhasilan token. Kesenjangan ini terjadi karena meme coin berkembang dari adopsi budaya internet yang otentik, bukan dari otoritas dari atas atau ketenaran konvensional.
Meme coin yang sukses biasanya muncul dari komunitas akar rumput di mana status meme organik mendahului tokenisasi. Protokol, ekonomi, atau utilitas jauh kurang penting dibandingkan apakah koin tersebut telah menangkap momen budaya yang nyata dan resonan dengan komunitas yang bersedia berpartisipasi.
Pelajaran untuk Proyek dan Investor
Analisis Sun menegaskan sebuah kebenaran yang tidak nyaman: dalam ekonomi perhatian, timing dan momentum budaya mengungguli fundamental. Proyek yang mencoba memaksakan status meme hanya melalui pemasaran jarang berhasil. Sebaliknya, token yang paling sukses memanfaatkan tren internet yang sudah ada, mengubah pengamat kasual menjadi pemegang aktif, dan mempertahankan momentum melalui relevansi budaya yang berkelanjutan.
Bagi investor dan proyek, ini menunjukkan perlunya pergeseran fokus: bangun minat komunitas yang otentik dan resonansi budaya daripada bergantung pada otoritas yang sudah ada atau asosiasi profil tinggi.