Pada 17 Oktober, pasar emas mengalami fluktuasi yang tajam. Harga emas spot sempat meroket mendekati rekor tertinggi historis di 4380 dolar, tetapi kemudian mengalami penurunan signifikan selama sesi perdagangan di bursa Eropa dan Amerika, dengan penurunan lebih dari 2% dalam satu hari, mencetak penurunan harian terbesar sejak Hari Thanksgiving 2024. Meskipun demikian, harga emas minggu ini tetap mencatatkan kenaikan hampir 5%, melanjutkan tren kenaikan berturut-turut.
Saat harga emas mengalami pembalikan, investor terkenal Bill Gross memperingatkan bahwa emas telah menjadi 'aset momentum/meme', menyarankan calon pembeli untuk bersikap hati-hati. Pandangan ini memicu diskusi sengit di pasar mengenai apakah emas telah mencapai titik belok yang krusial.
Para analis menyatakan bahwa, meskipun logika investasi jangka panjang untuk emas masih berlaku, termasuk faktor-faktor seperti perlindungan terhadap inflasi, harapan penurunan suku bunga, dan diversifikasi cadangan bank sentral di berbagai negara, saat ini pasar mungkin mengalami situasi 'padat + panas', yang berarti sekarang mungkin bukan waktu yang ideal untuk masuk.
Dari segi teknis, harga emas menunjukkan perbedaan yang terlalu besar antara berbagai rata-rata bergerak, yang menunjukkan bahwa mungkin ada risiko koreksi dalam jangka pendek. Selain itu, pola 'bintang jatuh' yang muncul di grafik candlestick juga menunjukkan kemungkinan adanya puncak jangka pendek.
Dalam hal emosi, lonjakan Indeks Volatilitas Emas (GVZ) menunjukkan adanya posisi opsi call bullish yang banyak di pasar, dan begitu sentimen ini berbalik, hal itu dapat memperburuk koreksi harga. Sementara itu, aliran dana ETF emas juga menunjukkan tanda-tanda diferensiasi, beberapa institusi mengamati bahwa aliran dana tambahan mulai melambat.
Meskipun dalam jangka pendek harga emas mungkin menghadapi tekanan penyesuaian, namun dalam jangka panjang, posisi emas sebagai aset safe haven tetap kokoh. Investor perlu memperhatikan dengan seksama faktor-faktor seperti ekonomi global, situasi geopolitik, serta kebijakan bank sentral negara-negara untuk lebih baik memahami pergerakan pasar emas.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SandwichHunter
· 21jam yang lalu
A-shares adalah jebakan, sudah tahu sejak lama untuk menghindari emas.
Lihat AsliBalas0
DAOdreamer
· 23jam yang lalu
Posisi Short melihat pertunjukan memang nyaman
Lihat AsliBalas0
BankruptcyArtist
· 23jam yang lalu
Cut Loss Posisi Berat lagi!
Lihat AsliBalas0
GateUser-bd883c58
· 23jam yang lalu
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk masukkan posisi!
Lihat AsliBalas0
SadMoneyMeow
· 23jam yang lalu
Bull run terakhir tidak ada saya, kan?
Lihat AsliBalas0
AltcoinHunter
· 10-19 09:43
又是一波suckersmasukkan posisi的好时机
Lihat AsliBalas0
LiquidationWatcher
· 10-19 09:38
Pindahkan kursi kecil dan tunggu pullback~
Lihat AsliBalas0
GasFeeCrier
· 10-19 09:36
Rugi besar, Penimbunan Koin tidak sebaik menimbun emas
Pada 17 Oktober, pasar emas mengalami fluktuasi yang tajam. Harga emas spot sempat meroket mendekati rekor tertinggi historis di 4380 dolar, tetapi kemudian mengalami penurunan signifikan selama sesi perdagangan di bursa Eropa dan Amerika, dengan penurunan lebih dari 2% dalam satu hari, mencetak penurunan harian terbesar sejak Hari Thanksgiving 2024. Meskipun demikian, harga emas minggu ini tetap mencatatkan kenaikan hampir 5%, melanjutkan tren kenaikan berturut-turut.
Saat harga emas mengalami pembalikan, investor terkenal Bill Gross memperingatkan bahwa emas telah menjadi 'aset momentum/meme', menyarankan calon pembeli untuk bersikap hati-hati. Pandangan ini memicu diskusi sengit di pasar mengenai apakah emas telah mencapai titik belok yang krusial.
Para analis menyatakan bahwa, meskipun logika investasi jangka panjang untuk emas masih berlaku, termasuk faktor-faktor seperti perlindungan terhadap inflasi, harapan penurunan suku bunga, dan diversifikasi cadangan bank sentral di berbagai negara, saat ini pasar mungkin mengalami situasi 'padat + panas', yang berarti sekarang mungkin bukan waktu yang ideal untuk masuk.
Dari segi teknis, harga emas menunjukkan perbedaan yang terlalu besar antara berbagai rata-rata bergerak, yang menunjukkan bahwa mungkin ada risiko koreksi dalam jangka pendek. Selain itu, pola 'bintang jatuh' yang muncul di grafik candlestick juga menunjukkan kemungkinan adanya puncak jangka pendek.
Dalam hal emosi, lonjakan Indeks Volatilitas Emas (GVZ) menunjukkan adanya posisi opsi call bullish yang banyak di pasar, dan begitu sentimen ini berbalik, hal itu dapat memperburuk koreksi harga. Sementara itu, aliran dana ETF emas juga menunjukkan tanda-tanda diferensiasi, beberapa institusi mengamati bahwa aliran dana tambahan mulai melambat.
Meskipun dalam jangka pendek harga emas mungkin menghadapi tekanan penyesuaian, namun dalam jangka panjang, posisi emas sebagai aset safe haven tetap kokoh. Investor perlu memperhatikan dengan seksama faktor-faktor seperti ekonomi global, situasi geopolitik, serta kebijakan bank sentral negara-negara untuk lebih baik memahami pergerakan pasar emas.