Belakangan ini pasar memang terasa sedikit "lompatan besar". Bitcoin turun, emas turun, bahkan pasar saham AS pun tidak luput. Rasanya aset global seakan-akan tiba-tiba kehilangan daya tariknya, semuanya bergerak ke bawah secara kolektif.

Banyak orang merasa bingung—hanya Jepang menaikkan suku bunga saja, kok bisa sampai mempengaruhi saraf pasar global? Sebenarnya tidak serumit itu, hanya sebuah permainan "pelarian dana" berskala besar.

**25 tahun "dividen nol" bagaimana menghasilkan 4 triliun dolar**

Selama seperempat abad terakhir, Bank of Japan mempertahankan suku bunga mendekati nol bahkan negatif. Singkatnya, lembaga internasional besar dan hedge fund bisa meminjam yen tanpa harus membayar biaya. Keuntungan dari pinjaman murah ini, bagaimana mungkin mereka lewatkan?

Strateginya sangat sederhana: pinjam yen → tukar dolar → beli Bitcoin, saham AS, emas, dan aset berpenghasilan tinggi lainnya. Selama aset ini naik, biaya hampir nol, seluruh rantai bisa terus berjalan. Lebih dari dua dekade, skala dana "tanpa modal" ini telah membengkak mendekati 4 triliun dolar. Kedengarannya gila? Tapi kenyataannya memang sedang terjadi.

**Perubahan kebijakan, aturan permainan berubah**

Sekarang Bank of Japan mulai mengetatkan kebijakan. Sinyal ini memiliki beberapa makna—

Pertama, biaya pinjaman yen meningkat tajam. Dulu mendekati nol, sekarang harus bayar bunga dengan uang nyata. Kedua, yen mungkin menguat. Lembaga-lembaga yang meminjam uang, saat mengembalikan yen untuk pelunasan utang, harus menanggung kerugian nilai tukar. Dengan tekanan ganda ini, para pelaku yang sudah bermain selama puluhan tahun di pasar internasional segera panik.

Reaksi mereka? Bukan duduk rapat dan analisis, melainkan—jual. Menjual Bitcoin dan saham AS yang dimiliki, cepat-cepat tukar kembali ke yen, dan segera bayar utang. Ini bukan karena pasar sedang bearish terhadap aset-aset tersebut, melainkan aksi kolektif karena terpaksa menutup posisi.

**Pasar terlihat ambruk, sebenarnya sedang "kehilangan darah"**

Penurunan yang kamu lihat sebenarnya adalah aliran balik dari dana sebesar 4 triliun dolar ini. Saat dana ini mengalir masuk dulu, mendukung harga aset, sekarang keluar dan menekan harga. Dalam jangka pendek, perubahan besar di sisi pasokan ini tidak bisa langsung diserap pasar, harga pun harus menyesuaikan.

Dalam kondisi seperti ini, volatilitas akan sangat tinggi. Tapi yang perlu dipahami—yang benar-benar berubah bukanlah fundamental aset-aset ini, melainkan perubahan di sisi dana eksternal. Kode Bitcoin tidak berubah, perusahaan-perusahaan di pasar saham tidak mengubah bisnisnya, hanya saja dana arbitrase tidak lagi bisa mendapatkan biaya pinjaman semurah sebelumnya.

**Apa yang akan terjadi selanjutnya**

Dalam jangka pendek, selama Bank of Japan terus menaikkan suku bunga, tekanan penutupan posisi ini akan berlanjut. Tapi ini bukan proses yang berlangsung tanpa akhir. Setelah semua posisi arbitrase tertutup dan pasar menyerap guncangan ini, keseimbangan baru akan terbentuk secara bertahap. Pada saat itu, mungkin akan muncul logika dan peluang baru.

Akhirnya, yang ingin disampaikan—memahami pasar bukan untuk memprediksi naik turun, melainkan untuk melihat apa yang sedang terjadi di baliknya. Volatilitas kali ini bukan muncul dari kekosongan, melainkan hasil dari perubahan aturan permainan jangka panjang. Dengan memahami hal ini, kita bisa menghadapi perubahan pasar berikutnya dengan lebih tenang.