Semakin yakin satu hal:
“Obsesi performatif” akan memicu efek lembah ketakutan dari sesepuh sesungguhnya.
Kamu pikir selama cukup bersemangat, cukup berusaha, cukup 996, kamu bisa menyatu dengan lingkaran, mendapatkan pengakuan.
Tapi bagi orang yang benar-benar berobsesi, meniru dengan sengaja kerajinan lebih menyakitkan mata daripada bermalas-malasan.
Karena itu bukan motivasi internal, itu adalah “sikap yang divalidasi”:
Untuk menyesuaikan dengan estetika VC, bukan untuk menyelesaikan sesuatu.
Yang paling memalukan bukanlah kurang usaha,
tapi berpura-pura mencintai demi pendanaan.
Dalam mata
Lihat Asli“Obsesi performatif” akan memicu efek lembah ketakutan dari sesepuh sesungguhnya.
Kamu pikir selama cukup bersemangat, cukup berusaha, cukup 996, kamu bisa menyatu dengan lingkaran, mendapatkan pengakuan.
Tapi bagi orang yang benar-benar berobsesi, meniru dengan sengaja kerajinan lebih menyakitkan mata daripada bermalas-malasan.
Karena itu bukan motivasi internal, itu adalah “sikap yang divalidasi”:
Untuk menyesuaikan dengan estetika VC, bukan untuk menyelesaikan sesuatu.
Yang paling memalukan bukanlah kurang usaha,
tapi berpura-pura mencintai demi pendanaan.
Dalam mata

